Setelah 15 hari menjabat, Presiden Lee Jae Myung dan pemerintahan barunya diperkirakan akan segera mengumumkan penunjukan menteri dan wakil menteri. Spekulasi yang beredar menunjukkan bahwa pengumuman ini dapat dilakukan secepatnya minggu ini, menandai langkah signifikan dalam pembentukan kabinetnya.

Antisipasi Pembentukan Kabinet Cepat

Seorang pejabat senior di Gedung Biru, pada Rabu (18/06), mengungkapkan urgensi untuk tidak menunda lebih lama lagi proses pengumuman. "Kita tidak dapat menundanya lebih lama lagi," ujarnya, menambahkan, "Keputusan saat ini adalah bahwa kita akan mengumumkannya segera setelah (verifikasi) selesai."

Presiden Lee sebelumnya telah menyesuaikan kecepatan perombakan, terutama setelah pencalonan Perdana Menteri Kim Min-seok. Pendekatan ini terlihat dari keputusannya untuk memperkuat posisi-posisi tingkat pekerja di kementerian-kementerian kunci seperti Strategi dan Keuangan, Luar Negeri, serta Perdagangan, Industri, dan Energi. Sebagian besar anggota kabinet dari pemerintahan sebelumnya juga diizinkan untuk tetap bekerja, menunjukkan penekanan pada 'kepraktisan' demi kelangsungan kerja dan meminimalkan kebingungan dalam transisi tanpa komite khusus.

Prioritas Mendesak dan Tantangan Personel

Fokus utama pemerintahan saat ini adalah mengatasi krisis mata pencarian rakyat. Selain itu, jadwal diplomasi KTT yang harus diselesaikan dengan cepat di tengah situasi internasional yang berubah pesat juga menjadi prioritas. Konkretisasi RUU anggaran tambahan melalui konsultasi partai yang berkuasa dan oposisi, serta penyelesaian masalah eksternal mendesak seperti jadwal diplomatik pertama, telah menciptakan lingkungan yang memungkinkan pemerintah untuk fokus pada pekerjaan personel.

Aplikasi rekomendasi nasional yang telah berjalan selama seminggu juga telah diselesaikan, dengan proses analisis alasan rekomendasi yang sedang berlangsung. Ini menjadi krusial mengingat Presiden Lee sedang meninjau kemungkinan menghadiri KTT Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) minggu depan, meningkatkan prospek keputusan personel utama akan diambil sebelum keberangkatan.

Potensi Kandidat dan Hambatan

Desas-desus mengenai kandidat menteri utama telah menyebar luas di dunia politik dan pemerintahan. Berikut adalah beberapa nama yang disebutkan untuk posisi kunci:

• Wakil Perdana Menteri dan Menteri Strategi dan Keuangan: Mantan Direktur Kantor Koordinasi Kebijakan Pemerintah Koo Yoon-chul, mantan Direktur Kantor Kebijakan Lee Ho-seung, mantan Wakil Menteri Pertama Strategi dan Keuangan Lee Eok-won, dan Anggota DPR Partai Demokrat Korea Kim Tae-nyeon.

• Menteri Administrasi Publik dan Keamanan (potensi Wakil Perdana Menteri): Anggota DPR Lee Hae-sik dan mantan Gubernur Provinsi Gyeongsang Selatan Kim Kyung-soo.

• Menteri Kehakiman: Anggota DPR Yoon Ho-jung (Partai Demokrat), Anggota DPR Park Gyun-taek dan Lee Geon-tae (mantan jaksa), serta Anggota DPR Park Eun-jung (Partai Demokrat Korea).

• Menteri Kesehatan dan Kesejahteraan: Mantan kepala Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea Jeong Eun-kyeong.

• Menteri Luar Negeri: Mantan Duta Besar untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa Cho Hyun.

• Menteri Pertanahan, Infrastruktur, dan Transportasi: Perwakilan Yoon Hu-duk dan Moon Jin-seok.

• Menteri Lingkungan Hidup dan Kementerian Iklim dan Energi (baru dibentuk): Perwakilan Kim Sung-hwan dan Lee So-young.

• Menteri Unifikasi: Perwakilan Chung Dong-young.

Namun, proses ini tidak tanpa hambatan. Pengunduran diri Sekretaris Presiden Senior untuk Urusan Sipil, Oh Kwang-soo, pada tanggal 13 setelah tuduhan terkait nama pinjaman dan pengelolaan real estat, telah menimbulkan pertanyaan. Situasi ini khususnya dapat mempengaruhi penunjukan Menteri Kehakiman, yang merupakan mitra dalam reformasi penuntutan. Selain itu, ofensif partai oposisi yang meningkatkan berbagai kecurigaan terhadap kandidat Kim Min-seok juga diperkirakan akan membuat Presiden Lee memantau opini publik dengan cermat sebelum mengambil keputusan final.

Kesimpulan

Dengan berbagai tantangan internal dan eksternal yang dihadapi, Presiden Lee Jae Myung berada dalam tekanan untuk segera merampungkan pembentukan kabinetnya. Keputusan-keputusan kunci diharapkan akan segera diumumkan, mencerminkan fokus pemerintah pada kepraktisan dan penyelesaian masalah mendesak bagi rakyat, sambil tetap mempertimbangkan dinamika politik dan opini publik yang berkembang.