Saham HYBE Tersandung: Bisakah Grup Rookie Membalikkan Tren?
Saham HYBE, agensi di balik grup fenomenal BTS, kembali tersandung menyusul dakwaan yang diajukan terhadap ketuanya, Bang Si Hyuk. Kejadian ini menimbulkan bayang-bayang di tengah ekspektasi kembalinya BTS dari dinas militer, memicu skeptisisme investor dan menimbulkan pertanyaan besar tentang arah perusahaan di pasar K-Pop yang sangat kompetitif.
Latar Belakang: Gugatan dan Penurunan Saham
Baru-baru ini, Bang Si Hyuk didakwa atas dugaan pelanggaran Undang-Undang Pasar Modal, termasuk terlibat dalam praktik perdagangan yang tidak adil. Kabar ini segera memukul performa saham HYBE.
Pada 22 Juli, saham HYBE ditutup pada angka 272.500 Won Korea, turun 1,27 persen dari hari sebelumnya. Penurunan ini adalah bagian dari tren yang lebih besar, di mana saham telah merosot hampir 16 persen sejak mencapai intraday di angka 323.000 Won Korea sekitar tiga minggu sebelumnya. Penurunan signifikan ini dimulai pada 9 Juli, tak lama setelah berita otoritas keuangan merujuk kasus Bang Si Hyuk ke jaksa penuntut.
Situasi ini kontras tajam dengan para pesaing HYBE. SM Entertainment, JYP Entertainment, dan YG Entertainment justru melihat tren kenaikan harga saham. Kenaikan mereka didorong oleh ekspektasi pelonggaran "Korean Wave Ban" di bawah pemerintahan Tiongkok oleh Presiden Lee Jae Myung dan pendapatan merchandising yang kuat.
Dampak: Tantangan di Tengah Pasar Kompetitif
Dakwaan terhadap Bang Si Hyuk telah membayangi apa yang seharusnya menjadi musim momentum bagi HYBE, terutama dengan antisipasi kembalinya BTS sebagai grup penuh. Penurunan saham mencerminkan kekhawatiran investor terhadap risiko kepemilikan dan potensi dampak pada operasional perusahaan.
Di sisi lain, pesaing seperti YG Entertainment menunjukkan prospek yang sangat kuat untuk kuartal ketiga, didorong oleh aktivitas grup mereka:
-
Tur Dunia BLACKPINK: Memberikan dorongan pendapatan yang signifikan.
-
Tur Debut Baby Monster: Menandai kesuksesan awal dari grup rookie mereka.
-
Comeback Treasure: Menambah kekuatan portofolio artis mereka.
Per 22 Juli, saham YG ditutup pada angka 87.800 Won Korea, menandai peningkatan 92 persen sejak awal tahun. Kondisi ini menyoroti perlunya HYBE untuk secara agresif mendiversifikasi portofolio kekayaan intelektual (IP) mereka. Dengan anggota SEVENTEEN yang memasuki dinas militer dan ketegangan yang belum terselesaikan dengan NewJeans serta ADOR, generasi IP yang stabil menjadi prioritas utama bagi HYBE.
Langkah Selanjutnya: Strategi Diversifikasi dan Debut Grup Baru
Sebagai respons terhadap tekanan ini, HYBE secara agresif mengejar pengembangan kelompok pemula. Ini bertujuan untuk memperluas dan mendiversifikasi aset IP mereka, mengurangi ketergantungan pada beberapa grup besar.
Pada tanggal 4 Juli, HYBE mengumumkan Audisi Grup Musik HYBE, membuka kesempatan bagi calon artis untuk mengikuti audisi di bawah berbagai label, termasuk Big Hit Music, BELIFT LAB, Source Music, Pledis Entertainment, KOZ Entertainment, ADOR, dan YX LABELS.
Lebih lanjut, sebuah boyband baru di bawah naungan Big Hit Music dijadwalkan akan debut tahun depan. Ini akan menjadi grup vokal pria rookie pertama dari Big Hit Music sejak Tomorrow X Together (TXT) pada tahun 2019, menandai tonggak penting dalam strategi mereka.
Analis pasar memantau situasi ini dengan cermat. Lee Sun Hwa, peneliti dari KB Securities, mempertahankan target harga 370.000 Won Korea untuk HYBE, menyatakan:
"HYBE memiliki beberapa tonggak debut. Setelah debut grup vokal pria AOEN, Big Hit akan meluncurkan grup lain di Q3 yang diposisikan sebagai penerus BTS. Selain itu, HYBE berencana untuk memulai debut artis lokal di Amerika Utara dan Latin pada 2026."
Namun, Lee Sun Hwa juga memberikan catatan kehati-hatian:
"Sebelum aktivitas grup penuh BTS kembali meningkat, biaya debut grup baru bisa membebani keuntungan HYBE dalam jangka pendek."
Kesimpulan: Antara Tantangan dan Potensi
Situasi yang dihadapi HYBE saat ini mencerminkan tantangan besar bagi sebuah agensi hiburan yang sangat bergantung pada kesuksesan artis-artisnya. Dakwaan terhadap ketua perusahaan telah mengguncang kepercayaan investor dan menekan harga saham.
Meskipun demikian, strategi agresif HYBE dalam mengembangkan grup-grup baru menunjukkan komitmen untuk membangun fondasi IP yang lebih kuat dan terdiversifikasi. Keberhasilan debut grup-grup mendatang akan menjadi kunci untuk membalikkan tren negatif dan memulihkan momentum di tengah dinamika pasar K-Pop yang terus berkembang. Jangka pendek mungkin diwarnai dengan biaya investasi yang tinggi, namun potensi jangka panjang untuk pertumbuhan tetap terbuka lebar.