Ju Haknyeon Dikeluarkan dari THE BOYZ, Fans Geram
Berita mengejutkan datang dari industri K-Pop ketika One Hundred Label, agensi yang menaungi grup THE BOYZ, mengumumkan pemutusan kontrak eksklusif Ju Haknyeon. Keputusan ini diambil menyusul pertemuan Ju Haknyeon dengan seorang mantan bintang film dewasa Jepang, yang memicu kontroversi dan diskusi luas di kalangan penggemar serta publik.
Latar Belakang: Pemutusan Kontrak Ju Haknyeon
One Hundred Label secara resmi menyatakan bahwa mereka telah mengakhiri kontrak Ju Haknyeon dan mengeluarkannya dari THE BOYZ. Alasan utama di balik langkah drastis ini adalah "kesulitan untuk mempertahankan kepercayaan kami padanya sebagai seorang seniman" setelah berita pertemuannya dengan mantan bintang film dewasa Jepang tersebut tersebar.
"Sebagai hasil dari investigasi kami, kami telah menyadari parahnya masalah ini dan menanggapinya dengan serius. Kami menyadari bahwa menjadi sulit untuk mempertahankan kepercayaan kami padanya sebagai seorang seniman. Karena itu, setelah diskusi yang cukup dengan para anggota THE BOYZ, kami memutuskan bahwa Ju Haknyeon akan menarik diri dari grup dan kontrak eksklusifnya akan diakhiri."
Pernyataan dari One Hundred Label ini mengindikasikan bahwa keputusan tersebut diambil setelah pertimbangan internal dan diskusi dengan anggota grup lainnya. Dilaporkan juga bahwa pertemuan kontroversial tersebut melibatkan dugaan pembayaran dari Ju Haknyeon kepada Kirara Asuka untuk layanan seks pada akhir Mei.

Reaksi Penggemar: Gelombang Kekecewaan dan Kritik
Keputusan One Hundred Label segera memicu gelombang kemarahan dan kritik dari para penggemar di media sosial. Banyak penggemar menyuarakan kekecewaan mereka terhadap agensi, menuduh One Hundred Label tidak melindungi artisnya dan bahkan mendiskriminasinya selama ini.
Beberapa kritik yang muncul dari basis penggemar mencakup kurangnya line dalam lagu, waktu layar yang minim, tidak adanya proyek solo, dan minimnya dukungan promosi untuk Ju Haknyeon sebelumnya. Para penggemar merasa bahwa Haknyeon "selalu mendapatkan bagian yang sulit" dan bahwa agensi "tidak pernah melakukan apapun untuknya," bahkan gagal melindunginya saat ia sangat membutuhkan.
Banyak juga yang berpendapat bahwa kehidupan pribadi Ju Haknyeon, termasuk dugaan hubungannya dengan mantan bintang film dewasa, seharusnya tidak menjadi alasan untuk mengeluarkannya dari grup. Mereka menekankan bahwa idol adalah orang dewasa yang berhak memiliki kehidupan pribadi.
"Haknyeon dikeluarkan dari TBZ dan perusahaan mengatakannya seolah-olah dia melakukan kejahatan padahal itu hanya dia yang diduga memiliki pacar yang merupakan mantan bintang film dewasa, aku sangat lelah."
Kritik juga ditujukan pada budaya industri K-Pop yang terlalu ketat terhadap privasi idol dan pada individu yang dianggap "penguntit gila" (sasaeng) karena membocorkan informasi pribadi yang memicu kontroversi ini.
Debat Industri: Privasi Idol vs. Kebijakan Agensi
Kasus Ju Haknyeon ini kembali memicu perdebatan sengit tentang batas-batas privasi idol K-Pop dan peran agensi dalam melindungi atau mengendalikan kehidupan pribadi artis mereka. Penggemar berargumen bahwa agensi seharusnya lebih mendukung artisnya, terutama dalam situasi yang melibatkan kehidupan pribadi yang tidak secara langsung merugikan publik.
Meskipun ada laporan mengenai dugaan pembayaran untuk seks, banyak penggemar tetap membela Ju Haknyeon, menyalahkan bukan hanya agensi tetapi juga industri K-Pop secara keseluruhan dan individu-individu yang secara ilegal melacak dan membocorkan informasi pribadi idol.
Situasi ini menyoroti tekanan ekstrem yang dihadapi idol K-Pop dan ekspektasi publik yang seringkali tidak realistis terhadap citra "bersih" mereka, yang dapat berdampak serius pada karier dan kesejahteraan mental mereka.
Kesimpulan: Sebuah Kasus yang Memecah Belah
Pemutusan kontrak Ju Haknyeon oleh One Hundred Label adalah sebuah keputusan yang memecah belah, menimbulkan kemarahan besar di antara penggemar yang merasa bahwa sang idol telah diperlakukan tidak adil dan tidak dilindungi. Kasus ini menjadi pengingat tajam tentang dinamika kompleks antara idol, agensi, dan harapan publik dalam industri hiburan Korea Selatan yang serba cepat dan menuntut.