Song Hye Kyo & Profesor Seo Donasikan Buku Sejarah Korea
Dalam rangka memperingati 80 tahun kemerdekaan Korea, aktris Song Hye Kyo dan Profesor Seo Kyung Deok sekali lagi menunjukkan komitmen kuat mereka dalam melestarikan sejarah perjuangan bangsa di kancah internasional.
Penyebaran Kisah Perjuangan di Meksiko
Kedua figur publik ini diketahui telah mendonasikan 10.000 eksemplar buku panduan yang mengisahkan perjuangan kemerdekaan warga Korea di Meksiko. Buku bilingual yang dicetak dalam Bahasa Korea dan Spanyol ini telah disumbangkan ke Korean Cultural Center di Meksiko dan mulai didistribusikan kepada publik sejak 15 Agustus 2025.
Panduan ini dirancang untuk memberikan informasi komprehensif mengenai berbagai situs bersejarah penting, antara lain:
-
Gedung Cabang Asosiasi Rakyat Korea: Berlokasi di Mexico City, menjadi saksi bisu aktivitas para pejuang.
-
Kediaman Pejuang Kim Ik-joo dan Hwang Bo-yeong-ju: Tempat bersejarah yang menyimpan jejak kehidupan tokoh-tokoh penting.
-
Pemakaman Dolores: Lokasi peristirahatan terakhir bagi beberapa pejuang kemerdekaan.
-
Penginapan Ahn Chang-ho di Guadalajara: Salah satu tempat persinggahan pejuang kemerdekaan terkemuka.

Tantangan Pelestarian dan Pentingnya Partisipasi Publik
Melalui unggahan di akun Instagram pribadinya, Profesor Seo Kyung Deok, yang merupakan profesor dari Sungshin Women’s University, menyoroti kondisi situs sejarah perjuangan Korea di luar negeri yang masih memerlukan perhatian lebih. Ia menekankan bahwa dukungan berkelanjutan dari masyarakat sangat krusial untuk menjaga warisan ini tetap lestari.
"Namun, perhatian berkelanjutan serta kunjungan dari masyarakat Korea sendiri adalah kekuatan terbesar untuk menjaga keberlangsungan warisan sejarah ini."
Bagi mereka yang tidak dapat berkunjung secara langsung, file digital dari buku panduan ini juga dapat diakses dan diunduh secara gratis melalui situs "Cerita Sejarah Kita yang Bisa Dijumpai di Luar Negeri" (해외에서 만난 우리 역사 이야기).
Konsistensi Proyek dan Rencana Masa Depan
Donasi buku panduan sejarah di Meksiko ini menandai proyek kedua Song Hye Kyo dan Profesor Seo di tahun 2025. Sebelumnya, pada Juni 2025, mereka telah menyumbangkan buku panduan dengan tema serupa yang berfokus pada sejarah perjuangan di Saipan dan Tinian. Proyek ketiga direncanakan akan dilanjutkan pada November 2025 mendatang.
Kemitraan antara Profesor Seo sebagai penggagas dan Song Hye Kyo sebagai pendukung dana bukanlah hal baru. Selama 14 tahun terakhir, mereka telah secara konsisten mendonasikan buku panduan berbahasa Korea, papan nama berhuruf Hangul, hingga relief pejuang kemerdekaan di total 39 situs sejarah Korea yang tersebar di berbagai negara.
Dedikasi yang Menginspirasi
Kontribusi berkelanjutan dari Song Hye Kyo dan Profesor Seo Kyung Deok ini telah menuai banyak pujian dari publik Korea. Aksi nyata mereka membuktikan bahwa pelestarian sejarah bukanlah semata tugas pemerintah, melainkan dapat diperkuat secara signifikan melalui langkah-langkah konsisten dari individu-individu yang memiliki kepedulian tinggi terhadap warisan bangsanya.