Kang Daniel, solois papan atas Korea Selatan, baru-baru ini menggelar konferensi pers di Park One Tower 2, Yeouido, Seoul, pada Senin (16/6) untuk merayakan perilisan album terbarunya, "Glow to Haze". Album keenam ini menandai babak baru dalam perjalanan musikalnya, menampilkan kedalaman artistik dan evolusi yang signifikan.

Melodi "Episode" dan Kisah di Baliknya

Title track album ini, "Episode", memukau pendengar dengan perpaduan suara Latin dan R&B yang impresif. Bahkan dalam gaya medley highlight pendek, melodi canggih dan alur halusnya berhasil menonjol dan menarik perhatian.

"Aku ingin mengabadikan kisah yang terasa seperti gradien, lagunya mengekspresikan lapisan cinta yang memudar," jelas Kang Daniel.

Ia menambahkan bahwa melalui lagu ini, "Aku menggambarkan citra diriku dan orang lain selama momen cinta yang paling penuh gairah dengan cara yang harmonis."

Evolusi Artistik: Debut Kang Daniel sebagai Komposer

Dalam album "Glow to Haze", Kang Daniel menunjukkan sisi artistik yang lebih dalam dengan turut berpartisipasi dalam menyusun lagu dan lirik untuk lagu "Love Game". Ini merupakan pengalaman pertamanya sebagai seorang komposer, sebuah lompatan besar dalam karirnya.

Memadukan suara piano, bass, dan gitar, penyanyi kelahiran 1996 tersebut berhasil menciptakan ritme dan melodi yang adiktif. Ia juga menambahkan intrik lainnya dengan lirik yang mengisahkan tarik ulur cinta yang kompleks.

"Sebelumnya aku sudah pernah mencoba mengarang lagu, tapi aku merasa aku akan jadi gila karena stres, jadi aku menghindarinya. Aku berpikir dengan menjadi komposer, dapat menuangkan perasaan emosional seseorang, tapi aku menjauhinya hanya karena stres," ungkap Kang Daniel mengenai tantangannya di masa lalu.

Namun, setelah menampilkan banyak lagu dan merasakan ekspresi yang tidak bisa disampaikan hanya lewat lirik, idol asal Busan tersebut akhirnya memberanikan diri untuk mencoba lagi.

Bagi Daniel, lagu "Love Game" menjadi bagian baru yang penting dalam hidupnya sebagai musisi.

"Karena ini merupakan debutku sebagai komposer, aku agak malu menaruhnya sebagai title track. Aku rasa aku belum cukup pengalaman dan masih butuh banyak polesan, jadi aku menempatkannya sebagai B-side track. Aku ingin menggambarkan awal dari emosi yang perlahan memudar. Karena ini adalah komposisi pertamaku, jadi aku memasukkan banyak elemen yang kusuka, banyak suara 16-bit yang lucu," terangnya.

Refleksi 7 Tahun Perjalanan Solois

Debut sebagai anggota Wanna One, Kang Daniel kini memasuki tahun ketujuh karirnya sebagai seorang solois. Sebuah perjalanan yang penuh dengan pembelajaran dan pertumbuhan.

"Waktu berjalan begitu cepat. Sekarang sudah tahun ketujuh," baginya.

Peraih posisi pertama dalam Produce 101 Season 2 itu juga merefleksikan karirnya selama ini, mengakui bahwa masih banyak hal yang membuatnya merasa tidak puas, namun juga bangga akan kemajuan yang telah dicapai.

"Aku secara teratur meluangkan waktu untuk merenungkan diri. Kurasa pola pikirku tidak banyak berubah, tapi aku juga berpikir sudah membangun pengalaman dan kemampuan," ujarnya.

Ia melanjutkan, "Aku juga ingin menunjukkan bagaimana pengalaman itu terbentuk. Meskipun aku belum tahu betul apa yang ingin kulakukan dalam bermusik, aku sudah menemukan selera musikku. Aku rasa, aku belum terbatas dengan genre tertentu."

Antisipasi Wajib Militer dan Sapa Penggemar

Selain bicara soal karirnya, Daniel juga mengonfirmasi rencananya untuk menjalankan wajib militer yang dijadwalkan pada paruh kedua tahun ini. Ini merupakan jeda sementara yang akan diambilnya dari dunia hiburan.

"Sebenarnya aku berencana untuk berangkat lebih cepat, tapi sebelum itu, aku ingin menyapa penggemar dengan beberapa kegiatan yang berarti dan tampil sebanyak yang aku bisa," tutupnya, menunjukkan dedikasinya kepada para penggemar.

Kesimpulan: Jejak Evolusi dan Dedikasi Kang Daniel

Perilisan "Glow to Haze" dan debutnya sebagai komposer menandai Kang Daniel sebagai seniman yang terus berkembang, tidak hanya dalam penampilan tetapi juga dalam kreasi musik. Dengan rencana wajib militernya di depan mata, Kang Daniel menunjukkan komitmennya untuk berinteraksi dengan penggemar sebanyak mungkin sebelum jeda, menegaskan posisinya sebagai idola yang selalu menghargai dan berinteraksi dengan basis penggemarnya.