Polisi Korea Selatan telah menahan seorang pria Pakistan berusia 40-an tahun yang bekerja sebagai staf pasar di distrik Itaewon, Seoul. Penangkapan ini dilakukan setelah pihak berwenang menemukan bahwa ia adalah anggota Lashkar-e-Taiba (LeT), sebuah organisasi teroris yang bertanggung jawab atas serangan Mumbai pada tahun 2008.

Latar Belakang Penangkapan dan Afiliasi Teror

Menurut Badan Kepolisian Provinsi Gyeonggi Nambu, pria tersebut ditahan pada 2 Agustus 2025 atas pelanggaran Undang-Undang Anti-Terorisme dan Undang-Undang Imigrasi. Otoritas menjelaskan bahwa ia bergabung dengan LeT di Pakistan pada tahun 2020, di mana ia menerima pelatihan senjata dan infiltrasi sebelum menjadi anggota resmi.

Ia kemudian memasuki Korea Selatan pada Desember 2023 menggunakan visa yang diduga diperoleh dengan alasan palsu, menyamar sebagai seorang pengusaha yang berencana mendirikan perusahaan.

Signifikansi Historis dan Profil Organisasi Teroris

Meskipun polisi menyatakan tidak ada bukti bahwa ia merencanakan atau melakukan tindakan terorisme di Korea Selatan, afiliasinya dengan LeT merupakan pelanggaran Pasal 17 Undang-Undang Anti-Terorisme, yang melarang keterlibatan apa pun dengan kelompok teroris. Tersangka menyangkal tuduhan tersebut.

Ini dilaporkan sebagai pertama kalinya otoritas Korea menangkap anggota kelompok teroris yang ditetapkan oleh PBB.

LeT telah masuk daftar hitam Dewan Keamanan PBB sejak tahun 2005 karena hubungannya dengan Al-Qaida, Osama bin Laden, dan Taliban. Organisasi ini telah mendanai dan mendukung berbagai aktivitas teroris melalui kelompok depannya, Jamaat-ud-Dawa. LeT terkait dengan beberapa serangan mematikan:

• Serangan Mumbai 2008: Menyebabkan 175 orang tewas.

• Serangan Kashmir Juli 2025: Menewaskan 26 orang dan melukai 20 lainnya di wilayah Kashmir yang dikelola India.

Langkah Selanjutnya: Fokus pada Aliran Dana

Penyelidik kini sedang mendalami apakah tersangka mengirimkan dana kepada organisasi tersebut. Kasus ini menyoroti upaya berkelanjutan Korea Selatan dalam memerangi terorisme internasional dan pentingnya pengawasan imigrasi.

Penyelidikan lebih lanjut akan menentukan langkah hukum berikutnya dan potensi keterlibatan lain dari tersangka.

Kesimpulan: Komitmen Korea Selatan Melawan Terorisme

Penangkapan anggota LeT di Seoul ini merupakan pencapaian signifikan bagi upaya kontra-terorisme Korea Selatan. Insiden ini menegaskan kembali komitmen negara tersebut untuk menjaga keamanan nasional dan berkontribusi pada stabilitas global dengan memerangi jaringan teroris internasional.

Ini juga menjadi pengingat akan ancaman terorisme global yang terus ada, bahkan di negara yang dianggap aman.