Lee Minwoo dari Shinhwa, sosok yang dikenal dengan citra positifnya, baru-baru ini berbagi pengalaman mengejutkan yang dialaminya di depan para penggemar. Dalam sebuah acara varietas, ia mengungkapkan alasan di balik berkurangnya aktivitasnya di industri hiburan, mengakui bahwa pekerjaannya semakin menipis.

Latar Belakang: Mengapa Lee Minwoo Berada di Titik Ini?

Minwoo tidak menyembunyikan perasaannya yang "kelelahan" dan bagaimana "kemewahan menjadi idola secara bertahap memudar." Ia membandingkan dirinya dengan mesin yang sudah usang, merasa bahwa meskipun ingin terus berlari, harga dirinya telah menurun drastis.

"Kemewahan menjadi idola secara bertahap memudar. Ketika Anda bertambah tua, Anda pensiun dari pekerjaan Anda. Jika Anda menganggapnya sebagai mesin, itu sudah banyak aus. Saya merasa lelah. Saya berpikir, 'Belum. Saya bisa berlari sedikit lagi,' tetapi harga diri saya telah menurun. Saya belum menandatangani kontrak dengan perusahaan. Rasanya seperti saya telah bekerja keras, tetapi hanya tubuh saya yang kosong dan hampa yang tersisa."

Pernyataan yang menyentuh hati tersebut menunjukkan kehampaan yang dirasakannya, seolah semua kerja keras hanya menyisakan tubuh yang kosong. Ia juga mengaku telah mengunjungi psikiater.

Dampak Psikologis: Pertarungan Melawan Keseepian dan Kecemasan

Pengakuan Minwoo bukan hanya sekadar keluhan pribadi, melainkan cerminan tekanan mental yang sering dihadapi para selebriti. Ia secara terbuka mengakui pernah mengunjungi psikiater selama sekitar enam bulan dan mengonsumsi obat-obatan.

"Dulu, saya pergi ke psikiater selama sekitar enam bulan dan diresepkan obat. Saya merasa seperti terjebak dalam kesendirian karena saya menghabiskan banyak waktu sendirian."

Hal ini menyoroti betapa kesepian bisa menjebak seseorang, terutama ketika sebagian besar waktunya dihabiskan sendiri.

Momen Mengejutkan: Serangan Panik di Hadapan Penggemar

Salah satu momen paling mengejutkan adalah ketika ia mengalami serangan panik saat bertemu penggemar setelah sekian lama. Jantungnya berdebar kencang, keringat dingin membasahi tubuhnya seolah dirasuki sesuatu.

"Ketika saya melihat penggemar saya untuk pertama kalinya setelah sekian lama, jantung saya berdebar kencang dan saya berkeringat dingin seolah-olah saya dirasuki sesuatu. Ini adalah perasaan yang ironis bagi saya. Hati saya terasa berat dan pusing. Saya tidak bisa diam."

Perasaan ironis ini, di mana ia seharusnya bahagia bertemu fans, justru membuatnya merasa berat, pusing, dan tidak bisa tenang. Ini adalah pengingat betapa beratnya beban mental yang bisa dialami bahkan oleh ikon yang dicintai.

Langkah Selanjutnya: Kekuatan Dukungan Keluarga

Mendengar pengakuan jujur Minwoo tentang stres yang ia rasakan dan kesulitan saat bertemu penggemar, orang tuanya tak kuasa menahan tangis. Mereka memberikan dukungan dan dorongan moral yang sangat dibutuhkan. Berkat dukungan tak tergoyahkan dari keluarganya, Minwoo kini bisa kembali bangkit dan mengumpulkan kekuatannya.

Kesimpulan: Sebuah Pesan Kuat dari Perjalanan Lee Minwoo

Perjalanan Lee Minwoo menyoroti realitas pahit di balik gemerlap dunia hiburan, di mana tekanan dan kesepian dapat mengikis kesejahteraan mental. Keberaniannya untuk berbagi cerita bukan hanya membangun jembatan empati dengan penggemar, tetapi juga mengirimkan pesan penting tentang pentingnya kesehatan mental dan dukungan keluarga dalam menghadapi masa-masa sulit. Semoga dengan dukungan yang ada, Lee Minwoo dapat terus menemukan kedamaian dan kembali berkarya dengan semangat baru.