SeoulSource adalah sumber utama untuk update Kpop dan Kdrama dalam bahasa Indonesia. Ikuti berita idol, drama Korea, dan gosip terkini — semua terangkum di SeoulSource.

Hubungi Kami

SeoulSource
Online-based, Indonesia
(Kami tidak memiliki alamat fisik)

[email protected]
@kpopdankdramaid di X (Twitter)
Seoul Source di Facebook
@seoulsource_ di Instagram

Sisi Gelap Sekolah: Selebriti K-Pop Ungkap Pengalaman Pilu

Di industri hiburan Korea, tuduhan kekerasan di sekolah sering kali mencuat ke permukaan, memicu kemarahan publik. Meskipun banyak berita berfokus pada terduga pelaku, beberapa selebriti telah dengan berani maju untuk berbagi pengalaman menyakitkan mereka sebagai korban.

Di antara mereka adalah aktris Park Bo Young, aktor Ju Ji Hoon, dan komedian Park Na Rae. Tokoh-tokoh publik ini telah membuka diri tentang trauma masa lalu mereka, membantu menyoroti masalah serius kekerasan di sekolah.

Latar Belakang: Suara Para Korban Kekerasan di Sekolah

Isu kekerasan di sekolah telah menjadi sorotan serius, terutama ketika menimpa figur publik. Fenomena ini tidak hanya mengungkap penderitaan korban, tetapi juga menuntut perhatian lebih terhadap dampak jangka panjangnya. Beberapa selebriti Korea Selatan, dengan keberanian luar biasa, memilih untuk membagikan kisah kelam masa lalu mereka sebagai korban bullying, membawa diskusi ini ke ranah publik yang lebih luas.

Ilustrasi kekerasan di sekolah, menunjukkan seorang anak yang terisolasi.

Kisah Pilu Park Bo Young: Luka yang Dikenang Ringan Pelaku

Aktris Park Bo Young membagikan pengalamannya menjadi korban kekerasan di sekolah selama episode program SBS ‘Sweet Homecoming, Dalgona’ pada tahun 2010. Dalam siaran tersebut, ia bertemu kembali dengan mantan teman-teman sekolah dasarnya dan mengungkapkan bahwa beberapa dari mereka pernah menindasnya di masa lalu.

Ia memperkenalkan mereka dengan mengatakan, “Ini adalah orang-orang yang dulu sering menindas saya.” Hal yang mengejutkan pemirsa adalah bagaimana teman-teman lamanya dengan santai tertawa saat mengingat insiden bullying tersebut, seolah-olah itu hanya kenangan candaan dari masa kecil.

Mereka menggambarkan tindakan bullying spesifik seperti melempar susu busuk dari lantai empat, menyemprotkan air ke punggungnya saat ia mengenakan blus putih, dan memukul kepalanya tanpa alasan. Park menjelaskan, “Susu busuk itu akan menggelembung dan mudah pecah. Saat saya lewat, mereka melemparkannya kepada saya.” Pengakuannya yang jujur meninggalkan kesan kuat pada pemirsa dan menarik kritik keras terhadap para pelaku, terutama karena sikap mereka yang santai terhadap kerugian yang telah mereka sebabkan.

Aktris Park Bo Young tersenyum lembut, menyiratkan kekuatan di balik kisahnya.

Pengakuan Jujur Ju Ji Hoon: Menolak Tunduk pada Intimidasi Kelompok

Aktor Ju Ji Hoon juga secara terbuka berbicara tentang menjadi korban penindasan selama masa sekolahnya. Dalam sebuah video tahun 2014 di kanal YouTube Zzanbro, berjudul ‘Ju Ji Hoon vs. Shin Dong Yup: The Ultimate Conspiracy Showdown,’ ia merefleksikan masa lalunya yang sulit.

