
Jihyo TWICE dan Batas Interaksi Fans di Ruang Publik
Interaksi Fans dengan Jihyo TWICE: Benarkah Ada Salah Paham?
Sebuah unggahan di forum online baru-baru ini menarik perhatian para penggemar K-Pop, khususnya ONCE, sebutan untuk fans grup idola TWICE. Unggahan tersebut menceritakan pengalaman seorang penggemar yang mengaku bertemu dengan Jihyo TWICE, namun interaksi yang terjadi tidak berjalan sesuai harapan.
Kisah Penggemar di Chicago
Kisah ini bermula dari komunitas r/kpoprants
, sebuah forum di mana para penggemar K-Pop dapat melampiaskan atau berbagi pengalaman mereka. Seorang pengguna membagikan bahwa mereka menghadiri konser TWICE 'Ready To Be' World Tour di Chicago dan secara tak terduga bertemu Jihyo dan Nayeon di sebuah toko pakaian keesokan harinya.
“Sehari setelah konser (hari ini) saya pergi ke toko pakaian Supreme karena adik saya ingin hadiah ketika saya kembali dan saat saya sedang melihat-lihat, saya benar-benar merasakan seluruh tubuh saya gemetar ketika saya menyadari Jihyo dan Nayeon berada di toko dengan rombongan mereka.
Saya mengatakan pada diri sendiri untuk tidak panik dan tetap tenang. Mereka berpakaian santai tanpa riasan dan saya tahu mereka mungkin sangat lelah dari tur ditambah semua proyek yang sedang mereka kerjakan. Jadi saya memutuskan bahwa saya akan mengatakan kepada mereka bahwa saya sangat menyukai konser mereka kemarin dan saya adalah seorang penggemar.”
Dugaan Interaksi yang Tidak Menyenangkan
Setelah memutuskan untuk mendekati Jihyo saat ia sedang duduk, penggemar tersebut berjalan menghampirinya dan menyatakan bahwa mereka menikmati konser malam sebelumnya. Namun, menurut penuturan pengguna, Jihyo diduga memberikan "tatapan sinis" dan berkata "terima kasih" dengan nada yang sangat merendahkan.
“Jadi setelah saya selesai membayar, saya memutuskan untuk memberitahu Jihyo karena Nayeon sedang sibuk berbicara dengan karyawan Supreme. Saya menghampirinya saat ia sedang duduk santai dan berkata, ‘Saya menyukai konser Anda kemarin.’ Sebelum saya bisa mengatakan hal lain, ia memberikan saya tatapan yang sangat sinis dan berkata « terima kasih » dengan nada yang sangat merendahkan serta menatap saya dengan wajah jijik.”
Dampak Emosional dan Keinginan Melampiaskan
Penggemar tersebut mengungkapkan bahwa setelah dugaan insiden tersebut, mereka merasa sangat tidak nyaman dan membutuhkan tempat untuk melampiaskan perasaannya secara online, itulah alasan mengapa mereka menulis unggahan tersebut.
“Saya langsung pergi dan berusaha untuk tidak mati karena malu. Saya merasa kurang dari manusia dan itu semua hanya karena ia menatap saya dengan cara tertentu. Sepupu saya bersama saya dan menyaksikan semuanya. Ia marah dengan situasi tersebut dan memiliki masalah besar dengannya, tetapi saya benar-benar tidak ingin ia tidak menyukai TWICE jadi saya mengatakan kepadanya bahwa ia mungkin sedang mengalami hari yang buruk.
Bagaimanapun, sekarang saya dalam perjalanan pulang, saya tidak bisa melupakan situasi itu jadi saya menulis unggahan ini berharap saya bisa mengungkapkannya dan melanjutkan hidup…”
Berbagai Perspektif dari Komunitas Fans K-Pop
Para penggemar K-Pop lainnya memberikan komentar pada unggahan tersebut dan membagikan perspektif mereka. Beberapa poin utama yang muncul adalah:
- Pendekatan yang Tidak Kasar: Banyak yang berpendapat bahwa cara penggemar mendekati Jihyo tidak terlihat kasar.
- Privasi Idola: Beberapa tidak setuju dengan pendekatan tersebut, menyatakan bahwa lebih baik memberikan privasi kepada idola ketika mereka terlihat di tempat umum, karena mereka tidak sedang "bekerja". Mengingat betapa seriusnya masalah dengan sasaengs (penggemar obsesif yang mengganggu privasi), perspektif ini cukup bisa dimengerti.
- Kelelahan: Beberapa berpendapat bahwa Jihyo (dan anggota lainnya) mungkin kelelahan setelah konser, dan apa yang ditafsirkan oleh penggemar sebagai "tatapan sinis" mungkin hanyalah ekspresi kelelahan.
- Hambatan Bahasa/Kesalahpahaman: Penggemar lain mengingatkan bahwa idola juga manusia, dan seperti yang dikomentari beberapa orang, Jihyo tidak sepenuhnya fasih berbahasa Inggris, sehingga interaksi tersebut bisa jadi hanyalah kesalahpahaman.
Kesimpulan
Konsensus umum pada unggahan tersebut adalah bahwa tidak ada pihak yang sepenuhnya salah dalam situasi ini. Namun, bagaimana menurut pendapat Anda?