Pria 67 Tahun Didakwa Lakukan Percobaan Pembunuhan di Kereta Bawah Tanah Seoul
Kantor Kejaksaan Distrik Selatan Seoul pada 25 Juni mengumumkan penangkapan Won Mo (67 tahun) atas tuduhan percobaan pembunuhan dan pembakaran yang menyebabkan matinya kendaraan. Jaksa telah membentuk tim investigasi khusus untuk mendalami motif pelaku, yang disimpulkan sebagai kejahatan berencana menargetkan banyak orang.
Apa yang Terjadi?
Pada 31 Mei lalu, sekitar pukul 08.42 KST, Won Mo menyiramkan bensin ke lantai gerbong keempat kereta bawah tanah Seoul Jalur 5, yang saat itu sedang melintasi terowongan di bawah Sungai Han. Ia kemudian membakar cairan tersebut. Insiden ini menyebabkan penyebaran gas beracun ke seluruh gerbong, membahayakan ratusan penumpang.

Mengapa Ini Penting?
Tindakan pelaku disebut sebagai respons terhadap kekalahan dalam gugatan cerai. Sehari sebelum kejadian, Won Mo telah membeli bensin, melikuidasi aset keuangannya, dan mengirimkannya kepada kerabat. Jaksa mengungkapkan bahwa kereta bawah tanah dipilih sebagai lokasi untuk menarik perhatian publik dan sebagai bentuk kejahatan berencana yang mengantisipasi pembunuhan massal di transportasi publik.
Insiden ini mengakibatkan 23 penumpang harus dilarikan ke rumah sakit karena menghirup asap, sementara 129 orang lainnya menerima perawatan darurat di lokasi. Sebagian gerbong kereta mengalami kerusakan dengan perkiraan kerugian mencapai 330 juta won.
"Itu adalah kejahatan berencana yang dilakukan terhadap sejumlah orang yang tidak disebutkan jumlahnya karena pola pikir yang mementingkan diri sendiri dan suka menganiaya, dan itu adalah kejahatan berencana yang mengantisipasi dan melaksanakan pembunuhan massal di transportasi umum."
Langkah Selanjutnya dan Pencegahan
Jaksa penuntut menyampaikan bahwa sejak bencana kereta bawah tanah Daegu pada tahun 2003, material interior kereta telah diganti dengan bahan yang tidak mudah terbakar. Selain itu, kesigapan penumpang dalam melakukan evakuasi diri dan tindakan darurat berhasil mencegah dampak yang lebih luas dan jatuhnya korban jiwa dalam insiden ini.
Kejaksaan berencana bekerja sama dengan Pusat Dukungan Korban Kejahatan untuk memberikan dukungan pemulihan yang komprehensif bagi seluruh 160 korban, termasuk biaya medis dan perawatan psikologis.
Kesimpulan
Kejaksaan menegaskan komitmennya untuk tidak memberikan toleransi terhadap kejahatan serius yang mengancam keselamatan publik. Mereka akan menindak tegas pelaku dengan prinsip tanpa kompromi demi menjaga keamanan masyarakat.