Kutukan Asmara Rosé BLACKPINK Viral Lagi Usai VMAs 2025
Fenomena aneh yang dikenal sebagai "kutukan Rosé" dari BLACKPINK kembali menjadi perbincangan hangat, terutama setelah acara VMA baru-baru ini. "Kutukan" ini mengklaim bahwa siapa pun yang bertemu dengan idola K-Pop tersebut, terutama di kalangan selebriti, cenderung mengakhiri hubungan mereka.
Misteri 'Kutukan Rosé': Fenomena Viral di Kalangan Selebriti
Kabar mengenai "kutukan Rosé" telah menyebar luas di media sosial dan komunitas daring. Menurut keyakinan populer ini, setiap individu yang berinteraksi dengan Rosé dari BLACKPINK secara langsung atau tidak langsung akan menghadapi perpisahan dalam hubungan asmara mereka. Awalnya terdengar seperti mitos belaka, namun serangkaian peristiwa di masa lalu telah membuat netizen percaya akan kebenarannya, menjadikannya sebuah lelucon sekaligus observasi yang menarik.
Dampak Pertemuan di VMA: Harapan Netizen Akan Akhir Kisah Kontroversial Ariana Grande
Pada tanggal 7 September di VMA 2025, Rosé kembali menarik perhatian global. Seperti biasa, banyak bintang Hollywood berebut kesempatan untuk berfoto atau sekadar berinteraksi dengannya. Salah satu pertemuan yang paling disorot adalah interaksi Rosé dengan bintang pop dunia, Ariana Grande.
Pertemuan ini sontak memicu gelombang diskusi online, terutama karena hubungan kontroversial Ariana Grande dengan Ethan Slater yang telah menuai banyak kritik. Jika biasanya "kutukan" ini menjadi viral karena perpisahan yang sudah terjadi, kali ini banyak netizen berharap pertemuan antara Rosé dan Ariana akan menjadi pemicu berakhirnya hubungan problematik tersebut. Mereka melihat ini sebagai kesempatan untuk melihat "kutukan" bekerja secara real-time demi tujuan yang "baik".

Reaksi Rosé dan Kegigihan Netizen Terhadap 'Kutukan'
Menariknya, Rosé sendiri telah menyatakan bahwa ia bukanlah penggemar dari julukan "kutukan" ini. Meskipun demikian, pernyataan atau ketidaksukaannya tidak menghentikan netizen untuk terus membicarakannya dan menjadikannya viral setiap kali ada peristiwa baru. Fenomena ini menunjukkan bagaimana sebuah mitos atau lelucon dapat berkembang menjadi bagian tak terpisahkan dari narasi selebriti, meskipun sang bintang sendiri tidak menginginkannya.
Kesimpulan: Kekuatan Opini Publik di Balik Popularitas Idola K-Pop
"Kutukan Rosé" mungkin hanyalah sebuah lelucon viral di internet, namun ia menyoroti bagaimana persepsi publik dan media sosial dapat membentuk narasi di sekitar selebriti. Terlepas dari kebenarannya, fenomena ini terus berlanjut, menunjukkan kekuatan opini kolektif netizen dalam budaya pop modern dan dampak yang bisa ditimbulkannya pada kehidupan pribadi maupun profesional seorang idola K-Pop sepopuler Rosé.