All About Kpop & KDrama

Hubungi Kami

SeoulSource
Online-based, Indonesia
(Kami tidak memiliki alamat fisik)

[email protected]
@kpopdankdramaid di X (Twitter)
Seoul Source di Facebook
@seoulsource_ di Instagram

Mantan Anggota Stellar, Kim Gayoung, Ungkap Sisi Kelam Industri K-Pop

Selama bertahun-tahun, penggemar dan artis K-Pop telah berjuang melawan prasangka yang menggambarkan industri ini sebagai sesuatu yang inheren berbahaya. Frasa "sisi gelap K-Pop" telah menjadi bahasa gaul daring bagi penggemar untuk menyindir lensa di mana banyak orang Barat mencoba merepresentasikan K-Pop kepada dunia seiring dengan meningkatnya popularitasnya.

Meskipun stereotip ini tidak benar, bukan berarti industri ini bebas dari kesalahan. Banyak artis yang pernah berada dalam sistem dan melihat sisi buruknya, berhasil keluar dan kemudian menceritakan kisah mereka. Kim Gayoung adalah salah satu dari mereka.

Kim Gayoung di Instagram

Latar Belakang: Perjalanan Awal Seorang Bintang K-Pop

Kim Gayoung meraih ketenaran di usia yang sangat muda, saat ia masih duduk di bangku sekolah menengah. Dalam sebuah episode acara varietas populer 2 Days & 1 Night, ia muncul di layar sebagai penonton dan menarik perhatian publik. Setelah itu, ia direkrut oleh Top Class Entertainment, yang kemudian berganti nama menjadi The Entertainment Pascal.

Gayoung bergabung dengan agensi tersebut untuk memulai kariernya sebagai seorang aktris dan bahkan membuat debutnya dengan serial televisi Spy Mung Wol. Namun, agensinya ingin ia mencoba menjadi seorang idola, dan ia pun debut sebagai anggota girl group Stellar.

Stellar tampil di Seoul pada Agustus 2013

Stellar debut pada tahun 2011 dengan empat anggota: Gayoung, Jeonyul, Leeseul, dan JoA, dengan single "Rocket Girl." Namun, setelah single tersebut gagal berkinerja baik di tangga lagu, grup ini mengalami perubahan line-up sebelum merilis "UFO" pada tahun berikutnya. Sayangnya, "UFO" mengalami nasib yang sama dengan "Rocket Girl," yang menyebabkan perubahan line-up lagi. Anggota Leeseul dan JoA meninggalkan grup dan digantikan oleh Minhee dan Hyoeun.

Cuplikan MV 'Rocket Girl'

Pada tahun 2013, grup ini merilis single baru, "Study," yang cukup sukses di tangga lagu, menandai awal popularitas mereka. Tahun berikutnya, Stellar menerima perhatian publik yang luar biasa dengan EP pertama mereka, Marionette, namun hal itu ternyata menjadi kutukan bagi para anggota.

Dampak Kontroversial: Eksploitasi di Balik Konsep Seksi

Selama promosi Marionette, agensi hampir memaksa grup untuk mengadopsi citra yang terlalu sensual, padahal sebelumnya mereka memiliki konsep yang lebih imut. Pergeseran citra ini ditandai dengan pakaian yang berani dan taktik pemasaran yang dipertanyakan.

Cuplikan MV 'Marionette'

Video musik "Marionette" menerima rating 19+, tetapi lagunya berhasil menduduki peringkat sangat baik di Gaon dan Billboard's K-Pop Hot 100. Grup ini telah lama menantikan kesuksesan ini, tetapi datang dengan harga yang mahal.

quote icon

"Ketika kami pertama kali debut, kami lebih dekat dengan konsep imut. Ada hal-hal seperti alien, tapi itu adalah konsep imut yang cocok dengan rentang usia kami. Kami bisa mendapatkan banyak perhatian pada awalnya karena kami adalah grup yang 'diproduseri oleh Eric Shinhwa'. Kami merilis sekitar tiga album, tetapi hasilnya tidak bagus. Jadi perusahaan berada dalam situasi yang sulit. Eric akhirnya pergi, dan ada saat di mana hanya ada CEO dan manajer kami. Sulit sekali. Kami bahkan tidak memiliki kebebasan finansial untuk pergi duduk di kafe. Kami sangat malu ketika van selebriti lain melewati kami. Kami biasa menyembunyikan wajah kami."

