Pertumbuhan Populasi Korea Selatan: Dipicu Warga Asing di Tengah Penuaan

Total populasi Korea Selatan mencatat pertumbuhan positif selama dua tahun berturut-turut, dengan penambahan sekitar 31 ribu jiwa pada tahun lalu, sehingga totalnya mencapai 51,806 juta orang. Angka ini dirilis oleh Badan Statistik Korea dalam Sensus Penduduk dan Perumahan 2024 pada 29 Juli.

Meskipun terjadi penurunan jumlah warga negara Korea untuk ketiga kalinya secara beruntun, lonjakan signifikan pada populasi penduduk asing menjadi faktor pendorong utama pertumbuhan ini. Sorotan lain yang tak kalah penting adalah rekor populasi lansia (berusia 65 tahun ke atas) yang kini melampaui 10 juta jiwa untuk pertama kalinya dalam sejarah.

Dinamika Demografi: Lonjakan Asing dan Penuaan Populasi

Data menunjukkan bahwa warga negara Korea menurun 77 ribu orang (0,2%), menjadi 49,763 juta jiwa. Sebaliknya, jumlah warga asing melonjak 108 ribu orang (5,6%), mencapai total 2,043 juta jiwa. Kim Seo Young, Kepala Divisi Sensus Penduduk Badan Statistik Korea, mengonfirmasi bahwa peningkatan ini terutama disebabkan oleh bertambahnya warga asing, didorong oleh perluasan program Employment Permit System dan peningkatan jumlah mahasiswa internasional.

Di sisi lain, percepatan penuaan populasi menjadi isu krusial. Jumlah penduduk usia produktif (15–64 tahun) menurun 283 ribu orang (0,8%), kini berada di angka 36,263 juta jiwa, atau sekitar 70% dari total populasi. Sementara itu, populasi lansia mencapai 10,122 juta orang, mencakup 19,5% dari total penduduk, meningkat 5,3% dibanding tahun sebelumnya.

• Indeks Penuaan: Jumlah lansia per 100 anak muda mencapai 186,7, naik 15,7 poin dari tahun lalu.

• Populasi Muda: Kelompok usia 0–14 tahun hanya 5,421 juta jiwa (10,5% dari total), turun 3,5% dari 2023.

• Usia Median: Usia median penduduk Korea Selatan kini 46,2 tahun, meningkat 0,6 tahun dari tahun sebelumnya.

Implikasi dan Tantangan ke Depan

Perubahan struktur demografi ini membawa implikasi signifikan bagi Korea Selatan. Penurunan populasi usia produktif dapat menekan pasar tenaga kerja dan pertumbuhan ekonomi, sementara peningkatan jumlah lansia akan meningkatkan beban pada sistem jaminan sosial dan layanan kesehatan. Ketergantungan pada imigrasi untuk menopang pertumbuhan populasi menjadi semakin nyata.

Kebijakan adaptif diperlukan untuk mengatasi tantangan penuaan dan penurunan angka kelahiran. Inisiatif untuk menarik dan mengintegrasikan populasi asing secara efektif juga akan menjadi kunci untuk menjaga stabilitas sosial dan ekonomi di masa depan.

Kesimpulan

Korea Selatan sedang mengalami pergeseran demografi yang kompleks, di mana pertumbuhan populasi total kini didorong oleh imigran di tengah penurunan warga negara asli dan penuaan yang cepat. Data terbaru menyoroti urgensi bagi pemerintah untuk merumuskan strategi jangka panjang guna mengelola dampak ekonomi dan sosial dari perubahan struktural ini, demi memastikan keberlanjutan dan kemakmuran negara di masa mendatang.