G-Dragon Telat 40 Menit Naik Cybertruck, Publik Soroti Macet
G-Dragon dan Drama Keterlambatan: Antara Tesla Cybertruck, Donasi Miliaran, dan Pro Kontra Publik
Dunia hiburan Korea Selatan kembali dihebohkan oleh G-Dragon, ikon fashion dan leader grup legendaris BIGBANG. Kali ini, sorotan publik bukan tertuju pada karya musik atau gaya busananya yang revolusioner, melainkan pada drama keterlambatan kehadirannya di sebuah acara mewah yang justru bertepatan dengan momen donasi besar yang ia berikan.
Momen Keterlambatan di Peluncuran "The Signal"
Pada tanggal 13 Juni lalu, para penggemar dan media menantikan kehadiran G-Dragon di acara peluncuran eksklusif Peaceminusone Premium Highball The Signal. Acara bergengsi ini diselenggarakan di Hotel Grand Hyatt, Yongsan, Seoul, dan dijadwalkan dimulai tepat pukul 19.00 waktu setempat.
Namun, sang bintang baru terlihat tiba sekitar pukul 19.40. Keterlambatan 40 menit ini sontak menjadi perbincangan, terutama karena ia datang dengan gaya yang sangat mencolok: mengendarai Tesla Cybertruck yang telah dilapisi wrapping khusus, menunjukkan karakternya yang unik dan penuh gaya.
“Telat juga harus stylish ya?”
“Kalau tahu macet, kenapa tidak berangkat lebih awal?”
Penjelasan Agensi dan Reaksi Publik
Menanggapi isu keterlambatan ini, pihak agensi G-Dragon, Galaxy Corporation, segera memberikan klarifikasi. Mereka menjelaskan bahwa keterlambatan tersebut murni disebabkan oleh kemacetan parah di jalanan Seoul, yang diperparah oleh jam pulang kerja dan hujan deras. Alasan yang cukup umum, namun tidak sepenuhnya meredakan kritik publik.
Di media sosial, reaksi warganet terbelah. Beberapa menunjukkan pemahaman, namun tidak sedikit yang menyindir dengan komentar pedas. Pertanyaan seputar profesionalisme dan manajemen waktu kembali mencuat, mengingat status G-Dragon sebagai figur publik internasional.
Bukan Kali Pertama: Jejak Keterlambatan G-Dragon
Ironisnya, ini bukan kali pertama G-Dragon menjadi pusat perhatian karena masalah ketepatan waktu. Sebelumnya, saat konser solo Weaver Mensch in Korea pada bulan Maret lalu, ia juga sempat naik panggung lebih dari satu jam dari jadwal semula, menambah panjang daftar insiden serupa.
Kontras Donasi Rp100 Miliar yang Tersisih
Situasi ini menjadi semakin kontras dan rumit karena di hari yang sama, G-Dragon sejatinya menerima banyak pujian atas tindakan mulianya. Ia diketahui telah menyumbangkan 880 juta Won (sekitar Rp100 miliar) kepada yayasan JUSPEACE. Donasi fantastis ini ditujukan untuk mendukung program pengobatan bagi remaja yang mengalami masalah kecanduan alkohol, menunjukkan sisi kepedulian sosialnya yang tinggi.

Seharusnya, kabar donasi inilah yang menjadi sorotan utama dan mendapat apresiasi luas. Namun, insiden keterlambatan di acara Peaceminusone justru menggeser narasi positif tersebut, memicu perdebatan yang lebih luas tentang ekspektasi publik terhadap para selebriti.
Perdebatan Profesionalisme: Ekspektasi vs. Realita
Kejadian ini kembali memunculkan diskusi hangat mengenai profesionalisme dan citra publik. Di satu sisi, G-Dragon tetap diakui sebagai seorang seniman jenius, ikon gaya yang berpengaruh, dan individu yang peduli terhadap isu sosial. Donasinya adalah bukti nyata dari komitmennya untuk berbuat baik.
Namun, di sisi lain, publik berharap seorang bintang sekaliber G-Dragon dapat menunjukkan ketepatan waktu dalam menghadiri acara formal, terutama ketika ia mewakili nama baik sebuah merek atau yayasan. Ini adalah keseimbangan yang sulit antara kebebasan berekspresi seorang seniman dan tanggung jawab sebagai figur publik yang menjadi panutan.
Ingin baca berita Kpop Chart lebih mudah dan nyaman? Unduh aplikasinya sekarang untuk pengguna Android dan iOS!