Solbi Ungkap Cara Unik Kabur dari Mantan yang Clingy
Penyanyi dan seniman Solbi baru-baru ini berbagi kisah pribadi tentang pengalaman pahitnya dalam hubungan masa lalu saat tampil di siaran KBS CoolFM “Park Myungsoo’s Radio Show” pada 2 Juli. Pengakuannya menyoroti berbagai dinamika rumit dalam sebuah hubungan, termasuk insiden "ghosting" yang dialaminya.

Pengalaman "Ghosting" dan Alasan Tak Masuk Akal
Saat ditanya tentang pengalamannya dengan pasangan toksik, Solbi menceritakan kembali bagaimana seorang pria yang dia kencani tiba-tiba memutuskan kontak. Pria itu mengklaim bahwa ia kehilangan ponselnya saat perjalanan keluarga. Namun, Solbi merasa alasannya tidak masuk akal.
"Itu tidak masuk akal. Bahkan jika dia kehilangan ponselnya, dia bisa saja menghubungi saya menggunakan ponsel anggota keluarganya."
Ketika Solbi Terpaksa Melakukan "Ghosting"
Menariknya, Solbi mengakui bahwa ia sendiri pernah melakukan "ghosting" terhadap seorang pria, namun dalam keadaan yang sangat berbeda. Ia mencoba mengakhiri hubungan, tetapi pria tersebut menolak menerima perpisahan itu dan terus-menerus muncul di rumahnya.
Situasi ini memaksa Solbi untuk mengambil langkah ekstrem. "Saya memberitahunya bahwa saya ingin putus, tetapi dia menolak menerimanya. Dia terus muncul di rumah saya, jadi saya mengganti nomor telepon saya dan melakukan perjalanan keliling negeri," ungkapnya. Bahkan setelah itu, pria tersebut masih berhasil menemukan kontak barunya, sehingga Solbi akhirnya harus mengganti nomor teleponnya sekitar tiga kali.
Menemukan Kedamaian Melalui Perjalanan dan Templestay
Alih-alih melarikan diri ke luar negeri, Solbi memilih untuk bepergian ke seluruh penjuru Korea Selatan. Perjalanan ini termasuk berpartisipasi dalam program templestay yang bertujuan untuk penyembuhan mental dan emosional.
"Itu sangat membantu," ujarnya, menambahkan bahwa pengalaman tersebut memungkinkan ia untuk pulih dan melanjutkan hidup dari situasi sulit tersebut.
Rekomendasi Solbi untuk Mengatasi Patah Hati
Kisahnya membuat pembawa acara Park Myungsoo dan para pendengar merasa terhibur sekaligus berempati. Solbi menutup ceritanya dengan merekomendasikan perjalanan serupa bagi siapa saja yang sedang mengalami perpisahan yang sulit, menunjukkan bahwa kadang kala, jarak dan waktu sendirian adalah obat terbaik.