JYP Dikritik: Riwayat Makeup Idola Wanita Jadi Sorotan
JYP Entertainment saat ini tengah menjadi sorotan dan menerima berbagai kritik keras terkait penampilan riasan para idola wanita mereka di atas panggung. Kontroversi ini mencuat setelah seorang netizen mengunggah klip yang menyoroti riasan Jihyo TWICE dan Lia ITZY, di mana warna foundation yang digunakan dinilai tidak sesuai sama sekali dengan warna kulit asli mereka.
Latar Belakang Isu Riasan: Kontras yang Mencolok
Ketidaksesuaian warna riasan ini mengakibatkan wajah para idola terlihat beberapa tingkat lebih terang dibandingkan warna kulit tubuh mereka, menciptakan tampilan yang disebut 'uncanny valley-esque'. Fenomena ini pertama kali diungkap oleh pengguna X (sebelumnya Twitter) dengan akun @qweenbeeval, yang kemudian unggahannya menjadi viral.
Akar Masalah: Standar Kecantikan Korea dan Gelombang Globalisasi
Dalam industri K-Pop, penggunaan foundation yang beberapa tingkat lebih terang dari warna kulit asli telah menjadi praktik rutin selama bertahun-tahun. Hal ini terkait erat dengan standar kecantikan tradisional Korea yang lebih mengedepankan kulit pucat. Namun, seiring dengan globalisasi K-Pop, semakin banyak penggemar yang menyuarakan tuntutan agar idola dapat menunjukkan warna kulit alami mereka, tanpa ditutupi oleh produk pemutih.
Meskipun ada beberapa perubahan yang terlihat dalam praktik industri, adaptasi ini belum sepenuhnya menyeluruh. Beberapa bulan sebelumnya, grup idola wanita besutan SM Entertainment, aespa, juga sempat menjadi topik hangat karena diduga menggunakan riasan tubuh yang bersifat memutihkan.
Reaksi Netizen: Kekecewaan dan Seruan untuk Perubahan
Unggahan di X yang menyoroti masalah riasan Jihyo dan Lia telah dilihat lebih dari satu juta kali, memicu gelombang frustrasi di kalangan netizen. Banyak yang menyuarakan kekecewaan mereka atas warna foundation yang tidak serasi dan menyerukan agar agensi bertanggung jawab.
“JYP begitu bangkrut sampai hanya mampu membeli satu cushion foundation untuk semua orang,” sindir seorang netizen.
“Kulit gelap bukanlah hal yang buruk, perusahaan K-Pop harus berhenti melakukan whitewashing,” tulis netizen lainnya.
“Bayangkan Jihyo dengan tampilan yang lebih bronzed dan riasan mata yang lebih berani. JYP BANGUN! Kalian beruntung ratu-ratuku punya wajah yang bisa bertahan ribuan tahun karena JYP, apa-apaan ini?” kritik warganet lain.
“Foundation 4 tingkat di atas warna kulit asli mereka + SPF tinggi (berpotensi menimbulkan flashback di kamera) + jumlah tone up cream yang tidak perlu + pencahayaan panggung = itulah, itu adalah topeng utuh untuk mereka 🎭🤡 Tolong bebaskan wanita-wanita luar biasa ini dari obsesi kulit putih Korea Selatan 😭,” keluh seorang penggemar.
Melihat Sisi Lain: Normalisasi dalam Industri dan Preferensi Lokal
Meskipun demikian, tidak sedikit pula yang merasa bahwa kritik tersebut tidak beralasan, mengingat bahwa praktik ini masih menjadi standar di industri K-Pop dan kemungkinan besar merupakan gaya riasan yang disukai banyak orang di Korea.
“Menurutku ini bukan hanya di JYPE, tapi MUA K-Pop secara umum… akhir-akhir ini, mereka suka memakai cushion putih😭😭😭,” ujar seorang netizen.
“Yang gila adalah banyak idola yang melakukan ini tetapi idola JYPE adalah satu-satunya yang dipermalukan karenanya…,” tulis akun lain.
“Tunggu sampai kalian menyadari sebagian besar idola K-Pop MEMANG INGIN riasan mereka terlihat seperti ini haha,” ungkap netizen lain yang melihat dari sudut pandang berbeda.
“Bagaimana jika saya mengatakan bahwa itu bahkan bukan salah penata rias di JYPE? Itu hanya bagaimana banyak wanita di sana merias wajah mereka? Lihat turis Korea di negara Anda dan Anda akan menyadari bahwa wanita benar-benar menggunakan foundation seringan itu meskipun tidak cocok dengan tubuh mereka karena suatu alasan,” tambah komentar lain, memberikan perspektif budaya.
Kesimpulan: Antara Tradisi dan Representasi yang Otentik
Isu riasan yang dialami oleh Jihyo dan Lia ini membuka kembali perdebatan mengenai standar kecantikan di industri K-Pop. Konflik antara mempertahankan tradisi lokal yang mengutamakan kulit pucat dan memenuhi tuntutan global akan representasi yang lebih otentik dan alami menjadi tantangan besar bagi agensi dan para penata rias. Bagaimana industri akan menyeimbangkan kedua sisi ini di masa depan akan sangat menentukan evolusi standar kecantikan K-Pop.