Kontroversi yang melibatkan trio K-pop IHOTEU, yang kini telah resmi bubar, masih menjadi sorotan hangat di kalangan warganet dan penggemar musik. Skandal yang menimpa grup pendatang baru ini bukanlah insiden biasa, melainkan dugaan perselingkuhan yang melibatkan CEO agensi mereka dengan salah satu anggotanya.

Skandal yang Mengguncang IHOTEU

IHOTEU adalah trio yang bernaung di bawah JDB Entertainment, sebuah agensi asal Korea Selatan, dengan nama fandom "Ihteong Family". Grup ini beranggotakan Negi sebagai leader (lahir 2 Mei), Mina (lahir 26 Mei), dan Amu (lahir 29 Januari). Mereka berhasil menarik perhatian publik dengan konsep unik dan cerah sejak debut pada bulan Mei 2024.

Selama masa aktifnya yang singkat, IHOTEU telah merilis beberapa karya penting, termasuk single album "The First Wave", "The Second Wave", "The Third Wave", "The Fourth Wave", "Eskhatos", serta EP album "A Light in the Fog" dan "Map of Vanishing Stars".

Namun, perjalanan karier mereka tiba-tiba terhenti saat sebuah kontroversi besar mencuat. Pada 17 Juni 2025, CEO JDB Entertainment, Lee Kang Hee, tertangkap kamera sedang bersama seorang wanita yang diduga kuat adalah salah satu anggota IHOTEU dalam keadaan mesra. Lee Kang Hee diketahui telah memiliki istri dan anak.

Dampak Fatal: Reputasi Hancur, Grup Bubar

Meskipun agensi tidak secara spesifik menyebutkan nama anggota yang terlibat dalam insiden tersebut, kerusakan reputasi IHOTEU sudah tidak dapat dihindari. Berita ini menyebar dengan cepat dan menciptakan gelombang kritik di media sosial.

Akibat dari skandal yang begitu cepat viral dan menguras kepercayaan publik, IHOTEU akhirnya dibubarkan tidak lama setelah berita kontroversial ini beredar. Keputusan ini menandai akhir yang tragis bagi sebuah grup yang baru saja memulai perjalanannya di industri K-pop.

Akhir dari Sebuah Gelombang yang Belum Sempurna

Pembubaran IHOTEU menjadi pelajaran pahit tentang betapa rentannya karier di dunia hiburan Korea Selatan terhadap isu-isu pribadi dan moral. Meskipun potensi mereka terlihat cerah, satu skandal besar cukup untuk mengakhiri segalanya, tanpa memberikan kesempatan bagi grup untuk pulih atau melanjutkan karya mereka.

Kasus ini meninggalkan banyak pertanyaan tak terjawab mengenai nasib anggota yang terlibat dan masa depan JDB Entertainment. Yang jelas, gelombang pertama yang diusung IHOTEU telah berakhir sebelum sempat mencapai puncaknya, meninggalkan kenangan kontroversi ketimbang karya.

Kesimpulan

Skandal yang menimpa IHOTEU adalah contoh nyata bagaimana isu di luar musik dapat menghancurkan karier grup idola secara instan. Dari debut yang menjanjikan hingga pembubaran yang kontroversial, kisah IHOTEU menjadi pengingat akan pentingnya integritas dalam industri hiburan, serta dampak besar yang bisa ditimbulkan oleh satu insiden pribadi.