Jagat maya kembali dihebohkan dengan dugaan praktik evil editing atau pengeditan jahat dan berlebihan dari stasiun televisi Korea Selatan, Mnet. Kali ini, sorotan tertuju pada program World of Street Woman Fighter (WSWF).

Mnet Kembali Terjerat Kontroversi 'Evil Editing' di WSWF

Mnet dituduh melakukan manipulasi adegan, khususnya pada bagian reaksi terhadap penampilan Tim Korea, BUMSUP, dalam segmen Global Artist Mission. Tuduhan ini muncul setelah warganet menemukan kejanggalan dalam video reaksi oleh artis serta kru lain untuk penampilan BUMSUP.

Mnet diduga kuat melakukan duplikasi reaksi artis, staf dan peserta, yang sebelumnya telah digunakan untuk mereaksi penampilan AG Squad, tim dari Australia. Reaksi yang sama persis ini kemudian disisipkan pada momen penampilan BUMSUP, menciptakan ilusi bahwa antusiasme terhadap Tim Korea tersebut sangat tinggi.

Praktik duplikasi reaksi ini seolah-olah sengaja dilakukan untuk memeriahkan bagian reaction penampilan BUMSUP. Dengan menampilkan ekspresi kagum dan sorakan yang sama dari berbagai individu, Mnet berupaya membangun narasi bahwa penampilan Tim Korea ini sangat disukai dan dinikmati oleh banyak orang, termasuk global artist.

Penggunaan rekaman reaksi yang sama dari momen lain menimbulkan pertanyaan besar mengenai keaslian dan objektivitas tayangan Mnet. Ini bukan kali pertama Mnet tersandung kasus serupa; reputasi mereka dalam hal manipulasi adegan dan penciptaan drama demi menaikkan rating acara sudah menjadi rahasia umum.

Menguak Motif di Balik Manipulasi: Demi Rating, Citra Jadi Taruhan

Mnet memang dikenal luas dengan teknik evil editing mereka yang cenderung berlebihan dan provokatif. Mereka kerap memotong dan menyusun ulang adegan untuk menciptakan ketegangan, konflik, atau narasi tertentu yang mungkin tidak sepenuhnya sesuai dengan kejadian sebenarnya. Tujuan utama dari pengeditan semacam ini tak lain adalah untuk meningkatkan rating dan daya tarik program.

Dengan menciptakan "drama" atau kesan yang kuat, Mnet berharap dapat mempertahankan perhatian pemirsa dan memicu diskusi di media sosial, yang pada akhirnya akan menguntungkan mereka secara komersial. Namun, di sisi lain, praktik ini sering kali merugikan para peserta dan tim yang terlibat. Citra mereka bisa saja tercoreng atau disalahpahami karena narasi yang dibangun oleh Mnet melalui proses pengeditan. Hal ini tentu saja menimbulkan rasa tidak adil di kalangan penggemar dan bahkan para artis itu sendiri.

Kasus pengeditan berlebihan pada reaksi Global Artist Mission di WSWF ini semakin memperkuat citra Mnet sebagai stasiun TV yang tidak ragu memanipulasi konten demi kepentingan hiburan. Ini memicu kembali perdebatan tentang etika penyiaran dan tanggung jawab media dalam menyajikan realitas.

Gelombang Protes Warganet dan Seruan untuk Media yang Lebih Etis

Komentar dan kemarahan warganet, khususnya para penggemar acara WSWF, langsung membanjiri media sosial setelah temuan ini tersebar luas. Banyak yang mengungkapkan kekecewaan mereka terhadap Mnet, menyerukan transparansi dan kejujuran dalam setiap tayangan. Mereka merasa dibohongi dan dimanipulasi sebagai penonton.

Kejadian ini juga menjadi pengingat bagi penonton untuk lebih kritis dalam mencerna tayangan televisi, terutama program-program kompetisi yang kerap menggunakan trik pengeditan untuk menarik perhatian. Tidak semua yang terlihat di layar adalah representasi penuh dari kenyataan yang terjadi di lapangan. Dampak dari pengeditan semacam ini tidak hanya pada persepsi publik terhadap satu tim atau satu penampilan, tetapi juga pada kredibilitas seluruh program.

Ketika kepercayaan penonton terkikis, akan sulit bagi sebuah program untuk mempertahankan popularitasnya dalam jangka panjang. Meskipun Mnet mungkin berdalih bahwa ini adalah bagian dari kreativitas produksi untuk membuat acara lebih menarik, batas antara kreativitas dan manipulasi menjadi sangat tipis. Dalam kasus ini, banyak yang berpendapat bahwa Mnet telah melampaui batas tersebut.

Kontroversi ini menambah daftar panjang kasus evil editing Mnet yang telah terjadi di berbagai program populer mereka sebelumnya, mulai dari Produce 101 hingga Show Me The Money. Mnet selalu menjadi pusat perhatian karena gaya pengeditan yang sering menimbulkan drama.

Refleksi Akhir: Batas Tipis Antara Kreativitas dan Manipulasi