All About Kpop & KDrama

Hubungi Kami

SeoulSource
Online-based, Indonesia
(Kami tidak memiliki alamat fisik)

[email protected]
@kpopdankdramaid di X (Twitter)
Seoul Source di Facebook
@seoulsource_ di Instagram

Netflix K-Drama: Terjemahan & Format Rilis Bikin Fans Resah

Netflix K-Drama: Terjemahan & Format Rilis Bikin Fans Resah

SeoulSource - Semakin populernya K-Drama di seluruh dunia melalui Netflix, penggemar bilingual mulai khawatir dengan terjemahan platform yang menyediakan film, drama Korea, serial TV, dan dokumenter tersebut yang tidak konsisten dan terlalu disederhanakan. Acara populer seperti Squid Game dikecam karena mengubah dialog dengan cara yang menghapus konteks budaya yang penting.

Lost in Translation: Ketika Teks Terjemahan Menguras Jiwa

Salah satu contoh viral adalah kesalahan penerjemahan dialog Han Mi-nyeo dalam Squid Game. Alih-alih menggunakan terjemahan, "Saya sangat pintar, saya hanya tidak pernah mendapat kesempatan untuk belajar," namun Netflix menerjemahkan dengan arti lain yang berbunyi, "Saya bukan seorang jenius, tetapi saya bisa menyeleshikannya." Perubahan yang tampaknya kecil ini menghilangkan tema naratif Korea yang sangat kental: kaum yang pintar tetapi miskin dan tertindas. Menurut kreator dwibahasa Youngmi Mayer di Tiktok, "Semua yang dia katakan, semuanya kacau. Penulis ingin pemirsa tahu tentangnya, yang dimaksud adalah bahwa [dia pintar tetapi kurang beruntung]."

Elemen budaya yang lebih halus seperti perbedaan antara "oppa," ujaran formal (jondaemal), dan ujaran informal (banmal) juga sering diabaikan. Hal ini mengikis dinamika karakter berlapis yang disukai banyak penggemar dan yang mendefinisikan sebagian besar interaksi sosial Korea.

Format Netflix: Ketegangan dan Penundaan

Drama Korea tradisional mengikuti format 16 episode, satu season dengan perilisan mingguan dan akhir yang terbungkus rapi. Namun, Netflix mengubah sistemnya, sering kali membagi season dan menunda perilisan bagian akhir selama berbulan-bulan, atau bahkan bertahun-tahun.

Sebagai contoh drama The Glory. Season 1 ditayangkan pada bulan Desember, sementara season 2 baru dirilis pada bulan Maret, yang merupakan penantian panjang dan membuat frustrasi bagi para penggemar. Gaya rilis yang terputus-putus ini mengganggu momentum emosional yang biasa dialami oleh pemirsa mingguan dan terasa lebih seperti taktik pemasaran daripada pilihan artistik.

Didapatkan informasi melalui Koreaboo, penggemar kini harus menunggu dalam waktu yang lama hingga beberapa pertunjukan yang “belum selesai” berakhir.

Grit Baru: Konten Eksplisit yang Berlebihan

Perubahan besar lainnya terjadi pada nada dan konten. K-Drama awalnya mendapatkan pengikut internasional yang setia karena alur ceritanya yang bersih, kisah asmara yang mengalir pelan, dan kedalaman emosi —perubahan baru dari konten Hollywood yang sering kali mengandung unsur seksualitas atau kekerasan.

Tags

Share With Others