SeoulSource adalah sumber utama untuk update Kpop dan Kdrama dalam bahasa Indonesia. Ikuti berita idol, drama Korea, dan gosip terkini — semua terangkum di SeoulSource.

Hubungi Kami

SeoulSource
Online-based, Indonesia
(Kami tidak memiliki alamat fisik)

[email protected]
@kpopdankdramaid di X (Twitter)
Seoul Source di Facebook
@seoulsource_ di Instagram

Kisah Tragis Yang So Ra: Pelecehan Seksual dan Kelalaian Polisi

Kasus tragis Yang So Ra, seorang calon aktris yang meninggal dunia pada tahun 2009, kembali menjadi sorotan publik setelah diulas dalam program kejahatan KBS2, Smoking Gun. Kematiannya, yang mengguncang seluruh keluarganya, mengungkap kisah pilu tentang kekerasan dan kegagalan sistem hukum dalam melindungi korban.

Latar Belakang Tragis: Perubahan Diri dan Pengakuan Mengejutkan

Pada 28 Agustus 2009, Yang So Ra, seorang mahasiswi pascasarjana yang dikenal pendiam dan rajin, mengakhiri hidupnya dengan melompat dari lantai 18 sebuah gedung apartemen. Perubahan drastis dalam perilakunya dimulai setelah ia bekerja paruh waktu sebagai pemeran tambahan dalam produksi televisi, atas saran adik perempuannya, Yang So Jung. Keduanya, yang sama-sama bermimpi menjadi aktris, mulai bekerja bersama di lokasi syuting di Hadong, Gyeongsangnam-do.

Yang So Ra

Namun, setelah So Jung berhenti dari pekerjaan tersebut, perilaku So Ra menjadi tidak menentu. Ia kehilangan energi dan menunjukkan gejala yang mengkhawatirkan, termasuk ledakan kekerasan terhadap keluarganya. Ibunya mengenang bagaimana So Ra akan berkeliling rumah tanpa busana, menusuk nampan dengan pisau dapur sambil berteriak ingin membunuh mereka. Keluarganya juga menemukan catatan di kamarnya yang berisi kalimat seperti “Aku ingin mati,” “Tenggelam adalah jawabannya,” dan “Hati-hati terhadap ketua tim.”

Memo tulisan tangan Yang So Ra

So Ra akhirnya dirawat di rumah sakit jiwa, di mana ia membuat pengakuan mengejutkan: ia mengaku telah berulang kali dilecehkan secara seksual oleh 12 orang berbeda di lokasi syuting, termasuk seorang manajer yang ia sebut sebagai “ketua tim.”

Detail Kekerasan yang Mengerikan dan Lingkaran Pelaku

Yang So Ra (kiri) dan Yang So Jung (kanan)

Menurut pengakuan So Ra, ia dilecehkan berulang kali oleh “ketua tim” selama dua bulan. Pelaku membuatnya minum alkohol saat acara kumpul-kumpul perusahaan dan kemudian membawanya ke ruangan pribadi tempat pelecehan terjadi. Setelah itu, pelaku juga membawanya ke motel berkali-kali untuk pelecehan lebih lanjut, bahkan melanjutkan aksinya di dalam bus.

Namun, pelecehan itu tidak berhenti di situ. Yang So Ra mengklaim bahwa tiga supervisor lain secara bergantian melecehkannya secara seksual, dan salah satu dari mereka bahkan menyita ponselnya dan menguncinya selama tiga hari. Total, ia menuduh 12 individu, terdiri dari asisten sutradara dan staf, terlibat dalam pelecehan seksual. So Ra menyatakan bahwa selama tiga bulan, 12 individu ini melecehkannya setidaknya 40 kali.

Perjuangan Hukum dan Tragisnya Penarikan Gugatan

Ibu dari Yang So Ra dan Yang So Jung

Ketika sang ibu mengetahui tentang pelecehan ini, ia membujuk So Ra untuk mengajukan pengaduan ke polisi. So Ra menyebutkan total 12 nama, menuduh empat di antaranya melakukan kekerasan seksual dan sisanya melakukan pelecehan seksual. Namun, semua yang dituduh membantah tuduhan tersebut dan bahkan mengancam So Ra.