Bertahun-tahun setelah meninggalkan grup, Gayoung bertemu kembali dengan mantan rekan grupnya Minhee di saluran YouTube-nya dan mengungkapkan bahwa para anggota ditipu untuk merekam adegan-adegan provokatif secara seksual untuk video musik dan tidak tahu bagaimana rekaman itu akan digambarkan sampai sudah dirilis.

quote icon

"Ada satu adegan di mana seorang anggota harus minum susu. Naskah mengatakan, 'Merindukan mantan kekasihmu, Gelisah di tempat tidur, Bangun dan minum susu.' Kami hanya berpikir mereka ingin dia minum susu untuk menggambarkan adegan pagi. Anggota itu minum susu untuk adegan tersebut, tetapi mereka rupanya mengatakan padanya, 'Tumpahkan susu saat minum.' Dia berpikir bahwa dia menumpahkannya untuk menunjukkan bahwa karakter itu tidak memiliki kekuatan, tetapi kami terkejut ketika membaca komentar yang mengatakan, 'Adegan ini bisa membuat Anda membayangkan tindakan tertentu'. Anggota yang merekamnya saat itu baru berusia 20 tahun, dan dia sangat terkejut sehingga dia tidak bisa minum susu putih sampai hari ini. Dia sangat terluka. Tidak ada yang tahu bahwa itulah [tujuan dari adegan itu]."

Meskipun grup tersebut mencoba menjauh dari konsep seksi ini, lagu-lagu mereka tidak berhasil dengan baik, memberi agensi mereka lebih banyak pengaruh untuk memaksa mereka kembali ke tema-tema provokatif secara seksual.

Gambar promosi Stellar untuk 'Vibrato'
quote icon

"Selama 'Vibrato', tiba-tiba mereka mengatakan kepada kami pada hari itu untuk menari dengan pakaian itu. Kami mengatakan kepada mereka, 'Kami tidak bisa menari dengan ini.' Mereka menjawab, 'Coba saja. Mengapa Anda mengatakan tidak bahkan sebelum mencoba.' Kami mengambil sekitar 5 foto dengan itu, dan kami mengatakan kepada mereka, 'Lihat, ini terlalu berlebihan.' Mereka sepertinya setuju dan mengatakan kepada kami untuk berganti, tetapi foto-foto itu dirilis. Ketika kami melihat foto-foto itu, kami menelepon mereka untuk berdebat. Mereka mengabaikannya dengan mengatakan, 'Oh, Anda tidak tahu? Oke maaf, kami tidak akan melakukannya lagi.' Tetapi foto-foto itu sudah dirilis jadi tidak ada yang bisa kami lakukan. Saya pikir mereka tahu bahwa semua anggota terlalu baik dan lembut."

Screenshot dari MV 'Vibrato'

Gayoung juga mengungkapkan bahwa selama masa ini, agensi juga menekan mereka secara fisik, hanya memberi mereka satu porsi makan untuk dibagi di antara empat anggota. Akhirnya, keempat anggota grup meninggalkan agensi setelah kontrak mereka berakhir, dan grup tersebut dibubarkan.

Dampak Jangka Panjang: Trauma dan Pelecehan yang Berlanjut

Gayoung meninggalkan Stellar pada tahun 2017, tetapi butuh waktu tiga tahun baginya untuk kembali ke industri hiburan. Pada tahun 2020, ia muncul di acara realitas MBN Miss Back, di mana ia berbagi detail menyakitkan tentang traumanya karena dipaksa melakukan konsep-konsep seksual di Stellar. Penyanyi itu mengungkapkan bahwa selama berada di grup, para anggota menjadi sasaran kebencian dan pelecehan seksual, yang berlanjut padanya bahkan setelah meninggalkan industri.

Gayoung berbicara di Miss Back
quote icon

"Saya masih mendapatkan foto alat kelamin dan pesan yang menanyakan apakah saya tertarik untuk 'disponsori'."

Dampak psikologis yang ditimbulkan oleh masa idolanya begitu parah, sehingga ia bahkan tidak bisa memakai pakaian pendek dalam kehidupan sehari-harinya.

quote icon

"Saya trauma karena hanya mengenakan pakaian pendek selama waktu saya bersama Stellar. Jadi saya hanya memakai pakaian panjang bahkan di tengah musim panas. Saya benci orang melihat kaki saya."

Langkah Selanjutnya: Menemukan Kembali Diri dan Resiliensi

Gayoung muda yang mulai mengejar mimpinya menjadi seorang aktris, mengalami rasa sakit yang luar biasa setelah menjadi korban sisi gelap industri K-Pop. Namun syukurlah, ia menemukan pijakannya lagi. Gayoung menjalankan kafe miliknya sendiri, "Hartogela," di Itaewon, meskipun sejak itu sayangnya kafe tersebut telah ditutup.

Kesimpulan: Pelajaran dari Sisi Gelap Industri K-Pop

Kisah Kim Gayoung adalah pengingat yang kuat bahwa di balik kilau industri K-Pop, terkadang tersembunyi praktik-praktik eksploitatif yang dapat meninggalkan dampak psikologis yang mendalam pada para artis. Keberaniannya untuk berbicara adalah langkah penting dalam membuka mata banyak orang terhadap realitas ini.

Kasus seperti ini menyoroti perlunya perlindungan yang lebih kuat bagi para artis, terutama yang masih sangat muda, agar mereka tidak menjadi korban eksploitasi dan tekanan yang tidak semestinya. Semoga pengalaman Gayoung dapat menjadi pelajaran berharga bagi industri untuk bergerak menuju lingkungan yang lebih etis dan suportif bagi semua talenta.

Tags

Share With Others