Rekan Kerja Jadi Pelaku Pembobolan Apartemen Mahasiswi
Sebuah pertemuan tak terduga mengungkap plot yang mengganggu bagi seorang wanita yang apartemennya telah dibobol. Kasus ini menyoroti bagaimana pelanggaran privasi dapat datang dari pihak yang tidak terduga, mengubah rasa aman menjadi ketakutan.
Awal Mula Terungkapnya Kejahatan
Pada tanggal 17 Juni, seorang mahasiswi mendapati rumahnya disusupi orang asing saat ia tidak berada di tempat. Seorang temannya, yang kebetulan sedang berkunjung ke apartemen tersebut, berhadapan langsung dengan pelaku yang kemudian melarikan diri dari tempat kejadian.

Setelah mengetahui insiden tersebut, wanita itu menelepon rekan kerjanya untuk meminta bantuan. “Seorang pria tua aneh datang ke rumah saya untuk merampok,” katanya. Setelah mengakhiri panggilan, ia kembali ke rumah untuk memeriksa rekaman keamanan.

Dari rekaman itu, ia menemukan bahwa pelakunya adalah Shirai Takakazu, 51 tahun, yang tidak lain adalah rekan kerjanya sendiri.

Modus Operandi dan Serangkaian Pelanggaran
Ternyata, pembobolan ini bukan insiden tunggal. Shirai telah membobol apartemen tersebut setidaknya tiga belas kali, menggunakan salinan kunci yang dibuatnya sendiri.
Ia memotret kunci wanita itu di tempat kerja dengan ponselnya, lalu memesan duplikat dari tukang kunci menggunakan nomor kunci tersebut. Selama salah satu pembobolan, Shirai mencuri dua cetakan stiker foto (purikura) yang bernilai 750 yen (sekitar $5.00 USD).


Setelah Polisi Metropolitan Tokyo menangkapnya, Shirai mengakui semua tuduhan. Ia mengaku bahwa saat berada di dalam apartemen, ia memotret pakaian dalam wanita tersebut untuk “meredakan stres.” Polisi menemukan lusinan foto pakaian dalam wanita di ponselnya.
Pengakuan Mengejutkan dari Pelaku
"Saya punya perasaan padanya. Saya menghirup udara segar di ruangan itu dan mengambil gambar pakaian dalamnya, yang membantu saya meredakan stres dari pekerjaan. Saya sebenarnya ingin mencuri pakaian dalamnya, tetapi saya pikir menggunakan stiker cetakan tidak akan membuat saya tertangkap." — Shirai Takakazu
Kesimpulan
Kasus ini menyoroti bahaya tersembunyi dari orang-orang yang tampaknya tidak berbahaya di lingkungan terdekat kita. Pelanggaran privasi yang berulang dan motif yang mengganggu ini meninggalkan pertanyaan serius tentang keamanan pribadi dan tingkat kepercayaan yang kita berikan kepada orang di sekitar kita. Penting bagi setiap individu untuk senantiasa waspada dan mengambil langkah-langkah untuk melindungi privasi serta keamanan diri.