Setelah dua tahun, Yang So Ra menarik semua tuduhan terhadap para tersangka, menjelaskan bahwa ia tidak sanggup menanggung trauma saat mengingat kembali insiden tersebut selama penyelidikan. Setelah ini, ia tampaknya mulai pulih dan stabil saat tinggal bersama anggota keluarganya. Namun, tragedi kembali terjadi ketika Yang So Ra bunuh diri.

Kegagalan Penegakan Hukum dan Dampak Berantai yang Menghancurkan

Kematian tragis So Ra sangat memukul dan membuat ibunya marah besar, yang percaya bahwa polisi harus disalahkan. Sang ibu menceritakan pengalaman mengerikan saat berusaha meyakinkan petugas polisi untuk menangani kasus putrinya dengan serius. Ketika keluarga pertama kali mendatangi kantor polisi, mereka membawa banyak catatan dan rekaman audio yang dibuat oleh So Ra. Namun, polisi menolak kasusnya, mengatakan bahwa tidak ada dasar hukum dan bahkan menyarankan mereka untuk melupakannya.

Gambar terkait kasus kekerasan seksual

Meskipun penyelidik yang ditugaskan kemudian diganti, proses penyelidikan terus menerus membuat So Ra menjadi korban kedua kalinya. Kabarnya, penyelidik bahkan memintanya untuk menggambar alat kelamin terduga pelaku. Ibunya menyesali dengan air mata bahwa ia menanggung semua kekejaman para penyelidik, berpikir itu mungkin akan membantu kasus putrinya, tetapi justru berdampak sebaliknya.

Tragedi Yang So Ra tidak berhenti pada kematiannya sendiri. Enam hari setelah kepergiannya, adik perempuannya, Yang So Jung, juga meninggal dunia. Sang ibu mengenang bahwa So Jung menyalahkan dirinya sendiri karena memperkenalkan pekerjaan akting paruh waktu kepada kakaknya, dan berhenti makan setelah So Ra meninggal. Lebih lanjut, setelah mengetahui trauma putri sulungnya, ayah So Ra juga kolaps dan kemudian meninggal dunia karena pendarahan otak.

Pencarian Keadilan dan Reaksi Publik yang Bergema

Setelah kehilangan seluruh keluarganya, ibu Yang So Ra benar-benar hancur. Ia tidak sadarkan diri hingga empat tahun berlalu. Sejak saat itu, ia telah berjuang untuk mencari keadilan bagi putri-putrinya dengan membagikan kebenaran mereka kepada dunia.

Kasus ini telah menarik perhatian besar di forum-forum online Korea. Para warganet yang marah menuntut pertanggungjawaban bagi para pelaku dan petugas polisi yang terlibat.

“Saya menontonnya kemarin dan jujur, itu membuat saya sangat marah… Saya bahkan tidak bisa membayangkan rasa sakit macam apa yang telah ditanggung ibu itu selama ini. Ada bajingan gila di mana-mana.”

Komentar netizen 1

“Saya ingat kasus ini. Bajingan terkutuk itu—jangan biarkan mereka beristirahat dengan tenang. Kunjungi mereka setiap malam dan buat hidup mereka sengsara demi para korban.”

“Para polisi juga terlibat. Polisi bajingan itu perlu dituntut, dicopot lencananya, dan dijebloskan ke penjara. Semua pelaku pantas dihukum mati—ayo.”

Komentar netizen 2

“Tolong, ungkapkan saja identitas mereka, sialan.”

“Jika itu tergantung padaku, aku akan mengekspos identitas semua orang itu, menuntut semua petugas polisi, dan bahkan mungkin membunuh mereka semua.”

Kesimpulan: Seruan untuk Keadilan dan Perlindungan Korban

Kisah Yang So Ra adalah pengingat pedih akan dampak traumatis kekerasan seksual dan kegagalan sistematis dalam melindungi korban. Tragedi beruntun yang menimpa keluarganya menyoroti urgensi untuk penegakan hukum yang lebih adil dan responsif terhadap kasus-kasus sensitif seperti ini. Pencarian keadilan yang tak kenal lelah oleh ibunya dan amarah publik yang meluas menjadi seruan kuat agar kebenaran diungkap dan para pihak yang bertanggung jawab dimintai pertanggungjawaban penuh, sehingga kasus serupa tidak akan pernah terulang lagi.

Tags

Share With Others