Kontroversi Noze di SWF3: Komentar 'Sombong' Jadi Sorotan
Dancer dan selebriti Noze kembali menjadi pusat perhatian publik setelah pernyataannya dalam sebuah siaran langsung menuai perdebatan sengit.
Insiden ini terjadi saat ia dan anggota kru BEOMJeoP berbagi pengalaman mereka di ajang kompetisi bergengsi Street Woman Fighter 3 (SWF3).
Kontroversi Pernyataan Noze
Dalam program radio 12 O'Clock Joo Hyun Young yang disiarkan SBS PowerFM pada 28 Juli, Noze dan timnya membahas misi Mega Crew yang berhasil menarik jutaan penonton.
Namun, sorotan utama tertuju pada komentar Noze yang dianggap sebagian netizen "terkesan sombong."
"Mungkin terdengar sombong, tapi bahkan sebelum video kami dirilis, kami sudah merasa akan jadi nomor satu."
Ia menambahkan bahwa keyakinan ini telah muncul sejak proses syuting berlangsung.
Dampak dan Resonansi Publik
Meskipun pernyataan Noze dimaksudkan sebagai ekspresi kepercayaan diri terhadap hasil kerja keras timnya, respons di media sosial justru beragam.
Hal ini diperparah oleh riwayat kontroversi Noze pada tahun 2022 terkait dugaan sikap tidak profesional terhadap klien iklan.
Padahal, penampilan Mega Crew BEOMJeoP sendiri memang menuai pujian luar biasa.
-
Jutaan Penonton: Performa mereka berhasil menembus 10 juta penonton di YouTube hanya dalam tiga hari.
-
Trending Top: Menduduki posisi trending nomor satu.
-
Apresiasi Resmi: Beberapa akun resmi lembaga publik bahkan menyebut performa mereka sebagai “setara warisan budaya nasional.”
Dengan pencapaian sebesar itu, rasa bangga dan percaya diri dari para anggota, termasuk Noze, tentu bisa dimengerti.
Anggota lain, Honey J, juga mengungkapkan keyakinan serupa, namun dengan narasi yang lebih berhati-hati.
"Kami lega karena saat video dirilis, banyak yang mendukung dan itu jadi kekuatan besar buat kami.”
Tantangan di Tengah Sorotan Publik
Kontroversi pernyataan Noze ini secara tidak langsung kembali mengangkat insiden sebelumnya yang melibatkan kritik atas profesionalismenya dalam kerja sama iklan.
Meskipun telah meminta maaf saat itu, citra Noze sempat tercoreng.
Kini, di tengah upayanya kembali membangun karier melalui platform seperti SWF3, setiap perkataan dan tindakannya tampak masih menjadi perhatian tajam dan pengawasan ketat publik.
Di sisi lain, BEOMJeoP secara kolektif tetap mendapat apresiasi tinggi atas semangat dan kualitas pertunjukan yang mereka sajikan di panggung kompetisi.
Kesimpulan: Antara Kepercayaan Diri dan Persepsi Publik
Kasus Noze menjadi contoh bagaimana seorang figur publik harus menavigasi garis tipis antara menunjukkan kepercayaan diri dan mengelola persepsi publik, terutama dengan rekam jejak kontroversi.
Meskipun performa timnya di SWF3 sangat diakui, perhatian terhadap kata-kata pribadinya menunjukkan bahwa proses pemulihan citra membutuhkan waktu dan kehati-hatian ekstra.
Sementara itu, esensi dari kerja keras dan kualitas pertunjukan BEOMJeoP tetap menjadi warisan positif dari partisipasi mereka di ajang tersebut.
