Kasus yang melibatkan Ju Haknyeon dari THE BOYZ telah mengguncang dunia K-pop, bermula dari pengumuman hiatus mendadak hingga berita pemecatannya. Sejak saat itu, serangkaian perkembangan baru dan detail mengejutkan telah muncul, membuat situasi ini semakin kompleks dan memicu banyak pertanyaan.

Latar Belakang: Awal Mula Hiatus dan Pemecatan Mengejutkan

Pada 16 Juni, One Hundred Label mengumumkan bahwa Ju Haknyeon akan menjalani hiatus karena "alasan pribadi" yang tidak disebutkan secara rinci. Tak lama setelah pengumuman ini, News1, yang mendapatkan informasi dari Shūkan Bunshun, mengklaim bahwa hiatus tersebut dipicu oleh pertemuan Haknyeon di sebuah bar dengan Asuka Kirara, seorang mantan aktris film dewasa yang kini dikenal sebagai influencer.

Selanjutnya, diumumkan bahwa Haknyeon tidak lagi menjadi anggota THE BOYZ setelah investigasi yang dilakukan oleh One Hundred Label. Beberapa jam kemudian, TenAsia melaporkan bahwa sumber internal menyatakan Haknyeon telah bertemu Asuka Kirara untuk tujuan seksual, memperparah dugaan yang ada.

Dampak Awal: Bantahan Ju Haknyeon dan Reaksi Agensi

Menanggapi tuduhan yang beredar, Haknyeon segera merilis pernyataan pertamanya, dengan tegas membantah tuduhan prostitusi. Meskipun demikian, ia mengakui keberadaannya dalam sebuah pertemuan yang melibatkan alkohol. Dalam pernyataan keduanya, ia menuding agensi telah mengakhiri kontraknya tanpa persetujuan dan menyatakan bahwa ia tidak pernah berniat meninggalkan grup.

Ia juga mengungkapkan bahwa agensi diduga menuntut sejumlah besar ganti rugi, dan menyatakan keinginannya untuk mengambil tindakan hukum. One Hundred Label menanggapi pernyataan ini dengan menyebutkan alasan spesifik pemutusan kontraknya, sambil menyatakan bahwa Haknyeon membuat "klaim palsu."

Haknyeon tampaknya membalas hal ini dengan membagikan bukti bahwa ia sedang menempuh jalur hukum terhadap reporter yang pertama kali memberitakan klaim prostitusi tersebut. Pada 21 Juni, Asuka Kirara sendiri akhirnya angkat bicara, dengan tegas membantah bahwa ia terlibat dalam tindakan prostitusi.

Perkembangan Kasus: Bukti Baru dari Media dan Detail yang Terungkap

Tak lama setelah bantahan-bantahan tersebut, Shūkan Bunshun merilis foto-foto yang mereka peroleh, diduga menunjukkan Haknyeon dan Asuka Kirara bersama, menambah dimensi baru pada kasus ini.

Kemudian, Dispatch merilis eksposé mereka sendiri, memberikan detail lengkap yang diduga terjadi dalam skandal tersebut. Menurut Dispatch, Haknyeon awalnya bersama sebuah grup sebelum menuju ke rumah Asuka Kirara, lalu kembali ke asrama THE BOYZ.

Dispatch juga mengklaim bahwa Haknyeon memberitahu agensi bahwa ia "tidak membayar" untuk sesuatu yang tidak spesifik, sementara seorang staf THE BOYZ diduga mengklaim bahwa Haknyeon "membanggakan" dirinya telah tidur dengan Asuka Kirara kepada anggota grup lainnya. Laporan tersebut juga menyatakan bahwa Haknyeon diduga setuju untuk meninggalkan grup, sebelum kemudian berubah pikiran.

Langkah Selanjutnya: Bantahan Terbaru dan Upaya Hukum yang Ditempuh

Menanggapi klaim-klaim baru ini, Haknyeon mengungkapkan bahwa ia mendatangi perusahaan untuk meminta bantuan setelah mendengar keberadaan foto-foto tersebut. Namun, ia terkejut ketika setelahnya ia justru dikirimi perjanjian pemutusan kontrak dan perjanjian yang menuntut denda lebih dari ₩2,00 miliar (sekitar 20 Miliar Rupiah).

Ia juga menyatakan merasa menjadi target dan kembali menegaskan rencananya untuk mengambil tindakan hukum atas tuduhan prostitusi. Sementara itu, anggota THE BOYZ juga telah angkat bicara setelah berita pemecatan Haknyeon, menunjukkan dampak emosional dari situasi ini terhadap grup.

Kesimpulan: Sebuah Kasus yang Belum Tuntas

Kasus Ju Haknyeon tetap menjadi sorotan, dengan setiap klaim dan bantahan menambah kompleksitasnya. Dari dugaan pertemuan hingga tuduhan prostitusi, serta drama di balik pemutusan kontrak dan tuntutan ganti rugi, publik menantikan penyelesaian hukum yang akan mengungkapkan kebenaran di balik serangkaian peristiwa mengejutkan ini. Kisah ini menjadi pengingat akan dinamika rumit antara idola, agensi, dan sorotan media yang tak henti-hentinya.