“Ada lebih dari 3.000 siswa di setiap angkatan, jadi ada banyak kelompok nakal,” katanya. Ketika pembawa acara bertanya apakah ia pernah menjadi bagian dari salah satunya, Ju Ji Hoon menjawab, “Jika saya pernah, saya tidak akan berada di sini sekarang.”

Ia melanjutkan dengan mengatakan bahwa ia ditindas oleh kelompok-kelompok ini sepanjang sekolah menengah atas. “Mereka menekan saya untuk tunduk dan menundukkan kepala kepada mereka. Saya tidak bisa melakukannya. Tetapi pada akhirnya, saya sedikit menundukkan kepala,” akunya. Kisahnya yang tenang dan jujur memberikan gambaran sekilas tentang perjuangan diam-diam yang dialami banyak siswa, terutama ketika dihadapkan pada tekanan teman sebaya dan intimidasi kelompok.

Aktor Ju Ji Hoon dalam ekspresi serius, merenungkan masa lalu.

Park Na Rae dan Dampak Psikologis Mendalam Kekerasan Berulang

Komedian Park Na Rae mengungkapkan pengalamannya menjadi korban kekerasan di sekolah untuk pertama kalinya dalam episode ‘Dr. Oh’s Golden Clinic’ di Channel A pada tahun 2023. Ia berbicara tentang seorang teman sekelas yang berulang kali menindasnya.

“Ada seorang teman yang sangat tidak menyukai saya. Bahkan jika saya hanya lewat, ia akan meneriakkan hinaan kepada saya sampai saya tidak terlihat lagi,” kata Park. Ia juga menggambarkan insiden kekerasan fisik, seperti dilempari batu saat istirahat dalam perjalanan sekolah. Saat ia berbagi kenangan ini, ia sering kali terdiam untuk menenangkan emosinya, menunjukkan betapa dalam trauma itu masih memengaruhinya.

“Mengalami perlakuan seperti itu berulang kali membuat saya merasa tidak berharga. Saya kehilangan kepercayaan diri dan merasa tidak berdaya,” katanya.

Dr. Oh Eun Young, seorang psikiater terkenal, menanggapi dengan menekankan keseriusan masalah tersebut: "Perundungan dan kekerasan yang terjadi di dalam sekolah berulang setiap hari di lingkungan yang terbatas. Ini tidak hanya merusak citra diri seorang anak, tetapi juga merenggut kekuatan mereka untuk maju dalam hidup. Perundungan di sekolah adalah kejahatan."

Komedian Park Na Rae, menampilkan ekspresi emosional saat berbagi kisah.

Dampak Jangka Panjang dan Seruan Kesadaran

Meskipun Park Bo Young, Ju Ji Hoon, dan Park Na Rae berbicara tentang pengalaman mereka dengan tenang dan terkumpul, bekas luka emosional yang mereka bawa kemungkinan jauh lebih dalam dari yang terlihat. Keberanian mereka dalam berbagi cerita-cerita menyakitkan ini mengirimkan pesan yang kuat kepada publik.

Kekerasan di sekolah bukanlah hal yang boleh dianggap enteng. Luka emosional dan psikologis yang ditimbulkannya sering kali bertahan selama bertahun-tahun dan tidak mudah sembuh. Sebagai masyarakat, kita harus menanggapi masalah ini dengan serius dan meningkatkan kesadaran kita.

Ilustrasi seorang anak yang tampak sedih dan kesepian, melambangkan korban bullying.

Kesimpulan: Peran Kita Menciptakan Lingkungan Aman

Kisah-kisah ini menjadi pengingat bahwa setiap orang memiliki peran dalam menciptakan lingkungan yang lebih aman dan penuh kasih sayang bagi generasi muda. Sudah saatnya kita mengakui dampak abadi kekerasan di sekolah dan mendukung mereka yang mungkin masih menderita dalam diam. Mari bersama membangun kesadaran dan kepedulian untuk mengakhiri lingkaran kekerasan ini.

Tags

Share With Others