KBS, lembaga penyiaran publik Korea Selatan, secara resmi menyampaikan permintaan maaf terbuka atas penyiaran informasi yang tidak akurat mengenai grup K-Pop NewJeans. Kesalahan ini memicu protes keras dari penggemar dan publik, yang menuntut transparansi dan koreksi segera.

Latar Belakang Kontroversi: Informasi Keliru tentang NewJeans

Kontroversi ini berawal dari siaran radio "Success Predictions with Lee Dae-ho" pada 8 Agustus. Dalam episode tersebut, seorang narasumber eksternal membahas kondisi dan prospek industri hiburan Korea, termasuk menyebutkan gugatan hukum yang melibatkan NewJeans.

KBS kemudian menegaskan bahwa informasi yang disampaikan narasumber ternyata tidak sepenuhnya benar. Informasi ini menyesatkan, antara lain menyatakan popularitas NewJeans menurun dan jumlah penayangan lagu mereka rendah, padahal grup tersebut belum merilis lagu resmi baru. Pernyataan itu dinilai merugikan citra NewJeans dan menyesatkan pendengar.

Kesalahan ini segera memicu gelombang protes dari publik. Pada 27 Agustus, sebuah petisi berjudul “Permintaan Maaf dan Koreksi” yang dipublikasikan di papan petisi pemirsa KBS mendapatkan dukungan luas dengan ribuan tanda tangan, memaksa KBS untuk memberikan respons resmi.

Penulis petisi juga menyoroti bahwa wawancara tersebut memutarbalikkan fakta hukum. Situasi gugatan hukum yang melibatkan NewJeans dan agensi mereka, Ador, digambarkan seolah keputusan penetapan sementara sudah menuntaskan masalah. Padahal, sidang utama terkait kontrak eksklusif antara NewJeans dan agensi mereka masih berlangsung, dan penetapan pengadilan hanya membatasi aktivitas independen grup, bukan menyimpulkan keseluruhan kasus.

Dampak dan Konsekuensi: Reputasi dan Kepercayaan Publik Terancam

Informasi yang tidak akurat ini berpotensi merusak citra dan reputasi NewJeans, salah satu grup rookie terpopuler saat ini, di mata publik dan industri. KBS sendiri mengakui bahwa informasi keliru tersebut telah menimbulkan kebingungan di kalangan publik mengenai proses hukum dan rencana rilis musik NewJeans.

Polemik ini menunjukkan betapa besar dampak kesalahan informasi dalam dunia penyiaran. Satu pernyataan yang tidak diverifikasi dengan baik bisa memengaruhi opini publik secara luas dan merusak reputasi artis, apalagi dalam kasus yang menyangkut masa depan salah satu grup K-Pop.

Langkah Perbaikan dan Komitmen KBS

Menanggapi desakan publik dan petisi yang mendapatkan lebih dari 2.000 tanda tangan, KBS mengambil langkah-langkah konkret sebagai bentuk tanggung jawab:

• Permintaan Maaf Resmi: KBS telah mengunggah permintaan maaf di situs resmi program dan kanal YouTube mereka.

• Koreksi Konten: Potongan video yang mengandung informasi tidak akurat sudah diedit, dihapus, dan tidak lagi tersedia untuk ditonton ulang. Artikel pendukung yang membahas isi wawancara tersebut juga ikut ditarik dari peredaran.

• Klarifikasi Siaran Langsung: Setelah pemohon petisi meminta koreksi dilakukan di jalur yang sama (siaran radio), KBS menyiarkan permintaan maaf secara langsung melalui program yang sama pada 11 Agustus.

Lebih lanjut, KBS berjanji akan memperketat prosedur verifikasi sebelum menayangkan konten. Hal ini mencakup pemeriksaan naskah dan fakta secara bertahap ketika mewawancarai narasumber, serta melakukan evaluasi internal guna memastikan kasus serupa tidak terulang di masa depan. Setiap informasi dari narasumber akan dicek ulang secara lebih teliti, termasuk pemeriksaan latar belakang dan data pendukung sebelum ditayangkan.

Kesimpulan: Menjaga Integritas Jurnalisme

Insiden ini menjadi pengingat penting bagi seluruh lembaga penyiaran tentang tanggung jawab mereka dalam menyampaikan informasi yang akurat dan berimbang. Melalui permintaan maaf dan komitmen untuk memperbaiki standar penyiaran, KBS berupaya memulihkan kepercayaan pemirsa dan menegaskan kembali dedikasinya terhadap prinsip-prinsip jurnalisme yang kredibel, terutama dalam meliput isu-isu sensitif di industri hiburan yang dinamis.