Soyeon (G)I-DLE Dikritik, Dituduh Seksualisasi Minor Baby DONT Cry
Seorang produser musik dan anggota girl group kenamaan, Soyeon dari (G)I-DLE, kini menjadi sorotan tajam setelah teaser video musik yang diproduksinya untuk girl group pendatang baru Baby DONT Cry memicu kontroversi. Teaser untuk lagu berjudul "F Girl" tersebut dituding mengandung unsur seksualisasi anak di bawah umur, menyebabkan gelombang kecaman dari publik.
Latar Belakang Kontroversi: Teaser "F Girl" dan Tuduhan Seksualisasi
Kontroversi ini berpusat pada teaser video musik mendatang dari Baby DONT Cry untuk lagu mereka, "F Girl". Video yang diproduksi oleh Soyeon ini, telah menjadi bahan perbincangan panas di kalangan netizen Korea.
Tuduhan utama yang dilayangkan kepada Soyeon adalah dugaan seksualisasi anak di bawah umur. Hal ini menjadi perhatian serius mengingat semua anggota grup Baby DONT Cry dilaporkan lahir antara tahun 2006 dan 2008, yang berarti mereka semua masih berusia di bawah umur.

Adegan Pemicu Kemarahan: Permen Mirip Kondom
Puncak dari kontroversi ini adalah sebuah adegan spesifik dalam klip teaser. Adegan tersebut menampilkan salah satu anggota yang meletakkan sebuah barang kecil terbungkus kotak di konter toko serba ada. Ketika kasir menatapnya, ia kemudian membuka bungkusan tersebut dan memasukkan sesuatu yang tampak seperti permen ke dalam mulutnya.
Namun, yang menjadi masalah adalah kemasan barang tersebut sangat menyerupai kondom, yang memicu kritik bahwa adegan tersebut sengaja dibuat sugestif dan memiliki konotasi seksual yang kuat, padahal diperankan oleh idola di bawah umur.


Dampak dan Reaksi Publik: Mengapa Ini Penting?
Banyak netizen yang meluapkan kemarahan mereka, mempertanyakan mengapa konsep yang begitu nuansa dan dewasa diterapkan pada idola yang masih di bawah umur. Kecaman ini mencerminkan kekhawatiran yang mendalam tentang perlindungan anak di industri hiburan Korea.
Perdebatan ini menyoroti batas-batas etika dalam produksi konten hiburan, terutama ketika melibatkan individu yang belum mencapai usia dewasa. Publik menuntut kejelasan dan pertanggungjawaban dari pihak produser dan agensi terkait konsep yang dianggap tidak pantas ini.
Kesimpulan: Antara Kreativitas dan Etika Perlindungan Anak
Kontroversi seputar teaser "F Girl" yang diproduksi Soyeon ini menjadi pengingat penting akan tanggung jawab moral yang diemban oleh para pembuat konten di industri K-Pop. Kasus ini membuka kembali diskusi mengenai perlindungan anak dan batas-batas kreativitas dalam berkarya, khususnya ketika citra dan interpretasi dapat menimbulkan dampak negatif pada audiens dan talenta yang terlibat.
Publik kini menantikan langkah selanjutnya dari pihak terkait dalam menanggapi gelombang kecaman ini, serta bagaimana insiden ini akan memengaruhi persepsi terhadap Soyeon dan grup Baby DONT Cry.