SeoulSource adalah sumber utama untuk update Kpop dan Kdrama dalam bahasa Indonesia. Ikuti berita idol, drama Korea, dan gosip terkini — semua terangkum di SeoulSource.

Hubungi Kami

SeoulSource
Online-based, Indonesia
(Kami tidak memiliki alamat fisik)

[email protected]
@kpopdankdramaid di X (Twitter)
Seoul Source di Facebook
@seoulsource_ di Instagram

Netflix Rilis Trailer 'Aema', Komedi Gelap Era 80-an

Netflix kembali merilis trailer terbaru untuk serial mendatang mereka, "Aema," yang semakin meningkatkan antisipasi publik. Pada tanggal 8 Agustus, Netflix secara resmi mengumumkan tanggal rilis serial ini dengan pernyataan, "Di era di mana mereka hanya mencoba melucuti Anda, kami membalikkan keadaan! Aema tayang perdana 22 Agustus, hanya di Netflix." Bersamaan dengan pengumuman tersebut, mereka juga meluncurkan poster utama dan trailer resmi, yang langsung membangkitkan minat.

Poster utama serial Aema di Netflix

Latar Belakang: Mengungkap Balik Layar Industri Film 80-an

"Aema" adalah komedi hitam fiksi yang terinspirasi dari pembuatan film erotis Korea tahun 1980-an, "Madame Aema," yang pada masanya mengguncang industri perfilman Korea. Serial ini menghidupkan kembali fasad glamor Chungmuro (pusat perfilman Korea) pada era tersebut, sekaligus mengungkap struktur kekuasaan di baliknya. Ini juga menyoroti ketidakadilan dan diskriminasi yang dihadapi para aktris, serta kisah-kisah mereka yang berani melawan.

Poster serial ini menampilkan karakter-karakter dengan tujuan dan keinginan yang berbeda, berlatar belakang Chungmuro tahun 1980-an. Slogan "Di era di mana mereka hanya mencoba melucuti Anda, kami membalikkan keadaan," dengan jelas menangkap semangat perlawanan para protagonis terhadap norma dan penindasan kala itu.

Cuplikan adegan dari serial Aema

Kisah Sentral dan Dinamika Karakter

Inti cerita berpusat pada Jeong Hee Ran (diperankan oleh Lee Hanee), bintang papan atas pada masanya, dan aktris pendatang baru Shin Joo Ae (Bang Hyo Rin). Mereka bergabung dengan Gu Jung Ho (Jin Sun Kyu), kepala rumah produksi Shin Sung Films; sutradara pemula Kwak In Woo (Jo Hyun Chul); serta jajaran pemeran pendukung seperti Woo Ji Hyun, Lee Joo Young, Kim Jong Soo, Lee Sung Wook, dan Ahn Gil Kang, yang masing-masing menambahkan kedalaman pada narasi.

Trailer resmi "Aema" menunjukkan Hee Ran menolak peran setelah membaca naskah "Madame Aema" yang penuh adegan eksplisit. Jung Ho yang marah kemudian menggunakan kontrak eksklusif Hee Ran untuk menurunkannya menjadi peran pendukung. Rumah produksi lantas mengadakan audisi besar-besaran untuk peran utama, di mana Joo Ae, seorang penari tap klub malam yang mengejar mimpinya menjadi aktris, menarik perhatian sutradara In Woo dan akhirnya terpilih sebagai Aema. Awalnya adalah rival, kedua wanita ini akhirnya saling menghormati saat mereka menghadapi tantangan di lokasi syuting dan iklim opresif di era tersebut.

Aktris Lee Hanee dalam serial Aema Aktris Bang Hyo Rin dalam serial Aema

Tantangan Produksi dan Satire Sosial

Seiring dimulainya syuting, produksi menghadapi berbagai rintangan. Setelah menerima revisi naskah yang diamanatkan pemerintah, Jung Ho dan In Woo menyusun cara untuk menyiasati sensor. Judul film yang awalnya berarti “Seorang wanita yang mencintai kuda” diubah secara absurd menjadi “Seorang wanita yang mencintai rami” (sebuah plesetan dalam bahasa Korea). Meskipun Joo Ae mengikuti instruksi sutradara, adegan-adegan seksual yang semakin tidak masuk akal membuat Hee Ran angkat bicara. Momen-momen ini menyatirisasi keserakahan komersial dan kontradiksi sensor pada era tersebut, yang dibungkus dalam balutan komedi hitam.

Pada akhirnya, "Madame Aema" dirilis sebagai film larut malam pertama di era baru setelah jam malam 36 tahun dicabut. Trailer berakhir dengan Hee Ran berkata kepada Jung Ho, "Jung Ho, mari kita ke neraka," meninggalkan penonton penasaran tentang apa yang akan terjadi selanjutnya.

Adegan syuting dari serial Aema Aktor Jin Sun Kyu dalam serial Aema

Mengapa 'Aema' Penting? Tema dan Arah Kreatif

Meskipun dibangun di atas subjek yang provokatif, "Aema" berfokus pada tema solidaritas wanita dan pertumbuhan diri. Plotnya berpusat pada seorang bintang papan atas yang berjuang melawan kekuasaan dan seksisme untuk melindungi posisi dan harga dirinya, serta seorang aktris pemula yang bersedia mengambil risiko demi diakui sebagai aktris utama sejati. Hubungan mereka berkembang dari rivalitas menjadi aliansi yang kuat.

Disutradarai oleh Lee Hae Young, yang dikenal lewat karya-karya seperti "Believer," "Phantom," dan "Like a Virgin," serial ini dengan cermat menciptakan kembali latar Chungmuro tahun 1980-an, kostum, properti, dan teknik pengambilan gambar. Ini tidak hanya memberikan pesona retro, tetapi juga otentisitas yang mendalam.

Penampilan para aktor juga menjadi sorotan. Lee Hanee dan pendatang baru Bang Hyo Rin membawakan energi dan kepribadian yang meyakinkan pada karakter mereka, menjadi jangkar cerita. Sementara itu, Jin Sun Kyu, Jo Hyun Chul, Woo Ji Hyun, Lee Joo Young, Kim Jong Soo, Lee Sung Wook, dan Ahn Gil Kang memerankan berbagai anggota kru produksi dengan gaya yang khas, menambahkan vitalitas pada narasi.

Sutradara Lee Hae Young di lokasi syuting Aema Pemeran pendukung serial Aema

Prospek Global dan Dampak di Industri OTT

Dijadwalkan untuk rilis serentak di lebih dari 190 negara, serial ini memadukan satire dan tema feminis meskipun berlatar belakang film erotis berating R. Ini memberikan daya tarik yang kuat baik di dalam maupun luar negeri. Dengan kesuksesan serial Korea Netflix seperti "The Glory" dan "Hellbound" yang membuktikan bahwa konsep-konsep berani dapat diterima secara global, "Aema", dengan sensibilitas retro, komedi hitam, dan komentar sosialnya, memiliki peluang besar untuk menarik perhatian pemirsa internasional.

Cuplikan adegan dari serial Aema yang menyoroti tema Para pemeran Aema dalam setting era 80-an Aktris dalam balutan kostum retro Aema Suasana set syuting Aema Potret para karakter dalam serial Aema

Kesimpulan

Melalui pembedahan koeksistensi glamor dan kegelapan dalam industri film era tersebut, "Aema" menawarkan perpaduan humor dan satire tajam. Serial ini menjanjikan pengalaman menonton yang unik dan mendalam, serta memicu rasa penasaran akan dampak yang akan ditimbulkannya di pasar OTT global.

Tags

Share With Others