SeoulSource adalah sumber utama untuk update Kpop dan Kdrama dalam bahasa Indonesia. Ikuti berita idol, drama Korea, dan gosip terkini — semua terangkum di SeoulSource.

Hubungi Kami

SeoulSource
Online-based, Indonesia
(Kami tidak memiliki alamat fisik)

[email protected]
@kpopdankdramaid di X (Twitter)
Seoul Source di Facebook
@seoulsource_ di Instagram

KMA Tuntut Investigasi Atas Kasus Obat PSY

Penyanyi kenamaan PSY kembali menjadi sorotan publik setelah dugaan keterlibatannya dalam kasus penggunaan obat psikotropika mencuat. Kasus ini bukan hanya menarik perhatian penggemar, namun juga memicu respons serius dari kalangan medis di Korea Selatan.

Ilustrasi terkait kasus dugaan penggunaan obat psikotropika oleh penyanyi PSY

Dugaan Pelanggaran Obat Psikotropika Melibatkan Penyanyi PSY

PSY diduga memperoleh obat-obatan jenis Xanax dan Stilnox melalui manajernya, yang mengambil resep dari sebuah rumah sakit. Tuduhan ini menimbulkan pertanyaan besar mengenai prosedur perolehan obat resep di kalangan figur publik.

Menanggapi tuduhan yang beredar, agensi PSY, P Nation, segera memberikan klarifikasi. Melalui pernyataan resminya, P Nation menjelaskan bahwa PSY sedang menjalani pengobatan untuk mengatasi gangguan tidur kronis yang dideritanya.

Agensi tersebut bersikukuh bahwa resep obat-obatan tersebut telah melalui pengawasan ketat dari dokter profesional, mengindikasikan bahwa penggunaan obat tersebut adalah bagian dari regimen medis yang sah.

Respons Keras Asosiasi Medis Korea: Ancaman bagi Keamanan Publik dan Etika Medis

Dugaan pelanggaran ini dengan cepat menarik perhatian Korean Medical Association (KMA). Pada Kamis, 28 Agustus 2025, KMA secara tegas menuntut penyelidikan menyeluruh atas kasus yang menimpa sang artis, menyoroti implikasi yang lebih luas.

"Tuduhan baru-baru ini bahwa seorang selebritas terkenal menerima obat-obatan psikotropika melalui pihak ketiga bukan sekadar masalah pribadi, tetapi masalah serius yang dapat memengaruhi keselamatan publik. Kasus ini harus ditangani secara tuntas."

KMA juga menyoroti relevansi kasus ini dengan meluasnya praktik telemedis, yang memerlukan diskusi kelembagaan yang cermat untuk memastikan keamanan penggunaan obat resep, termasuk obat psikotropika.

Berdasarkan hukum medis Korea Selatan saat ini, resep hanya dapat dikeluarkan oleh dokter yang telah memeriksa pasien secara langsung, dan pengambilan obat harus dilakukan oleh pasien yang telah berkonsultasi langsung. Prosedur yang diduga dilakukan PSY melalui manajernya jelas melanggar ketentuan ini.

Seruan Penyelidikan Menyeluruh dan Reformasi Regulasi

KMA menegaskan komitmennya untuk mengambil tindakan konkret dalam menghadapi dugaan pelanggaran ini. Mereka berencana untuk melakukan pemeriksaan fakta secara mendetail melalui komite evaluasi ahli mereka.

Lebih lanjut, KMA secara serius mendesak pihak berwenang untuk melakukan investigasi menyeluruh dan penegakan hukum yang tegas terhadap kasus ini. Hal ini penting untuk memastikan transparansi dan akuntabilitas.

Selain itu, KMA berencana untuk memperkuat sistem pengaturan mandiri dan bekerja sama dengan pemerintah serta Majelis Nasional untuk mencegah terulangnya pelanggaran serupa di masa mendatang, menunjukkan komitmen terhadap perbaikan sistematis.

Menjaga Integritas Praktik Medis dan Kepercayaan Publik

Kasus yang melibatkan PSY ini menjadi pengingat penting akan ketatnya regulasi penggunaan obat-obatan psikotropika dan krusialnya kepatuhan terhadap hukum medis.

Penanganan kasus ini diharapkan tidak hanya memberikan keadilan bagi semua pihak, tetapi juga memperkuat integritas praktik medis demi menjaga kepercayaan dan keselamatan publik secara keseluruhan.

Tags

Share With Others