Seoul Gandeng G-Dragon Perangi Narkoba di Kalangan Muda
Pemerintah Metropolitan Seoul telah menjalin kemitraan strategis dengan bintang K-pop global G-Dragon dalam inisiatif besar untuk memerangi peningkatan penggunaan narkoba di kalangan kaum muda. Kolaborasi ini bertujuan memperkuat upaya pencegahan, memastikan intervensi dini, dan mendukung rehabilitasi secara komprehensif.
Latar Belakang: Aliansi Melawan Narkoba
Pada 23 Juni, Seoul menjadi tuan rumah konser diskusi bertajuk 'Pemberantasan Narkoba: Janji untuk Masa Depan – Seoul Aman Bersama'. Acara ini mempertemukan berbagai organisasi kunci untuk membahas respons terkoordinasi terhadap peningkatan penggunaan narkotika dan mempromosikan kota yang lebih aman dan bebas narkoba.
Selama acara tersebut, sebuah nota kesepahaman (MoU) ditandatangani antara beberapa pemangku kepentingan penting. Mereka termasuk yayasan JusPeace yang didirikan oleh G-Dragon, serta Badan Kepolisian Metropolitan Seoul, Kantor Pendidikan Metropolitan Seoul, Asosiasi Medis Seoul, Markas Besar Kampanye Anti-Narkoba Korea, dan 20 universitas terkemuka di Seoul. Wali Kota Oh Se Hoon turut hadir untuk menunjukkan dukungan kuatnya terhadap inisiatif ini.

Dampak dan Urgensi: Mengapa Ini Penting?
Peningkatan penggunaan narkoba di kalangan generasi muda adalah ancaman serius yang memerlukan respons cepat dan efektif. Sistem penanganan saat ini seringkali menunda perawatan dan rehabilitasi. Umumnya, pengobatan baru dimulai setelah prosedur hukum, seperti dakwaan atau vonis, yang dapat menunda penanganan selama beberapa bulan hingga satu tahun. Kesenjangan ini sangat krusial, karena dapat menghambat peluang terbaik untuk pemulihan.
Melalui inisiatif ini, yayasan JusPeace akan bekerja sama dengan pemerintah kota untuk meluncurkan kampanye anti-narkoba bersama, menggabungkan seni dengan pelayanan publik untuk meningkatkan kesadaran. Organisasi-organisasi yang berpartisipasi berkomitmen untuk fokus pada perawatan adiksi, program rehabilitasi, edukasi, serta pengembangan budaya pencegahan di kalangan pemuda.

Langkah Selanjutnya: Intervensi Dini dan Jaringan Perlindungan
Salah satu tujuan utama dari inisiatif ini adalah melindungi "golden hour" untuk perawatan, yaitu periode awal yang kritis di mana intervensi paling efektif. Untuk mengatasi keterlambatan dalam sistem yang ada, Seoul berencana menerapkan model intervensi dini. Ini akan memungkinkan kaum muda untuk segera mendapatkan konseling dan perawatan setelah kontak awal dengan penegak hukum, tanpa harus menunggu proses hukum.
Pihak-pihak yang terlibat akan menyediakan konseling dan dukungan cepat bagi individu yang membutuhkan, terutama pengguna muda yang teridentifikasi selama penyelidikan polisi. Sistem ini bertujuan untuk menjembatani kesenjangan dukungan dan memastikan tidak ada seorang pun yang merasa tidak berdaya dalam upaya mereka untuk pulih.
Wali Kota Oh Se Hoon menekankan pentingnya inisiatif ini:
"Pemerintah Kota Seoul, bersama dengan polisi, otoritas pendidikan, universitas, institusi medis, dan organisasi sipil, tidak hanya terlibat dalam kerja sama administratif. Kami berjanji untuk menjadi perisai pelindung bagi masyarakat. Kami akan membangun jaringan dukungan yang kuat agar orang-orang yang ingin lepas dari penggunaan narkoba tidak lagi merasa tidak berdaya. Sistem ini akan menghubungkan pemulihan, rehabilitasi, pendidikan, dan dukungan, membantu warga mendapatkan kembali kendali atas hidup mereka."
Kesimpulan: Komitmen Menuju Seoul Bebas Narkoba
Acara ini diselenggarakan menjelang Hari Internasional Menentang Penyalahgunaan Narkoba dan Perdagangan Gelap pada 26 Juni, yang mencerminkan tekad Seoul untuk mengembangkan pendekatan yang terstruktur dan komprehensif terhadap pencegahan, perawatan, dan pemulihan. Kolaborasi multi-sektoral ini menunjukkan komitmen kuat Seoul untuk menciptakan masa depan yang lebih sehat dan aman bagi generasi mudanya.