Juice Seyeon Lawan Balik, Netizen Malah Dukung!
Dalam dunia K-Pop, nama Juice Seyeon mungkin tidak asing. Streamer yang pernah menjadi pusat kontroversi ini sebelumnya diisukan menjalin hubungan dengan pendiri HYBE, Bang Si Hyuk, setelah keduanya terlihat di Beverly Hills. Pada masa itu, konten yang dibuat Juice Seyeon menuai banyak kritik pedas dari netizen, bahkan beberapa menyebutnya ‘menjijikkan’.
Namun, satu tahun berselang, tepatnya pada September 2025, keadaan berbalik drastis. Netizen kini memberikan dukungan penuh kepada Juice Seyeon dalam perjuangannya melawan PPKKa, seorang YouTuber yang dikenal dengan video-video ‘perusaknya’.
Latar Belakang Kasus: Fitnah dan Perjuangan Hukum
Perseteruan ini berakar dari klaim-klaim PPKKa dalam video-videonya yang menyatakan bahwa Juice Seyeon telah pergi ke Las Vegas bersama Bang Si Hyuk dan bahwa ia adalah seorang pelacur daring. Tuduhan palsu ini, menurut Juice Seyeon, menyebabkan tekanan emosional yang parah dan kerugian dalam peluang bisnisnya.
Juice Seyeon kemudian mengajukan gugatan perdata terhadap YouTuber tersebut di Pengadilan Distrik Pusat Seoul. Namun, kasus ini sempat terhenti karena identitas asli PPKKa tidak diketahui publik.

Terobosan Hukum: Identifikasi PPKKa di Pengadilan AS
Untuk mengatasi kebuntuan ini, Juice Seyeon mengajukan gugatan terpisah di pengadilan AS. Gugatan ini bertujuan untuk mendapatkan akses informasi pribadi individu di balik akun PPKKa. Pada 17 Desember 2024, Hakim Beth Labson dari Pengadilan Distrik AS untuk Distrik Utara California memutuskan mendukung Juice Seyeon.
Keputusan ini mengizinkannya untuk mengakses informasi relevan dari Google guna mengidentifikasi PPKKa, yang diidentifikasi sebagai “seorang pria berusia akhir 30-an yang tinggal di Korea Selatan.”

Dampak: Mengapa Pertarungan Ini Penting?
PPKKa telah lama dikenal sebagai sosok yang toksik. Keterlibatannya dalam kematian mendiang streamer Jammi adalah salah satu insiden yang sangat menandai reputasinya sebagai sosok bermasalah. Oleh karena itu, ketika Juice Seyeon, melalui Instagram Stories-nya, mengancam akan membongkar wajah PPKKa jika ia tidak menghadiri sidang pengadilan, reaksi publik sangatlah kuat.
“Hai PPKKa, kau tahu aku punya fotomu. Apakah kau akan bolos sidang lagi pada tanggal 23?”

“Lebih baik kau datang. Kesempatan terakhir!”

Netizen, meskipun terkejut dengan diri mereka sendiri, membanjiri Juice Seyeon dengan ratusan komentar dukungan, memintanya untuk terus berjuang dan memenangkan kasus ini. Pergeseran dukungan ini menunjukkan betapa besar keinginan publik untuk melihat akuntabilitas terhadap penyebar fitnah online.
-
Dukungan Tak Terduga: Komentar seperti “Wanita yang luar biasa. Wow.” dan “PPKKa bertemu lawannya, saatnya bertarung.” menunjukkan perubahan sentimen.
-
Harapan Netizen: Banyak yang menyatakan “Hwaiting Juice Seyeon!” dan “Aku benar-benar, sangat, sangat, serius membenci PPKKa. Aku sungguh membencinya. Jadi, terima kasih, Juice Seyeon. Kamu pasti bisa!”


Langkah Selanjutnya: Menuju Akuntabilitas Digital
Dengan identitas PPKKa yang kini dalam genggaman, kasus perdata di Seoul kemungkinan besar akan bergerak maju. Keputusan pengadilan AS ini menjadi preseden penting dalam memerangi pencemaran nama baik dan penyebaran informasi palsu di ranah daring, terutama ketika pelakunya mencoba bersembunyi di balik anonimitas.
Pertarungan hukum Juice Seyeon bukan hanya tentang keadilan pribadi, tetapi juga tentang menetapkan standar akuntabilitas yang lebih tinggi di internet. Hasil akhir kasus ini akan sangat dinantikan oleh banyak pihak yang peduli terhadap etika dan keamanan di dunia maya.
Kesimpulan
Dari streamer yang kontroversial menjadi figur yang diperjuangkan, perjalanan Juice Seyeon menggambarkan dinamika kompleks opini publik dan pentingnya perjuangan melawan fitnah online. Kasus ini menyoroti bagaimana keadilan dapat dicari melintasi batas negara dan memberikan harapan bagi korban pencemaran nama baik digital. Perjuangan Juice Seyeon melawan PPKKa bukan hanya kisah personal, melainkan juga sebuah pertarungan penting untuk kebenaran dan akuntabilitas di era digital.