Fans NCT WISH Dikecam karena Camping di Hari Kemerdekaan
Kejadian menarik sekaligus kontroversial mewarnai persiapan penampilan grup idola NCT WISH di Caribbean Bay. Antusiasme penggemar yang memuncak berujung pada kerumunan besar dan beragam reaksi publik.
Antusiasme NCT WISH di Caribbean Bay: Barisan Penggemar Mengular
Pada tanggal 15 Agustus, para penggemar terlihat mengantre semalaman di depan pintu masuk Caribbean Bay. Mereka berupaya mendapatkan posisi terbaik untuk menyaksikan penampilan spesial NCT WISH.
Foto dan video yang beredar di media sosial menunjukkan pemandangan penggemar yang berkemah dengan selimut, tikar, dan peralatan berkemah lainnya. Pemandangan ini menyoroti dedikasi luar biasa yang ditunjukkan oleh para penggemar.

Kontroversi di Hari Kemerdekaan: Kritik Mengalir Deras
Situasi ini dengan cepat memicu gelombang kritik di kalangan publik. Banyak pihak menyoroti tidak hanya masalah keamanan dan kebersihan akibat berkemah semalaman di area publik, tetapi juga waktu kejadian yang bertepatan dengan Gwangbokjeol, Hari Pembebasan Nasional Korea.
Warganet secara khusus menyuarakan ketidaknyamanan melihat penggemar Korea berupaya sedemikian rupa demi NCT WISH, sebuah grup yang memiliki beberapa anggota Jepang, pada hari yang sarat makna historis dan patriotisme tersebut.
"Para gadis ini semua mencoba melihat pria Jepang di Hari Gwangbokjeol. Orang-orang ini benar-benar mengkhianati negara."
"Memalukan mereka melakukan ini di Hari Gwangbokjeol…"
Unggahan terkait kejadian ini menjadi viral di platform X (sebelumnya Twitter), meraih lebih dari 2 juta tampilan, menunjukkan skala diskusi publik yang masif terhadap insiden tersebut.
Sorotan Publik dan Penantian Penampilan
Meskipun gelombang kritik dan reaksi negatif meluas di media sosial, banyak penggemar tetap menantikan penampilan NCT WISH yang dijadwalkan pada 16 Agustus. Hal ini menunjukkan adanya dilema antara fanatisme penggemar yang kuat dan sentimen nasional yang berkembang di tengah masyarakat.
Menyoroti Fanatisme dan Sentimen Nasional
Insiden di Caribbean Bay ini menyoroti kompleksitas budaya penggemar K-Pop, terutama ketika bersinggungan dengan isu-isu sensitif seperti identitas nasional dan sejarah. Kejadian ini memicu diskusi lebih lanjut tentang batas-batas ekspresi penggemar dan bagaimana komunitas idola berinteraksi dengan nilai-nilai sosial yang lebih luas dalam masyarakat.