Respons Jaejoong atas Kontroversi Komentar Berat Badan di Boys II Planet
Baru-baru ini, beberapa juri di acara "Boys II Planet" menuai kritik tajam atas komentar yang mereka sampaikan kepada para peserta pelatihan. Insiden ini memicu gelombang kemarahan di kalangan penonton dan memicu perdebatan sengit di media sosial.
Komentar Kontroversial di "Boys II Planet"
Pada episode terbaru "Boys II Planet", penonton dengan cepat menyadari bahwa panel juri berulang kali melontarkan komentar mengenai berat badan dan penampilan visual para peserta.
Salah satu yang paling menonjol adalah komentar dari Jaejoong, yang secara spesifik meminta seorang peserta untuk menurunkan berat badan sambil tertawa. Peristiwa ini segera memicu reaksi keras di dunia maya.

Gelombang Kecaman dan Isu Body Shaming
Komentar tersebut, khususnya dari Jaejoong, dengan cepat menyebar dan memicu kritik luas dari warganet. Banyak yang mengecam tindakan tersebut sebagai bentuk body shaming dan mempertanyakan etika para juri.
Meskipun ada respons yang beragam, mayoritas suara menyoroti bahwa trauma masa lalu Jaejoong di industri hiburan tidak membenarkan tindakannya mempermalukan orang lain. Beberapa komentar yang beredar menunjukkan kemarahan atas normalisasi pembicaraan mengenai tubuh seseorang, terutama dalam budaya Korea.
"Saya tidak peduli jika Jaejoong telah melewati masa-masa sulit atau apa pun itu. Menyebut peserta jelek dan menyuruh mereka menurunkan berat badan adalah hal yang gila. Trauma yang dialaminya di industri tidak berarti ia boleh membuat orang lain mengalami hal yang sama dan mempermalukan mereka seperti ini."
Warganet terus menyuarakan ketidakpuasan mereka melalui berbagai platform media sosial, menegaskan bahwa komentar semacam itu tidak pantas dan meremehkan.
Tanggapan Jaejoong dan Reaksi Berlanjut
Kritik yang terus berlanjut bahkan mencapai akun Instagram pribadi Jaejoong, di mana ia memutuskan untuk memberikan tanggapan. Dalam sebuah komentar yang kemudian dihapus (karena kritik aslinya dihapus), Jaejoong mengklaim bahwa ia tidak bermaksud meremehkan penampilan seseorang dan bahwa komentarnya hanyalah "pengingat" dari topik yang sudah didiskusikan sebelumnya.

"Saya melihat bahwa hal itu terlihat seperti itu bagi Anda. Jika demikian, saya dengan tulus meminta maaf. Untuk mengklarifikasi beberapa hal—saya tidak membuat komentar apa pun yang meremehkan penampilan seseorang. Sepertinya rekaman itu diedit. Alasan topik diet muncul adalah sesuatu yang sudah disadari dan diakui oleh anggota itu sendiri. Itu tidak dimaksudkan sebagai sesuatu yang menyakitkan—itu diangkat bukan untuk mempermalukan, tetapi untuk memotivasinya agar melakukan lebih baik lagi di lain waktu selama evaluasi. PD juga menyebutkan ini—itu dimaksudkan sebagai pengingat, jadi mohon jangan salah paham. (Bahkan sedikit perbedaan dari diet dapat memiliki dampak besar pada penampilan, dan saya percaya itu akan menjadi faktor pendorong dalam menunjukkan peningkatan dramatis, itulah sebabnya saya mengangkatnya dengan harapan.) Saya mendukung semua peserta dan dengan tulus berharap untuk pertumbuhan mereka. Sebagai seseorang yang telah mendukung mereka sejak awal, saya ingin menawarkan nasihat mendasar dan tulus daripada hanya pujian dangkal. Apa yang ditayangkan tidak menunjukkan segalanya. Di balik kamera, kami melakukan percakapan dan berbagi pertukaran yang mendalam dan penuh hormat. Penggemar dan penonton mungkin merasa tidak nyaman, dan untuk itu saya meminta maaf. Tapi saya akan berterima kasih jika Anda tidak menilai semuanya hanya berdasarkan rekaman yang diedit. Para master memahami ketulusan peserta dan beratnya impian mereka lebih dari siapa pun. Jadi, meskipun kata-kata mereka terkadang terdengar keras, pada akhirnya, itu semua untuk membantu melindungi masa depan peserta. Daripada hanya fokus pada evaluasi, kami ingin membantu mereka menyadari nilai impian mereka dan cahaya yang mereka bawa—itulah yang mendorong kami. Saya harap Anda bisa memahaminya. Tanggapan ini mungkin tidak meredakan semua ketidaknyamanan, tetapi jika kebenaran salah direpresentasikan dan itu membuat mereka yang mendukung peserta merasa tidak nyaman, saya ingin berbagi umpan balik jujur saya. Sebagai referensi, saya adalah seseorang yang telah mengikuti cerita suara dan aktivitas mereka selama ini—saya adalah salah satu pendukung terbesar mereka di lokasi. Saya benar-benar berharap semua anak laki-laki dapat mencapai impian mereka."
Tanggapan Jaejoong ini juga menuai beragam reaksi. Beberapa pihak merasa bahwa penjelasannya tidak membenarkan komentar yang dilontarkannya di acara tersebut, meskipun ia menyalahkan "evil editing" atau manipulasi editing. Bagi mereka, fakta bahwa kata-kata itu diucapkan sudah cukup untuk menjadi masalah.
"Memberitahu seseorang untuk menurunkan berat badan di depan jutaan orang dan kemudian bertindak seolah 'evil editing adalah masalahnya', Anda tetap mengatakan kepada anak itu untuk menurunkan berat badan. Kata-kata Anda, konteksnya tidak masalah. Tinggalkan saja acaranya."
Namun, sebagian lainnya merasa bahwa penjelasan Jaejoong mengenai "evil editing" memberikan konteks yang diperlukan dan menunjukkan bahwa ia tidak memiliki niat buruk. Mereka berpendapat bahwa fans perlu memahami gambaran lengkap dan tidak terburu-buru menghakimi.
Implikasi dan Perdebatan yang Berlanjut
Kontroversi ini menyoroti isu sensitif seputar tekanan penampilan dalam industri K-Pop dan peran media dalam membentuk narasi. Perdebatan sengit antara mereka yang mengutuk "body shaming" dan mereka yang membela niat juri atau menyalahkan editing, menunjukkan kompleksitas isu ini.
Masa depan acara "Boys II Planet" dan bagaimana Mnet akan menangani kontroversi ini akan menjadi perhatian publik, terutama terkait perlindungan kesehatan mental dan citra diri para peserta muda.
Kesimpulan
Insiden di "Boys II Planet" ini bukan hanya tentang komentar individu, melainkan cerminan dari tantangan yang lebih besar dalam industri hiburan Korea. Ini memicu diskusi penting tentang standar kecantikan, dampak komentar publik terhadap idola muda, dan tanggung jawab media dalam menyajikan konten.
Sebagai hasilnya, perhatian publik akan terus tertuju pada bagaimana industri ini beradaptasi dan belajar dari insiden semacam ini untuk menciptakan lingkungan yang lebih mendukung bagi para talenta muda.