Aktor Taiwan, Darren Wang (juga dikenal sebagai Wang Ta Lu), kembali menjadi sorotan publik menyusul perkembangan terbaru terkait investigasi terhadap dirinya. Kasus yang awalnya berfokus pada dugaan penghindaran wajib militer kini merambah ke tuduhan yang lebih serius, termasuk percobaan pembunuhan. Kabar ini mengejutkan banyak pihak, mengingat statusnya sebagai figur publik.

Latar Belakang Kasus: Rentetan Dugaan Pelanggaran Hukum

Kasus ini bermula pada 18 Februari, ketika Wang ditangkap di kediamannya atas dugaan penghindaran wajib militer. Di Taiwan, semua pria berusia 18 hingga 36 tahun diwajibkan menjalani dinas militer. Meskipun durasi wajib militer telah diperpanjang menjadi satu tahun mulai tahun 2024 (sebelumnya empat bulan), aturan ini berlaku ketat, dengan ancaman hukuman penjara hingga lima tahun bagi yang terbukti bersalah menghindari kewajiban tersebut.

Wang kemudian dibebaskan dengan jaminan pada hari yang sama. Namun, pada 4 Maret, kurang dari sebulan setelah penangkapannya, media melaporkan bahwa Wang kini juga diselidiki atas dugaan percobaan pembunuhan. Peristiwa ini diduga terjadi pada April 2024, ketika Wang dilaporkan terlibat dalam insiden agresif dengan seorang pengemudi Uber.

Setelah insiden tersebut, Wang diduga menghubungi seorang anggota geng melalui temannya yang dilaporkan merupakan 'chaebol generasi kedua'. Anggota geng tersebut kemudian diduga memukuli pengemudi mobil dan individu yang menangani reservasi Wang. Meskipun kejahatan itu dilaporkan pada saat kejadian, keterlibatan Wang baru terungkap setelah ponselnya disita selama penyelidikan penghindaran wajib militer. Dari ponsel tersebut, penyidik menemukan pesan dan foto yang mengindikasikan bahwa Wang membual kepada teman-temannya tentang serangan yang direncanakan tersebut.

Berikut adalah poin-poin penting dalam kronologi kasus ini:

• 18 Februari: Darren Wang ditangkap atas dugaan penghindaran wajib militer dan dibebaskan dengan jaminan pada hari yang sama.

• 4 Maret: Media melaporkan bahwa Wang diselidiki atas dugaan percobaan pembunuhan terkait insiden dengan pengemudi Uber pada April 2024.

• 16 Juni: Wang dan 27 orang lainnya didakwa atas pelanggaran terkait penghindaran wajib militer.

Detail Utama Kasus Penipuan Wajib Militer

Pada 16 Juni, Kantor Kejaksaan Distrik New Taipei mengumumkan bahwa Wang dan 27 orang lainnya didakwa atas pelanggaran penghindaran wajib militer. Aktor tersebut didakwa "dengan sengaja menyebabkan pejabat publik membuat entri palsu dalam dokumen publik".

Konsekuensi Hukum yang Mengintai dan Dampak pada Karir

Dugaan keterlibatan Darren Wang dalam dua kasus serius—penghindaran wajib militer dan percobaan pembunuhan—menimbulkan pertanyaan besar mengenai masa depannya di industri hiburan. Hukuman potensial untuk penghindaran wajib militer bisa mencapai lima tahun penjara, belum lagi konsekuensi dari tuduhan percobaan pembunuhan yang jauh lebih berat. Kasus ini juga menyoroti integritas dan akuntabilitas figur publik di mata hukum.

Meskipun penyelidikan atas percobaan pembunuhan masih berlangsung, fakta bahwa Wang membual tentang serangan yang direncanakan melalui pesan di ponselnya memberikan bukti yang signifikan. Skandal ini pasti akan merusak citra publiknya dan berpotensi mengakhiri karir yang telah dibangunnya.

Proses Hukum Berlanjut: Menanti Putusan

Dengan dakwaan resmi atas penghindaran wajib militer dan penyelidikan yang terus berlanjut untuk kasus percobaan pembunuhan, Darren Wang kini menghadapi jalan panjang di hadapan hukum. Proses persidangan akan menjadi penentu nasibnya, dan publik akan menanti bagaimana pengadilan menangani kasus-kasus ini. Setiap langkah ke depan akan diawasi ketat, baik oleh penggemar maupun media.

Kesimpulan

Kasus Darren Wang adalah contoh kompleksitas hukum yang melibatkan figur publik. Dari dugaan penghindaran wajib militer hingga tuduhan percobaan pembunuhan, serangkaian peristiwa ini telah menarik perhatian luas dan memicu diskusi tentang tanggung jawab serta konsekuensi hukum. Masa depan Wang sebagai aktor dan individu kini sepenuhnya berada di tangan sistem peradilan, menunggu putusan yang akan menentukan babak selanjutnya dalam hidupnya.