Hasil Autopsi Awal Youtuber Daedo Library, Polisi Pastikan Tidak Ada Unsur Kriminal
Kabar duka menyelimuti dunia hiburan digital Korea Selatan dengan meninggalnya YouTuber populer Daedo Library, atau Na Donghyun, di usia 46 tahun. Kepergiannya yang mendadak menimbulkan berbagai spekulasi, namun pihak berwenang kini telah memberikan klarifikasi awal.

Latar Belakang: Kepergian Mendadak Seorang Pionir YouTube
Dunia YouTube Korea Selatan berduka atas wafatnya Na Donghyun, yang lebih dikenal dengan nama panggung Daedo Library. YouTuber yang memiliki lebih dari 1,44 juta pelanggan ini ditemukan tak bernyawa di kediamannya pada pagi hari tanggal 6 September. Informasi ini menghentikan spekulasi liar dan menjadi fokus perhatian publik.
Detail Utama Investigasi: Hasil Autopsi dan Temuan Polisi
Menanggapi kebingungan publik, Kepolisian Gwangjin, Seoul, segera melakukan penyelidikan. Hasil autopsi awal yang dikeluarkan oleh Lembaga Ilmu Forensik Nasional menegaskan bahwa tidak ada tanda-tanda tindak kriminal atau pembunuhan yang ditemukan.
"Tidak ada bukti pembunuhan atau unsur kejahatan lain yang terlibat,"
demikian pernyataan resmi pihak berwenang. Polisi menduga kuat bahwa kematian Daedo Library disebabkan oleh penyakit bawaan dan sedang menanti laporan lengkap untuk konfirmasi akhir. Ia ditemukan setelah seorang kenalan melaporkan ketidakhadirannya pada sebuah pertemuan dan sulit dihubungi. Tidak ditemukan surat wasiat atau tanda-tanda masuk paksa di lokasi kejadian.
Dampak dan Kenangan: Warisan Daedo Library dan Kehadiran Mantan Istri
Kepergian Daedo Library meninggalkan lubang besar di hati para penggemar dan komunitas kreator konten. Ia dikenal sebagai salah satu pionir siaran pribadi di Korea sejak awal 2000-an, mendapatkan julukan "kakak besar dunia game streaming" berkat pengaruhnya yang signifikan. Suasana haru menyelimuti rumah duka di Rumah Sakit Universitas Konkuk, Seoul. Salah satu momen yang menarik perhatian publik adalah kehadiran mantan istrinya, Yumdaeng, yang terdaftar sebagai pengiring utama bersama adik perempuan almarhum. Meskipun telah bercerai tahun lalu, Yumdaeng tetap mendampingi putra mereka untuk menyambut para pelayat, menunjukkan ikatan kekeluargaan yang tetap kuat di tengah duka.
Kesimpulan: Mengenang Sosok yang Berpengaruh
Wafatnya Daedo Library adalah kehilangan besar bagi industri kreatif digital Korea Selatan. Meskipun penyebab pastinya masih menunggu konfirmasi, penegasan bahwa tidak ada unsur kriminalitas memberikan kejelasan bagi publik. Warisannya sebagai seorang inovator dan figur berpengaruh akan selalu dikenang oleh jutaan penggemar dan sesama kreator.