Ku Hye Sun Minta Hentikan Bahas Perceraiannya, Ini Alasannya
Aktris dan pengusaha Ku Hye Sun telah secara terbuka menyuarakan ketidaknyamanannya terkait pembahasan publik yang terus-menerus mengenai perceraiannya dengan mantan suami, Ahn Jae Hyun. Pada tanggal 8 Agustus, Ku Hye Sun menyampaikan pesan panjang melalui media sosialnya, menyoroti isu etika jurnalisme dan dampak psikologis yang dialaminya.
Latar Belakang: Suara Hati Ku Hye Sun yang Terluka
Lima tahun setelah perceraiannya, Ku Hye Sun mengungkapkan kekecewaannya terhadap media yang berulang kali menyoroti dan menstigma status "lima tahun sejak perceraian" dalam judul berita. Ia menilai praktik ini tidak sejalan dengan etika jurnalistik yang semestinya.
Ia menjelaskan bahwa selama proses perceraian, meskipun ada klaim yang bertentangan dari kedua belah pihak, mereka mencapai kesepakatan untuk tidak lagi mengejar kebenaran dari klaim-klaim tersebut. Hal ini, baginya, merupakan janji tak terucapkan dan kewajiban dasar sebagai manusia.
Dampak dan Etika Media: Mengapa Ini Penting?
Ku Hye Sun menegaskan bahwa perceraian adalah proses yang sangat sulit dan seringkali egois, di mana kedua belah pihak saling mengklaim keluhan masing-masing. Oleh karena itu, referensi dan komentar tidak langsung yang terus-menerus muncul, terutama yang dapat mengarah pada identitasnya sebagai seorang seniman di industri yang sama, ia anggap sebagai tindakan pengecut.
“Saya berharap mereka yang membuat program gosip sensasional akan menyadari bahwa mengajukan pertanyaan yang mengarahkan atau menawarkan kata-kata penghiburan tentang masalah ini merupakan kerugian sekunder bagi saya, orang yang terlibat langsung, dan menimbulkan rasa sakit yang signifikan.”
Ia juga memohon agar industri hiburan memiliki nurani. Menurutnya, meskipun sesuatu dikatakan demi kesenangan atau tawa, jika pihak yang terlibat merasa tidak nyaman secara wajar, hal itu harus segera dihentikan.
Pesan Ku Hye Sun untuk Publik dan Mantan Suami
Meskipun Ku Hye Sun bukan tipe orang yang mudah mengungkapkan perjuangannya melalui air mata atau kata-kata, ia menekankan bahwa itu tidak berarti ia tanpa perasaan. Ia meminta semua orang memahami bahwa tidak ada seorang pun di dunia ini yang berhak mengolok-olok dirinya, sebagai pihak yang terlibat langsung, demi hiburan publik.
Dalam pesannya, Ku Hye Sun juga menyampaikan harapan tulusnya bagi mantan suaminya. Ia berharap agar Ahn Jae Hyun dapat terus mengejar identitas dan otentisitasnya sendiri, diakui, serta tumbuh dan berhasil sebagai individu yang mandiri, tidak didefinisikan oleh hubungannya dengan Ku Hye Sun.
Kesimpulan: Seruan untuk Empati dan Penghormatan Privasi
Pernyataan Ku Hye Sun adalah seruan yang kuat untuk empati dan penghormatan terhadap privasi individu, terutama dalam menghadapi isu-isu sensitif seperti perceraian yang telah disepakati untuk diselesaikan secara pribadi. Pesan ini mengingatkan semua pihak, terutama media, akan pentingnya etika dan dampak psikologis yang dapat ditimbulkan oleh pemberitaan yang terus-menerus dan bersifat menghakimi.
