SeoulSource adalah sumber utama untuk update Kpop dan Kdrama dalam bahasa Indonesia. Ikuti berita idol, drama Korea, dan gosip terkini — semua terangkum di SeoulSource.

Hubungi Kami

SeoulSource
Online-based, Indonesia
(Kami tidak memiliki alamat fisik)

[email protected]
@kpopdankdramaid di X (Twitter)
Seoul Source di Facebook
@seoulsource_ di Instagram

BoA Dikritik Terlalu Tua, Fans Ramai Bela Sang 'Ratu K-Pop'

Idola wanita ikonik generasi pertama, BoA, baru-baru ini memicu reaksi yang terpolarisasi dari netizen setelah merilis gambar teaser untuk album terbarunya.

BoA, yang sering disebut sebagai “Ratu K-Pop,” kembali menjadi pusat perhatian dengan konsep yang berani.

Latar Belakang: Kembalinya "Ratu K-Pop" dengan Konsep Berani

Menjelang comeback-nya dengan The 11th Album: Crazier, BoA merilis foto konsep yang menawan. Ia tampil dengan rambut pirang dan gaya edgy, lengkap dengan rok pendek, riasan mata smokey, dan tindik bibir. Foto-foto ini menarik perhatian karena menawarkan sesuatu yang segar dan sangat berbeda dari apa yang BoA tunjukkan sepanjang kariernya yang panjang.

BoA Teaser Image 1 BoA Teaser Image 2

Dampak: Gelombang Komentar Negatif dan Pembelaan Kuat dari Penggemar

Meskipun banyak pujian, beberapa komentar jahat muncul yang menyasar usia BoA, menyiratkan bahwa ia terlalu tua untuk konsep tersebut. Komentar-komentar ini dengan cepat memicu perdebatan sengit di kalangan komunitas K-Pop.

"Nenek kami sayang padamu."

"Dia terlalu tua untuk melakukan ini. Berpakaian muda tidak masalah, tapi kamu bukan lagi 14 tahun."

Namun, penggemar K-Pop dengan sigap membela BoA, menyoroti mengapa komentar-komentar tersebut berbahaya dan bagaimana hal itu menunjukkan tren yang mengkhawatirkan dalam industri K-Pop. Mereka berargumen bahwa serangan terhadap idola wanita dewasa seringkali menjadi ironi mengingat desakan untuk "berhenti mendebutkan anak di bawah umur."

BoA compared to other pop stars

"Industri ini penuh dengan anak di bawah umur karena cara kalian memperlakukan wanita berusia 30-an. Aku tidak bisa memutuskan apakah akan membicarakan misogini atau normalisasi mengerikan dari eksploitasi anak dan budaya l*lita."

"Memanggil BoA 'nenek' dan mengatakan dia 60 tahun padahal dia 38 adalah alasan mengapa perusahaan mendebutkan anak berusia 13 tahun. Tidak masalah jika kamu tidak ingin mendengarkan musik BoA... tapi mengatakan dia terlalu tua untuk bermusik adalah ageisme, misogini, dan eksploitatif."

Langkah Selanjutnya: Seruan untuk Introspeksi Industri

Pada usianya yang ke-38 tahun, BoA memiliki salah satu karier terpanjang di antara semua idola K-Pop dan telah memberikan kontribusi signifikan dalam membangun dan mempopulerkan musik pop Korea di seluruh dunia. Fakta bahwa ia secara rutin diserang dengan komentar ageist, sementara bintang pop seusianya mendominasi tangga lagu secara global, menunjukkan perlunya introspeksi dari sebagian penggemar dan industri secara keseluruhan.

  • Mengatasi Ageisme: Industri harus secara aktif memerangi ageisme dan mempromosikan lingkungan yang lebih inklusif untuk semua idola, terlepas dari usia mereka.

  • Meningkatkan Kesadaran Penggemar: Penggemar perlu memahami dampak berbahaya dari komentar negatif dan berpartisipasi dalam membentuk budaya fandom yang lebih positif dan suportif.

  • Fokus pada Bakat dan Kontribusi: Penekanan harus kembali pada bakat, kerja keras, dan kontribusi artistik seorang idola, bukan pada standar usia yang tidak realistis.

Kesimpulan

Kasus BoA ini tidak hanya menyoroti ketahanan seorang ikon K-Pop, tetapi juga membuka percakapan penting tentang ageisme dan standar ganda yang seringkali dihadapi oleh idola wanita di industri ini. Ini adalah pengingat bahwa seni tidak memiliki batasan usia, dan setiap artis berhak untuk mengekspresikan diri tanpa takut akan penghakiman yang tidak adil. Penting bagi komunitas K-Pop untuk terus tumbuh dan mengembangkan lingkungan yang merayakan semua bakat, dari generasi baru hingga legenda abadi seperti BoA.

Tags

Share With Others