10 Karakter Second Lead K-Drama Pria Paling Dicintai
10 Karakter Second Lead Pria K-Drama yang Bikin Gagal Move On
Second lead syndrome adalah fenomena yang sudah tak asing lagi bagi penggemar K-drama—ketika karakter second lead secara diam-diam memenangkan hati kita dengan kesetiaan yang tak tergoyahkan, kerinduan yang tersembunyi, dan kedalaman emosional mereka. Mereka jarang berakhir dengan sang protagonis, dan sementara pemeran utama mendapatkan akhir yang sempurna, justru karakter second lead inilah yang tetap kita kenang jauh setelah kredit film bergulir.
Mari kita selami sepuluh karakter pria K-drama yang sukses membuat penonton mengalami sindrom second lead parah:

1. Yoon Ji Ho – Boys Over Flowers
Pria menawan dan lembut dari K-drama hit Boys Over Flowers, Yoon Ji Ho, seringkali dianggap sebagai 'poster boy' utama untuk sindrom second lead. Dengan sifatnya yang kalem, permainan biola yang puitis, dan dukungan tak henti untuk Jan Di, Yoon Ji Ho berhasil mencuri hati penonton, meninggalkan banyak orang berharap dialah yang dipilih Jan Di.
2. Jung Hwan – Reply 1988
Mungkin adalah second lead paling menyedihkan dari semuanya, Jung Hwan mencintai Deok Sun secara diam-diam dan mendalam, namun ia melepaskannya demi persahabatan. Momen-momen nyaris pengakuannya adalah beberapa saat paling manis sekaligus pahit dalam sejarah K-drama. Penggemar masih bertanya-tanya apa yang akan terjadi jika ia mengakui cintanya lebih awal.
3. Ryu Shi Oh – Strong Girl Nam-Soon
Ryu Shi Oh dari Strong Girl Nam-Soon lebih merupakan karakter penjahat yang berubah menjadi anti-hero tragis, dihantui oleh trauma masa lalu yang menyakitkan dan represi emosional. Meskipun memiliki kekurangan dan pilihan yang membuatnya bertentangan dengan hukum, penonton menemukan diri mereka tertarik pada kerentanannya dan intensitas cintanya pada Nam Soon.
4. Seo Jun – True Beauty
Inilah contoh sempurna dari tropi bad-boy-with-a-good-heart. Cinta sepihak Seo Jun untuk Ju Kyung begitu menyenangkan sekaligus menyakitkan. Dari pulang naik motor dalam diam hingga insting protektifnya, dia secara konsisten menempatkan kebahagiaan Ju Kyung di atas kebahagiaannya sendiri, meninggalkan penggemar dengan kasus 'bagaimana jika' yang serius.
5. Han Tae Seok – Autumn in My Heart
Han Tae Seok dari melodrama legendaris Autumn in My Heart dianggap sebagai salah satu karakter second lead syndrome 'OG' (original gangster). Mata ekspresifnya, sikap tanpa pamrih, dan kerentanan emosionalnya menonjol bahkan dalam cerita yang sudah dipenuhi kisah cinta tragis para pemeran utama.
6. Chilbong – Reply 1994
Pemain bisbol manis dengan mata hanya untuk Na Jung, Chilbong konsisten, sabar, dan penuh harapan yang memilukan. Kegigihannya yang tenang dan upayanya yang tulus membuat banyak penonton Reply 1994 mendukungnya, meskipun cintanya tetap tak terbalas.
7. Han Ji Pyeong – Start-Up
Internet meledak dengan second lead syndrome ketika Han Ji Pyeong muncul di Start-Up. Masa lalunya yang tragis, bimbingan lembut, dan kasih sayang tersembunyi untuk Dal Mi memberinya keunggulan emosional. Bagi banyak penggemar, penderitaannya terasa lebih dalam dan cintanya lebih 'layak'.
8. Ji Dwi – Hwarang
Seorang raja tersembunyi dengan hati yang mulia, Ji Dwi dari Hwarang anggun namun rentan. Meskipun statusnya sering menempatkannya pada jarak, cinta dan perhatiannya pada Ah Ro memberinya bobot emosional yang membuat banyak orang mendukungnya sepanjang drama.
9. Gong Tae Kwang – School 2015: Who Are You
Dengan sikapnya yang pemberontak dan hati yang lembut, Gong Tae Kwang adalah idola dalam drama romansa misteri SMA ini. Loyalitasnya yang dalam, luka emosional, dan pesona cerianya membuat penggemar berteriak, “Dia adalah pria yang tepat!” dari atas atap.
10. Young Do – The Heirs
Kacau, penuh konflik, dan entah mengapa menggemaskan, Young Do bertingkah sebagai pengganggu dengan hati yang terluka. Saat dia melunak di sekitar Eun Sang, kita melihat lapisan-lapisan rasa sakit dan kerentanan muncul, mengubahnya menjadi salah satu second lead paling berkesan di era tersebut.
Penggemar K-drama lintas generasi menyimpan kenangan indah untuk karakter-karakter ini, mengunjungi kembali adegan-adegan mereka, membayangkan akhir alternatif, dan memicu debat tak berujung secara daring.