Outfit Kontroversial Ulzzang Hong Young Gi Picu Debat Warganet
Selebriti internet populer dan "ulzzang" Hong Young Gi, yang dikenal dengan visual wajah bayinya, baru-baru ini memicu kontroversi dengan pilihan busana berani yang dikenakannya.
Insiden Busana Kontroversial di Prancis
Pada tanggal 7 Agustus, Hong Young Gi mengunggah beberapa foto perjalanannya di Prancis ke akun media sosialnya. Foto-foto tersebut memperlihatkan dirinya berjalan-jalan di jalanan Nice, menangkap suasana yang tenang dan latar belakang klasik bangunan-bangunan tua. Namun, yang paling menarik perhatian adalah atasan yang dikenakan Hong.

Influencer tersebut mengenakan desain atasan backless yang berani, dengan bagian depan yang hampir sepenuhnya terbuka, kecuali pada bagian dadanya. Ia memadukan atasan minim ini dengan celana denim berpotongan rendah yang tidak dikancingkan di bagian atas. Tatanan rambut sanggul belakang yang rapi dan kacamata hitam melengkapi tampilan chic-nya.


Reaksi Netizen: Antara Pujian dan Kecaman
Pakaian Hong Young Gi tersebut menuai reaksi yang terpolarisasi dari warganet. Sementara beberapa memuji gaya beraninya, yang lain merasa bahwa tingkat eksposur yang ditampilkan tidak pantas. Salah satu komentar menohok menyoroti kontroversi ini:
"Apakah hobimu berkeliling telanjang?"
Selain itu, berikut adalah beberapa reaksi beragam lainnya yang dilontarkan warganet:
-
Kritik Lain: "Bukankah kamu terlalu 'hot girl'….Kaosnya membuatku seperti🫣…"
-
Pujian: "Unnie, kamu sangat 'hot girl'. Ini gila."
-
Pertanyaan Sarkastik: "Sepertinya anakmu akan bermasalah."
-
Saran Provokatif: "Buka OnlyFans."

Jejak Karir dan Kehidupan Pribadi
Hong Young Gi mulai dikenal luas pada tahun 2009 setelah tampil di acara populer "Ulzzang Generation". Sejak itu, ia bertransformasi menjadi seorang pengusaha dan saat ini menjalankan pusat perbelanjaan daring. Ia menikah dengan suaminya pada tahun 2012 dan pasangan ini memiliki dua putra.


Kesimpulan
Insiden busana Hong Young Gi ini menyoroti perdebatan yang terus-menerus terjadi di ranah publik mengenai kebebasan berekspresi individu dan ekspektasi sosial terhadap figur publik. Reaksi yang beragam menunjukkan bahwa interpretasi mengenai batasan "pantansi" sangatlah subjektif dan bervariasi di kalangan warganet.