Psy akui terima obat psikotropika lewat manajer
Penyanyi kondang, Psy, telah mengakui bahwa ia menerima obat-obatan psikotropika yang diresepkan melalui manajernya, segera mengeluarkan pernyataan permintaan maaf melalui labelnya. Kejadian ini memicu perdebatan mengenai prosedur peresepan obat dan tanggung jawab artis di mata publik.

Latar Belakang Insiden dan Investigasi Polisi
Laporan awal pada 27 Agustus KST mengungkapkan bahwa seorang penyanyi populer sedang diselidiki polisi karena menerima obat psikotropika dari praktisi medis tanpa pemeriksaan langsung dan melalui perantara, yaitu manajernya. Informasi lebih lanjut kemudian mengonfirmasi bahwa penyanyi yang dimaksud adalah Psy.
Sumber tambahan mengungkapkan bahwa Psy telah diresepkan obat anti-kecemasan dan pil tidur sejak tahun 2022. Tindakan pengambilan resep melalui perantara ini menarik perhatian pihak berwenang karena dianggap menyimpang dari prosedur medis standar.
Klarifikasi dan Permintaan Maaf dari P Nation
Menanggapi laporan tersebut, label Psy, P Nation, segera merilis pernyataan resmi. Mereka mengakui adanya kelalaian dalam proses pengambilan obat tersebut dan menyampaikan permintaan maaf atas nama artis.
"Ini tidak diragukan lagi adalah kesalahan yang disebabkan oleh kelalaian untuk menerima resep obat melalui perantara. Artis tersebut dengan tulus meminta maaf atas masalah ini."
Pihak label menambahkan bahwa Psy telah didiagnosis menderita gangguan tidur kronis dan telah diresepkan pil tidur, yang ia konsumsi secara teratur sesuai dosis yang disarankan oleh ahli medis. Mereka juga menekankan bahwa obat tersebut hanya untuk Psy dan tidak diresepkan untuk individu lain.
"Obat tersebut tidak diresepkan untuk individu lain mana pun. Ada beberapa contoh ketika perantara mengambil resep, dan benar bahwa polisi sedang menyelidiki kejadian ini."
Implikasi Hukum dan Etika
Kasus ini menyoroti pentingnya kepatuhan terhadap prosedur medis yang benar, terutama dalam hal obat-obatan psikotropika. Pengambilan resep melalui perantara tanpa pemeriksaan langsung dapat melanggar regulasi kesehatan dan memicu penyelidikan serius dari pihak berwenang.
Penyelidikan polisi sedang berlangsung untuk memahami lebih jauh mengenai frekuensi dan keadaan di balik pengambilan resep tersebut, serta untuk memastikan tidak ada penyalahgunaan atau pelanggaran hukum yang lebih luas. Kasus ini menjadi pengingat bagi seluruh praktisi medis dan pasien tentang pentingnya integritas dalam setiap proses peresepan obat.
Prospek ke Depan
Hasil dari penyelidikan polisi akan menentukan langkah-langkah selanjutnya dan potensi konsekuensi hukum bagi Psy atau pihak terkait lainnya. Publik akan menantikan informasi lebih lanjut mengenai temuan penyelidikan dan bagaimana kasus ini akan diselesaikan, serta apakah akan ada implikasi yang lebih luas terhadap praktik peresepan obat di Korea Selatan.
Kesimpulan
Kasus Psy berfungsi sebagai pengingat akan pentingnya etika dan legalitas dalam praktik medis, khususnya terkait obat-obatan psikotropika. Meskipun Psy telah meminta maaf dan memberikan klarifikasi tentang kondisi kesehatannya, insiden ini menekankan perlunya kehati-hatian dalam setiap prosedur medis untuk menjaga kepercayaan publik dan integritas profesi. Kepatuhan terhadap prosedur adalah kunci untuk mencegah penyalahgunaan dan menjaga kesehatan serta keselamatan masyarakat secara keseluruhan.