Ketua HYBE Bang Si Hyuk Hadapi Sanksi Dugaan Perdagangan Curang
Komisi Jasa Keuangan (FSC) Korea akan segera menggelar pertemuan Komisi Sekuritas dan Berjangka (SFC) untuk mengambil keputusan terkait dugaan pelanggaran serius yang melibatkan Ketua HYBE, Bang Si Hyuk. Bang Si Hyuk sedang diselidiki atas tuduhan terlibat dalam praktik perdagangan curang dan tidak adil di bawah Undang-Undang Pasar Modal, sebuah isu yang berpotensi memiliki implikasi signifikan bagi industri hiburan dan pasar keuangan Korea Selatan.

Latar Belakang: Dugaan Pelanggaran Pasar Modal yang Menyeret Ketua HYBE
Pertemuan penting SFC dijadwalkan pada 16 Juli KST untuk menentukan tingkat tindakan disipliner terhadap Bang Si Hyuk. Sebelumnya, pada 7 Juli, Komite Musyawarah Investigasi Pasar Modal, badan penasihat SFC, telah merekomendasikan penuntutan terhadap Bang, meneruskan pendapat mereka kepada SFC.
Dugaan pelanggaran ini berpusat pada serangkaian tindakan yang dilakukan sebelum penawaran umum perdana (IPO) HYBE pada tahun 2020. Pihak berwenang menduga Bang Si Hyuk membuat perjanjian pribadi dengan dana ekuitas swasta milik kenalannya, menjanjikan pembagian 30% dari keuntungan modal penjualan saham. Setelah IPO HYBE, Bang dilaporkan telah menyelesaikan sekitar KRW 400 miliar (sekitar USD 290 juta) dengan dana tersebut.
Detail Utama Tuduhan: Manipulasi Informasi dan Kerugian Investor
Penyelidikan lebih lanjut oleh otoritas mengindikasikan bahwa Bang diduga menyesatkan investor institusi dan perusahaan modal ventura dengan mengklaim bahwa IPO HYBE tidak mungkin terjadi. Klaim ini bertujuan untuk membujuk mereka agar menjual saham mereka kepada dana swasta yang terafiliasi dengannya.
Yang lebih mengkhawatirkan, kesepakatan dengan dana swasta ini tidak diungkapkan selama tinjauan pencatatan Bursa Efek Korea maupun dalam dokumen pendaftaran sekuritas FSS. Akibatnya, investor awal yang tidak mengetahui pengaturan ini dilaporkan menderita kerugian signifikan, padahal mereka bisa mendapatkan keuntungan besar jika mempertahankan saham mereka. Selain itu, badan pengawas keuangan mencurigai Bang menggunakan dana ekuitas swasta ini untuk melewati periode penguncian (lock-up period) wajib, yang membatasi pemegang saham utama dan eksekutif untuk menjual saham segera setelah IPO.
Respon HYBE dan Langkah Hukum Selanjutnya
Meskipun diberikan kesempatan untuk menjelaskan diri, Bang Si Hyuk dilaporkan memilih untuk tidak menghadiri sidang, mengisyaratkan niatnya untuk fokus pada pembelaannya selama tahap investigasi kejaksaan. Sebelumnya, Bang telah diinterogasi oleh Layanan Pengawas Keuangan (FSS) pada akhir bulan lalu terkait tuduhan ini.
Menanggapi situasi ini, HYBE telah mengeluarkan pernyataan yang menegaskan, "Kami secara aktif bekerja sama dengan otoritas keuangan dan investigasi dengan menyerahkan penjelasan rinci dan materi terkait." Perusahaan juga menekankan, "Meskipun mungkin membutuhkan waktu, kami akan dengan jelas menunjukkan bahwa proses IPO mengikuti semua prosedur hukum dan peraturan."
SFC, sebagai komite independen di bawah FSC, memiliki wewenang untuk menentukan sanksi administratif atau mengajukan keluhan pidana resmi untuk penuntutan.
Kesimpulan: Menanti Keputusan dan Dampak pada Citra Perusahaan
Kasus dugaan perdagangan tidak adil yang melibatkan Ketua HYBE, Bang Si Hyuk, telah menarik perhatian publik dan regulator keuangan. Dengan rekomendasi penuntutan dari Komite Musyawarah Investigasi Pasar Modal dan keputusan akhir yang akan segera diambil oleh SFC, masa depan hukum Bang Si Hyuk dan citra HYBE sebagai salah satu kekuatan terbesar di industri K-pop berada di bawah pengawasan ketat.
Hasil dari investigasi ini tidak hanya akan menentukan konsekuensi hukum bagi individu yang bersangkutan, tetapi juga akan menetapkan preseden penting dalam penegakan kepatuhan pasar modal di Korea Selatan.