aespa's 'Dirty Work' Choreography Draws Ridicule
Baru-baru ini, grup idola K-Pop aespa merilis sebuah video TikTok yang menampilkan koreografi untuk lagu terbaru mereka, "Dirty Work." Video ini dimaksudkan untuk mempromosikan lagu tersebut di media sosial dan berpotensi memicu tantangan viral. Namun, alih-alih mendapatkan sambutan positif, koreografi yang ditampilkan justru menjadi sasaran ejekan dan kritik pedas dari warganet.
Latar Belakang: Kontroversi Koreografi "Dirty Work" aespa
Video promosi lagu "Dirty Work" menampilkan para anggota aespa menarikan sebuah koreografi yang kemudian diunggah ke platform TikTok. Niat awal video ini adalah untuk mendorong partisipasi penggemar dalam sebuah tantangan tarian, seperti yang lazim dilakukan grup idola K-Pop untuk mempopulerkan lagu baru mereka.

Pusat Perdebatan: Gaya yang Dinilai "Konyol" dan Isu Koreografer
Tak lama setelah video tersebut dipublikasikan, kolom komentar dibanjiri dengan berbagai ungkapan kekecewaan dan kritik. Banyak warganet yang menganggap koreografi tersebut terlihat "konyol" dan tidak sesuai dengan aura lagu "Dirty Work" yang lebih matang. Perbandingan pun tak terhindarkan dengan koreografi versi penampilan asli yang dinilai jauh lebih baik dan profesional.
-
Ketidakcocokan dengan Lagu: Banyak penggemar merasa koreografi yang ditampilkan tidak selaras dengan nuansa dan pesan lagu "Dirty Work", membuatnya terlihat aneh dan tidak pada tempatnya.
-
Perbandingan dengan Versi Asli: Koreografi TikTok ini dianggap jauh di bawah standar dibandingkan dengan versi yang ditampilkan dalam video performa resmi, menimbulkan pertanyaan mengapa agensi memilih koreografi ini untuk promosi.
-
Kritik Terhadap Koreografer: Sorotan tajam juga ditujukan kepada Vata, yang disebut sebagai salah satu koreografer untuk bagian ini. Vata adalah sosok yang cukup kontroversial di kalangan penggemar K-Pop internasional, dan keterlibatannya kembali memicu perdebatan.
"Dari ini ke ini. Berhentilah memaksakan koreografi sampah ini, tidak ada yang tertarik. Tidak akan viral."
Dampak pada Potensi Viral dan Citra Grup
Kritik massal ini berpotensi menggagalkan tujuan utama video, yaitu menciptakan tantangan viral di TikTok. Alih-alih menjadi tren positif, koreografi ini justru menjadi bahan ejekan, yang bisa memengaruhi persepsi publik terhadap promosi lagu "Dirty Work" secara keseluruhan. Ini juga menyoroti tantangan bagi agensi dalam memilih konten promosi yang resonan dengan penggemar, terutama ketika melibatkan figur yang sudah kontroversial.
Kesimpulan: Antara Apresiasi Lagu dan Kritik Visual
Meski lagu "Dirty Work" sendiri telah mendapatkan banyak pujian dari para pendengar, koreografi yang dipilih untuk video promosi TikTok ini tampaknya menjadi titik lemah. Insiden ini menegaskan betapa pentingnya keselarasan antara kualitas musik dan visual dalam strategi pemasaran grup idola. aespa dan agensi mereka mungkin perlu meninjau ulang pendekatan mereka dalam mempresentasikan koreografi di masa depan agar sesuai dengan ekspektasi dan citra yang ingin mereka bangun.