Agensi KISS OF LIFE Ambil Tindakan Hukum Terhadap Ancaman Kematian dan Isu Kontroversi Livestream Berbuntut Panjang

Pada tanggal 5 Juni, agensi KISS OF LIFE, S2 Entertainment, membuat pengumuman penting melalui akun media sosial resmi grup tersebut. Pengumuman ini menjadi sorotan utama karena menyangkut langkah tegas perusahaan dalam menanggapi serangkaian insiden serius.

Tindakan Hukum Terhadap Ancaman Kematian dan Permintaan Maaf Keempat

Dalam pernyataan yang diunggah, S2 Entertainment menjelaskan bahwa mereka akan mengambil tindakan hukum terhadap individu yang melontarkan ancaman kematian dan melakukan pelecehan serius lainnya terhadap KISS OF LIFE. Ini adalah langkah krusial untuk melindungi para artis dari bahaya dan pelecehan di dunia maya.

Selain itu, S2 Entertainment juga kembali memanfaatkan kesempatan ini untuk meminta maaf atas insiden yang terjadi selama livestream ulang tahun grup yang kini menjadi sorotan publik. Pernyataan ini sekaligus menandai permintaan maaf keempat dari KISS OF LIFE terkait kontroversi livestream mereka baru-baru ini.

Kronologi Kontroversi Livestream dan Rentetan Permintaan Maaf

Kontroversi bermula pada 2 April, ketika grup ini mengadakan livestream bertema 'hip-hop'. Acara tersebut menuai kecaman keras karena dianggap memasukkan stereotip rasial yang ofensif.

Menanggapi reaksi publik, agensi KISS OF LIFE, S2 Entertainment, segera menghapus livestream tersebut dan mengeluarkan permintaan maaf resmi tak lama setelahnya. Para anggota grup sendiri kemudian mengunggah permintaan maaf kedua yang ditulis tangan, diikuti oleh permintaan maaf pribadi dari anggota Julie dalam livestream terbarunya. Rentetan kejadian ini menunjukkan dampak luas dari insiden tersebut.

Reaksi Netizen: Antara Dukungan dan Keheranan

Permintaan maaf resmi keempat dari KISS OF LIFE telah memicu beragam reaksi dari warganet. Sebagian memuji grup tersebut karena terus merefleksikan tindakan mereka dan menunjukkan penyesalan. Namun, ada pula yang berpendapat bahwa grup tersebut telah terlalu banyak meminta maaf atas insiden ini.

Banyak netizen yang terkejut dan prihatin mengetahui bahwa grup tersebut terus menerima ancaman kematian dan komentar kebencian yang berlebihan akibat kontroversi ini. Hal ini memicu diskusi luas tentang batas antara kritik dan pelecehan.

Kutipan Pilihan dari Netizen:

"Tidak, serius... ini sudah keterlaluan."

"Mereka menerima ancaman kematian karena itu? Ini gila.."

"Saya yakin sebagian besar ancaman kematian dibuat oleh orang asing, apakah mereka bisa mengambil tindakan hukum dalam kasus seperti itu?"

"Sangat menyedihkan mereka masih meminta maaf... Saya harap semua orang yang melewati batas dituntut."

"Bahkan setelah harus mengajukan keluhan karena pelecehan, mereka masih meminta maaf... itu sangat menyedihkan."

"Pernyataan ini terdengar terlalu banyak seperti mengatakan 'grup mungkin telah melakukan kesalahan, tetapi orang lain melakukan hal yang lebih buruk'. Ini tidak membenarkan fakta bahwa mereka tidak pernah meminta maaf dengan benar atas perilaku mereka."

"Kurasa mereka harus menuntut KISS OF LIFE sendiri kalau begitu, karena rasis."

"Mereka sudah terlalu banyak meminta maaf, saya bahkan tidak yakin saya sudah melihat semuanya ㅠㅠ"

"Kalau begini terus mereka akan meminta maaf karena terlalu banyak meminta maaf."

"Seluruh situasi sudah di luar kendali saat ini."

"Sangat disayangkan bahwa bahkan saat mengumumkan tindakan hukum, mereka masih harus meminta maaf lagi."

"Orang-orang telah menyebarkan kebohongan, ancaman kematian, dan ancaman penyerangan terhadap KISS OF LIFE.. Itu bukanlah kritik terhadap tindakan mereka. Itu adalah kejahatan."

"Jika orang tidak suka permintaan maaf ini, maka mereka seharusnya mengabaikan grup saja... mengirim ancaman kematian karena ini gila."

"Saya sudah melihat orang-orang yang marah tentang permintaan maaf INI..."

"Ini sudah permintaan maaf keempat dan orang-orang masih belum puas. Sangat serakah."

Kesimpulan

Kasus KISS OF LIFE ini menjadi cerminan kompleksitas antara kontroversi, upaya permintaan maaf publik, dan eskalasi ancaman daring yang tidak dapat ditoleransi. Meskipun grup telah berulang kali menyatakan penyesalan, insiden ini menggarisbawahi pentingnya membedakan antara kritik konstruktif dan tindakan kriminal seperti ancaman kematian atau pelecehan.

Langkah tegas S2 Entertainment untuk mengambil tindakan hukum adalah upaya penting untuk melindungi artis mereka dari pelecehan ekstrem yang tidak hanya merugikan mental tetapi juga mengancam keselamatan fisik. Ini juga menjadi pengingat bagi semua pihak untuk bertanggung jawab atas kata-kata dan tindakan mereka di platform digital.