Ketua HYBE Bang Si Hyuk Dirujuk ke Kejaksaan Atas Tuduhan Penipuan
Otoritas keuangan Korea Selatan telah secara resmi menyerahkan kasus dugaan penipuan perdagangan yang melibatkan Ketua HYBE, Bang Si Hyuk, kepada kejaksaan. Langkah ini diambil di bawah Undang-Undang Pasar Modal, menandai perkembangan signifikan dalam pengawasan pasar keuangan negara tersebut.
Latar Belakang Kasus: Dugaan Penipuan Perdagangan
Pada 16 Juli, Komisi Sekuritas dan Berjangka (Securities and Futures Commission) di bawah Komisi Jasa Keuangan (Financial Services Commission) mengumumkan perkembangan ini. Total sembilan individu, termasuk Bang Si Hyuk serta eksekutif dan rekanan dari tiga perusahaan, telah dilaporkan ke jaksa penuntut. Pelaporan ini terkait pelanggaran serius terhadap Undang-Undang Pasar Modal.
Investigasi otoritas keuangan mengungkapkan dugaan bahwa Bang Si Hyuk memberikan informasi palsu kepada pemegang saham yang sudah ada pada tahun 2020. Ia diduga mengklaim tidak ada rencana untuk penawaran umum perdana (IPO) menjelang pencatatan HYBE. Namun, pada saat yang sama, ia dituduh secara diam-diam menjual saham melalui dana ekuitas swasta yang didirikan oleh seorang kenalan.
Tindakan ini disinyalir untuk menghindari kewajiban pengungkapan langsung kepada publik. Otoritas percaya bahwa Bang secara pribadi memperoleh 30% keuntungan dari penjualan saham melalui metode ini. Lebih lanjut, detail penting terkait transaksi ini dilaporkan sengaja dihilangkan dari pengajuan sekuritas yang diserahkan kepada Bursa Korea dan Layanan Pengawas Keuangan selama proses penyaringan IPO.

Penegasan Otoritas dan Reaksi Publik
Seorang perwakilan dari Komisi Sekuritas dan Berjangka menegaskan komitmen otoritas:
"Kami akan terus memantau dengan cermat setiap upaya pencarian keuntungan tidak adil oleh pemegang saham utama guna menjaga keadilan di pasar modal dan melindungi kepercayaan investor. Setiap pelanggaran yang terungkap akan diselidiki secara menyeluruh dan ditindak tegas."
Kabar ini dengan cepat menjadi viral di Korea Selatan, memicu reaksi "eksplosif" dari warganet di platform populer TheQoo. Beberapa komentar menyoroti sejarah kasus dan sentimen publik:
-
Kejaksaan Menolak: "Kejaksaan menolak surat perintah penggeledahan HYBE dua kali. Akankah mereka benar-benar melanjutkannya kali ini?"
-
Respons Singkat: "Sampai jumpa."
-
Dukungan Tersirat: "Semangat!"
-
Permintaan Hukuman: "Tolong biarkan dia ditangkap dan dihukum dengan benar."
-
Desakan Penyelidikan: "HYBE benar-benar perlu diselidiki secara menyeluruh."
-
Kaitkan dengan Perubahan Pemerintahan: "Ini hanya terjadi karena pemerintah berganti. Serius..."


Implikasi dan Proses Hukum Mendatang
Kasus ini memiliki implikasi luas terhadap kepercayaan investor dan keadilan di pasar modal Korea Selatan. Dugaan manipulasi oleh tokoh terkemuka di industri hiburan dan keuangan dapat menggoyahkan sentimen pasar secara signifikan. Komentar warganet yang menyoroti penolakan surat perintah penggeledahan sebelumnya oleh kejaksaan mengindikasikan bahwa proses hukum ini mungkin akan penuh tantangan. Publik menuntut penyelidikan yang menyeluruh dan penegakan hukum yang tegas.
Dengan kasus yang kini berada di tangan kejaksaan, langkah selanjutnya kemungkinan besar adalah penyelidikan mendalam, pengumpulan bukti, dan penentuan apakah akan ada dakwaan resmi terhadap para individu yang terlibat.
Kesimpulan: Upaya Menjaga Integritas Pasar Modal
Penyelidikan dan penyerahan kasus dugaan penipuan yang melibatkan Bang Si Hyuk ini menegaskan komitmen otoritas Korea Selatan untuk menindak praktik curang. Ini adalah upaya krusial untuk menjaga integritas pasar modal dan melindungi kepentingan investor. Hasil akhir dari proses hukum ini akan diawasi ketat, tidak hanya oleh komunitas investasi tetapi juga oleh publik luas yang semakin peduli terhadap akuntabilitas korporasi.