SeoulSource adalah sumber utama untuk update Kpop dan Kdrama dalam bahasa Indonesia. Ikuti berita idol, drama Korea, dan gosip terkini — semua terangkum di SeoulSource.

Hubungi Kami

SeoulSource
Online-based, Indonesia
(Kami tidak memiliki alamat fisik)

[email protected]
@kpopdankdramaid di X (Twitter)
Seoul Source di Facebook
@seoulsource_ di Instagram

Sisi Gelap WATERBOMB 2025: Pelecehan dan Insiden Mencekam

Festival musik musim panas WATERBOMB SEOUL 2025 kembali menyita perhatian publik. Sayangnya, bukan hanya karena kemeriahan atau performa bintang tamu seperti Kwon Eunbi, tetapi juga akibat berbagai insiden tak menyenangkan yang mencuat ke permukaan.

WATERBOMB 2025: Dari Euforia Menuju Kontroversi

Nama Kwon Eunbi sempat menjadi sorotan utama setelah penampilannya dinilai terlalu sensual, memicu pro dan kontra. Di tengah perdebatan tersebut, muncul sebuah klaim mengejutkan dari warganet yang mengaku menyaksikan langsung insiden pelecehan seksual yang dialami Eunbi di sebuah festival universitas di Daejeon.

Menurut kesaksian tersebut, saat Eunbi sedang menyanyikan lagu sambil mengarahkan mikrofon ke arah penonton, seorang pria justru berteriak komentar tidak senonoh mengenai tubuhnya. Peristiwa ini terjadi di depan umum dan langsung membuat suasana canggung.

Unggahan ini, meski telah dihapus, sempat viral dan memancing diskusi hangat di berbagai forum mengenai keselamatan serta kebebasan artis di atas panggung.

Sisi Gelap Festival: Pelecehan dan Insiden Mengkhawatirkan

Cerita mengenai Kwon Eunbi ini memicu banyak pengunjung lain untuk berbagi pengalaman buruk mereka selama mengikuti WATERBOMB. Sejumlah pengakuan menyiratkan bahwa festival tersebut bukan lagi sekadar pesta air yang menyenangkan, melainkan arena yang penuh dengan aksi pelecehan yang mengkhawatirkan.

Seorang pengunjung mengaku temannya terkena tembakan pistol air bertekanan tinggi tepat ke mata, menyebabkan lensa kontak terlepas dan pembuluh darah pecah. Insiden ini mengharuskan korban menerima perawatan medis.

Ada pula yang menyaksikan perilaku tak senonoh dari sekelompok peserta yang bercanda vulgar soal menyemprot area tubuh perempuan, bahkan dengan sengaja menyasar bagian pribadi pengunjung wanita.

Beberapa komentar juga menyoroti penggunaan bir sebagai isi pistol air, bukan air biasa. Hal ini menimbulkan risiko tambahan, terutama saat cairan tersebut ditembakkan ke wajah dari jarak dekat.

Salah satu pengunjung menceritakan pengalaman traumatis saat disiram ember dari atas kepala hingga kesulitan bernapas. Ia mengaku dikelilingi oleh pria-pria yang justru tertawa dan menembakkan air ke wajahnya saat ia tak bisa membuka mata. Pengalaman itu membuatnya merasa sangat ketakutan dan terjebak, sampai akhirnya harus ditarik keluar oleh temannya sendiri. Ia bersumpah tidak akan pernah kembali ke festival tersebut.

Tuntutan untuk Perubahan dan Keamanan yang Lebih Baik

Meskipun konsep festival ini awalnya bertujuan untuk menyegarkan musim panas dengan cara menyenangkan, kenyataan di lapangan jauh dari ideal. Banyak peserta, terutama perempuan, merasa tidak aman. Fenomena ini menimbulkan kekhawatiran baru mengenai pentingnya pengawasan dan keamanan di acara hiburan besar.

Publik dan sejumlah aktivis mulai menyerukan perlindungan yang lebih ketat terhadap performer perempuan. Mereka menegaskan bahwa apapun busana atau konsep panggung yang dibawakan, tak ada yang membenarkan pelecehan dalam bentuk apapun. Netizen menyuarakan keprihatinan mereka dengan komentar seperti:

"Perempuan seharusnya bebas berekspresi tanpa harus dihina atau dilecehkan."

Ada pula yang menambahkan bahwa festival ini butuh aturan lebih ketat, bukan hanya sekadar pesta air. Tak sedikit pula yang berharap agensi hiburan lebih aktif dalam menjaga keselamatan artis mereka di acara umum, menekankan bahwa sebuah penampilan tidak boleh menjadi alasan untuk membenarkan tindakan melecehkan.

Menciptakan Lingkungan Aman: Tanggung Jawab Bersama

Kwon Eunbi sendiri belum memberikan tanggapan resmi terkait insiden ini, namun para penggemarnya terus memberikan dukungan agar ia tetap kuat dan mendapatkan perlindungan yang layak sebagai seorang seniman.

Kasus ini menjadi pengingat bahwa menciptakan lingkungan aman dalam industri hiburan adalah tanggung jawab semua pihak, termasuk panitia, pengunjung, dan penyelenggara acara.

Tags

Share With Others