Aktor kawakan Korea Selatan, Lee Byung Hun, baru-baru ini berbagi pengalaman menarik saat mengisi suara karakter Gwima dalam film animasi orisinal Netflix, “Kpop Demon Hunters.” Pengalaman tersebut justru memicu “protes” dari putranya sendiri, Joon Woo, yang merasa ayahnya terlalu sering memerankan karakter antagonis.

Latar Belakang: Protes Jujur dari Putra Lee Byung Hun

Kisah ini diungkapkan Lee Byung Hun dalam episode terbaru program talkshow populer tvN, You Quiz on the Block, yang tayang pada 27 Agustus. Saat sutradara Kpop Demon Hunters, Maggie Kang, memuji penampilannya, MC Yoo Jae Suk menyinggung antusiasme Joon Woo terhadap film tersebut.

Lee Byung Hun lantas bercerita bahwa protes serupa pernah muncul dari anaknya setelah ia berperan di serial Squid Game. “Kenapa appa selalu jadi orang jahat? Appa ini spesialis villain ya?” kenang Lee Byung Hun menirukan pertanyaan polos sang putra.

Upaya Sang Ayah Menjelaskan Peran Gwima

Menanggapi protes putranya, Lee Byung Hun menjelaskan bahwa ia juga sering memerankan karakter baik, namun Joon Woo belum menonton banyak karyanya karena usianya masih kecil. Oleh karena itu, ia meyakinkan Joon Woo bahwa Kpop Demon Hunters akan menjadi film yang aman dan menarik untuk anak-anak.

Ketika Joon Woo bertanya tentang karakternya, Lee Byung Hun mencoba menjelaskan Gwima dengan bahasa yang mudah dimengerti. “Karakter appa tidak punya bentuk yang jelas, namun kehadirannya bisa terlihat dari api yang membesar dan mengecil,” ujarnya.

Reaksi Jujur Si Kecil: Dari Pembelaan Menjadi Kekecewaan

Awalnya, Joon Woo menunjukkan dukungan terhadap ayahnya dengan “membela” pihak Gwima. Namun, seiring berjalannya cerita film, pandangan sang anak mulai berubah drastis. “Seiring berjalannya film, anakku akhirnya berkata ‘appa beneran jahat banget sih,’” tutur Lee Byung Hun.

Lee Byung Hun hanya bisa tersenyum getir, menyaksikan ekspresi kekecewaan di wajah putranya saat menyadari bahwa karakter ayahnya memang benar-benar jahat.

Sisi Lain Sang Aktor: Tantangan sebagai Ayah dari "Kritikus Cilik"

Momen kecil namun berkesan ini secara tidak langsung memperlihatkan sisi lain Lee Byung Hun. Di balik citranya sebagai aktor kawakan yang kerap sukses memerankan karakter antagonis, ia tetaplah seorang ayah yang harus menghadapi “kritikus cilik” paling jujur di rumahnya.

Interaksi ini menyoroti bagaimana pilihan peran seorang aktor papan atas bisa memiliki dampak personal yang tak terduga dalam kehidupan keluarganya.

Kesimpulan: Antara Peran Jahat dan Hati Seorang Ayah

Pengalaman Lee Byung Hun dengan putranya menjadi pengingat bahwa ketenaran dan profesionalisme di dunia akting memiliki dimensi pribadi yang mendalam. Kisah ini tidak hanya menghibur, tetapi juga memberikan gambaran hangat tentang dinamika keluarga seorang bintang besar, di mana kebenaran paling jujur sering kali datang dari orang-orang terdekat.