All About Kpop & KDrama

Hubungi Kami

SeoulSource
Online-based, Indonesia
(Kami tidak memiliki alamat fisik)

[email protected]
@kpopdankdramaid di X (Twitter)
Seoul Source di Facebook
@seoulsource_ di Instagram

Grup Co-Ed THE BLACK LABEL Tuai Kontroversi Budaya

Grup Co-Ed THE BLACK LABEL Tuai Kontroversi Budaya

THE BLACK LABEL Umumkan Grup Co-ed Baru ALLDAY Project, Salah Satu Anggota Tersandung Kontroversi Apropiasi Budaya

Baru-baru ini, agensi THE BLACK LABEL mengumumkan rencana debut grup baru mereka, kurang dari setahun setelah debut grup MEOVV. Kabar ini sontak menarik perhatian publik dan penggemar K-Pop, mengingat reputasi agensi dalam melahirkan talenta papan atas.

Foto Konsep Grup MEOVV dari THE BLACK LABEL
MEOVV | THE BLACK LABEL

Latar Belakang dan Anggota yang Dirumorkan

Grup baru ini telah menarik perhatian sejak awal, terutama karena rumor mengenai line-up anggotanya dan fakta bahwa mereka akan menjadi grup co-ed (campuran pria dan wanita), yang merupakan format yang relatif jarang di industri K-Pop saat ini. Beberapa nama yang sempat dirumorkan menjadi anggota termasuk mantan anggota ILLIT, Youngseo, dan Annie Moon, yang telah memiliki basis penggemar tersendiri.

Pengumuman Resmi ALLDAY Project dan Tarzzan

Pada tanggal 8 Juni, identitas line-up lengkap dan nama resmi grup akhirnya diumumkan: ALLDAY Project. Pengumuman ini disambut antusiasme, namun juga segera diikuti oleh kontroversi yang mencoreng awal perjalanan mereka.

Salah satu anggota yang diperkenalkan, Lee Chaewon, yang dikenal dengan nama panggungnya Tarzzan, telah memicu reaksi negatif terkait dugaan apropriasi budaya. Tarzzan sebelumnya juga pernah muncul dalam video musik "Supernatural" milik grup NewJeans (NJZ), menambah sorotan padanya.

Kontroversi Tarzzan: Dugaan Apropiasi Budaya

Isu ini bermula dari aktivitas Tarzzan di Instagram, di mana beberapa unggahan fotonya menjadi sorotan utama warganet. Ia telah membagikan berbagai foto dari sesi modelingnya, dan banyak yang tidak dapat mengabaikan fakta bahwa di banyak foto tersebut, ia terlihat mengenakan gaya rambut kepang (braids) dalam berbagai bentuk.

Fokus Netizen pada Gaya Rambut Tarzzan

Foto-foto yang diunggah Tarzzan, terutama yang menampilkan gaya rambut kepang, telah memicu perdebatan sengit di kalangan netizen. Mereka menyoroti penggunaan gaya rambut yang secara tradisional memiliki makna budaya mendalam dalam komunitas tertentu, khususnya budaya Afrika-Amerika, dan menganggapnya sebagai bentuk apropriasi budaya jika digunakan tanpa pemahaman atau penghormatan yang layak.

Tarzzan dengan gaya rambut kepang di Instagram
Tarzzan | @tarzzan_boy/Instagram
Tarzzan dengan gaya rambut kepang, unggahan Instagram
Tarzzan | @tarzzan_boy/Instagram
Tarzzan berpose dengan kepang, dari Instagram
Tarzzan | @tarzzan_boy/Instagram

Kontroversi ini semakin memanas ketika gaya rambut kepang juga terlihat pada foto grup ALLDAY Project yang baru dirilis, yang semakin memperparah kekhawatiran warganet bahwa isu ini tidak hanya terbatas pada unggahan individu Tarzzan tetapi juga menjadi bagian dari konsep grup.

Foto Grup ALLDAY PROJECT dengan Tarzzan
ALLDAY PROJECT | THE BLACK LABEL

Reaksi Publik dan Dampak pada ALLDAY Project

Banyak netizen telah menyerukan isu apropriasi budaya ini, dengan beberapa di antaranya menyatakan kesulitan untuk mendukung grup ini meskipun mereka mendukung anggota lainnya. Kontroversi ini berpotensi memberikan awal yang sulit bagi debut ALLDAY Project, menempatkan mereka di bawah pengawasan ketat sejak awal.

Beberapa komentar netizen menunjukkan kekecewaan mereka, seperti: "Sulit untuk mendukung grup ini meskipun saya suka anggota lainnya, terutama jika isu ini tidak ditangani dengan serius," dan "Mengapa agensi besar seperti THE BLACK LABEL tidak belajar dari kesalahan masa lalu dan melakukan riset yang lebih baik?"

Kesimpulan

Situasi ini menempatkan THE BLACK LABEL dan ALLDAY Project di bawah sorotan tajam. Bagaimana agensi dan Tarzzan akan merespons kontroversi ini—apakah dengan penjelasan, permintaan maaf, atau tindakan korektif—akan sangat menentukan persepsi publik terhadap grup baru mereka di masa mendatang. Penting bagi industri K-Pop untuk terus belajar dan memahami isu-isu sensitif terkait representasi budaya demi menciptakan lingkungan yang lebih inklusif dan menghargai keragaman.

Tags

Share With Others