Ju Haknyeon Bantah Tuduhan Prostitusi & Klaim Kontrak Diputus Sepihak
Mantan anggota grup idola THE BOYZ, Ju Haknyeon, kembali mengeluarkan bantahan tegas terhadap tuduhan prostitusi yang dialamatkan kepadanya. Dalam pernyataan terbarunya, ia juga mengklaim bahwa keputusan mengenai pemutusan kontrak dan keberangkatannya dari grup adalah tindakan sepihak yang dilakukan tanpa persetujuan dirinya.
Latar Belakang Kontroversi dan Tuduhan Awal
Kontroversi ini mencuat pada 20 Juni ketika Ju Haknyeon memposting pernyataan di akun Instagram pribadinya. Sebelumnya, pada 16 Juni, agensi THE BOYZ, ONE HUNDRED, mengumumkan penangguhan kegiatan Ju Haknyeon dengan alasan "pribadi". Situasi semakin memanas pada 18 Juni, saat media Korea, News1, melaporkan adanya surat pertanyaan dari media Jepang, Shukan Bunshun, kepada ONE HUNDRED terkait pertemuan pribadi Ju Haknyeon dengan mantan aktris AV Jepang, Asuka Kirara, pada bulan Mei.
Tak lama setelah itu, ONE HUNDRED mengumumkan Ju Haknyeon resmi keluar dari THE BOYZ dan kontraknya diputus. Di hari yang sama, TenAsia, mengutip berbagai sumber industri, melaporkan bahwa Ju Haknyeon dituduh membayar Asuka Kirara untuk layanan seksual. Malam harinya, Ju Haknyeon melalui surat tulisan tangan di Instagram Stories-nya, membantah keras tuduhan prostitusi atau aktivitas ilegal lainnya.
Bantahan Tegas dan Klaim Sepihak dari Ju Haknyeon
Melalui pernyataan Instagram-nya, Ju Haknyeon dengan jelas membantah semua tuduhan dan menguraikan versinya mengenai kejadian tersebut:
-
Penyangkalan Aktivitas Ilegal: "Meskipun saya sudah menjelaskan bahwa saya tidak terlibat dalam aktivitas ilegal apa pun, beberapa reporter dan media terus menerbitkan artikel jahat. Sebagai tanggapan, saya akan menempuh semua jalur hukum perdata dan pidana yang mungkin."
-
Tantangan Bukti: "Jika ada bukti bahwa saya terlibat prostitusi, saya mendesak agar segera dipublikasikan."
-
Pemutusan Kontrak Tanpa Persetujuan: "Saya tidak pernah menarik diri dari grup, pun saya tidak pernah menyetujui pemutusan kontrak eksklusif saya."
-
Agensi Mengarang Alasan: "Meskipun tidak ada alasan sah untuk pemutusan kontrak sebagaimana diuraikan dalam kontrak saya, agensi saya mencoba mengarang dasar tersebut."
-
Ancaman Ganti Rugi: "Agensi menuntut agar saya membayar lebih dari 2 miliar won (sekitar 1,46 juta USD) sebagai kompensasi dan meninggalkan perusahaan, namun saya tidak pernah menerima tuntutan ini."
-
Informasi Palsu ke Media: "Meskipun demikian, agensi memberitahu pers bahwa pemutusan kontrak saya telah final. Ini adalah kepalsuan yang terang-terangan."
"Saya harus bertanya: apakah benar peran agensi, yang seharusnya melindungi artisnya, untuk secara sepihak mengeluarkan saya dari tim hanya karena saya kebetulan berada di pertemuan pribadi dengan orang terkenal, dan untuk menekan saya agar mengakhiri kontrak sambil mengancam denda lebih dari 2 miliar won?"
Ia juga mengungkapkan bahwa ketika menolak pemutusan kontrak, agensi mengirimkan pemberitahuan yang mengklaim kontrak telah berakhir karena kesalahannya, mengabaikan prosedur yang benar, dan mengeluarkan peringatan klaim kompensasi.
Kasus Memasuki Tahap Penyelidikan Polisi
Konflik ini telah meningkat ke ranah hukum. Pada 19 Juni, seorang individu mengajukan pengaduan terhadap Ju Haknyeon melalui platform e-People. Kasus tersebut kini telah dilimpahkan kepada Tim Investigasi Kejahatan Wanita dan Remaja 4 di Kantor Polisi Gangnam, Seoul, untuk penyelidikan lebih lanjut.
Determinasi Ju Haknyeon: Melawan Demi Kebenaran
Ju Haknyeon tidak menyembunyikan rasa takutnya menghadapi situasi ini, namun ia menegaskan tekadnya untuk melawan. Ia merasa bahwa jika ia menyerah, masyarakat bisa menjadi tempat di mana "orang tanpa kekuasaan dapat dihancurkan karena hal-hal yang tidak mereka lakukan."
"Sampai sekarang, saya tetap diam, percaya bahwa kebenaran akan terungkap. Tapi saya tidak bisa lagi diam menghadapi upaya untuk merusak hidup seseorang karena tuduhan palsu."
Ia berjanji akan meminta pertanggungjawaban baik dari agensi, yang dianggapnya secara tidak adil mengeluarkannya dan membuat klaim tanpa dasar tentang pemutusan kontrak, maupun dari media yang telah menyebabkan kerugian dengan menyebut prostitusi tanpa fakta terverifikasi. Ia menegaskan akan menempuh jalur hukum untuk mengungkap kebenaran sampai akhir, berharap perjuangannya ini dapat menjadi sumber harapan kecil bagi orang lain.
Kesimpulan: Pertarungan Hukum yang Belum Berakhir
Kasus Ju Haknyeon menyoroti kompleksitas hubungan antara artis, agensi, dan media di industri hiburan. Dengan klaim yang saling bertentangan dan masuknya penyelidikan polisi, masa depan Ju Haknyeon dan kebenaran di balik tuduhan ini masih harus menunggu putusan hukum. Tekadnya untuk melawan dan membersihkan namanya menjadi fokus utama dalam kontroversi yang tengah berlangsung ini.