Staf Agensi Yves Eks LOONA Dituduh Lakukan KDRT, Picu Boikot
Sebuah tuduhan serius terkait kekerasan dalam rumah tangga mencuat, melibatkan seorang staf yang bekerja erat dengan mantan anggota LOONA, Yves. Lee Hanno, atau yang dikenal juga sebagai Nagi, direktur kreatif di PAIXPERMIL—agensi yang menaungi Yves—dituduh melakukan kekerasan fisik terhadap kekasihnya. Tuduhan ini pertama kali diungkap melalui media sosial, disertai dengan detail mengerikan dan bukti foto.
Latar Belakang Tuduhan Kekerasan
Pada 23 Juni, seorang wanita mengunggah serangkaian tuduhan di Instagram, menuduh Lee Hanno melakukan penyerangan fisik berulang kali. Wanita tersebut mengidentifikasi dirinya sebagai kekasih Lee Hanno dan menyatakan bahwa ia sedang mempersiapkan gugatan hukum terkait insiden tersebut.
"Saya adalah kekasih Lee Hanno, yang bekerja di @paixpermil. Dia telah melakukan kekerasan terhadap saya sebanyak 4 kali dan saya sedang mempersiapkan gugatan hukum. Dia mencekik saya dan menampar saya berkali-kali. Alasan saya menulis ini meskipun berbahaya adalah karena dia masih tidak merenungkan tindakannya dan kekerasannya sangat berbahaya.
Tolong sebarkan informasi ini agar dia tidak menyebabkan kerugian yang sama pada Yves atau siapa pun di perusahaan."
Unggahan tersebut, yang kini telah dihapus dan akun penuduh telah diprivasi, menyertakan foto-foto yang menunjukkan luka-luka yang diduga diakibatkan oleh Lee, termasuk memar dan bekas luka yang terlihat jelas di siku dan dada bagian atas. Meskipun unggahan asli telah dihapus, banyak cuitan viral yang berisi tangkapan layar dan informasi terkait tetap beredar luas.

Kronologi Detail Insiden dan Dampak Psikis
Penuduh memberikan detail lebih lanjut mengenai penyalahgunaan tersebut, mengklaim bahwa Lee akan menjadi sangat kasar setiap kali mereka berdebat, tanpa memedulikan siapa yang bersalah.
"Setiap kali kami berdebat, dia akan menjadi kasar tanpa mempertimbangkan siapa yang salah. Saya terkejut pada kali pertama, tetapi saya membiarkannya karena saya masih memiliki perasaan padanya. Saya akhirnya memaafkan kekerasannya sebanyak empat kali terpisah.
Dia sering mengatakan tidak bisa mengendalikan emosinya. Suatu kali, ketika saya berlutut sambil menangis, dia menampar saya tiga kali. Ketika saya mencoba memeganginya, dia mencengkeram kerah saya dan memukul saya lagi. Tamparan itu membelah bagian dalam mulut saya dan membuatnya berdarah, dan saya mendapatkan memar di siku saya ketika dia mendorong saya pergi."


Dalam insiden lain yang dituduhkan, setelah pertengkaran sengit saat Lee mabuk, penuduh mengatakan bahwa Lee secara verbal merendahkannya dan mencekiknya dengan kasar hingga ia hampir pingsan.
"Pada hari lain, ketika dia mabuk, kami bertengkar dan saya pergi ke tempatnya. Saat itulah dia melontarkan hinaan kepada saya seperti:
'Dasar jalang sialan.'
'Kamu sangat buruk di ranjang, minggir.'
'Saya mengundang gadis lain, jadi pergi sekarang.'
Ketika saya mulai menangis, dia mencekik saya. Saya mulai terengah-engah dan merasa akan pingsan, baru saat itulah dia akhirnya melepaskan saya."

Reaksi Publik dan Tuntutan Respons Agensi
Tuduhan ini dengan cepat mendapatkan perhatian di media sosial, terutama di kalangan penggemar Yves. Banyak yang mulai menghubungi PAIXPERMIL menuntut tanggapan resmi, dengan beberapa bahkan mengorganisir boikot sampai masalah ini ditangani dengan benar.
-
Penyebaran Informasi: Penggemar aktif menyebarkan informasi untuk meningkatkan kesadaran publik.
-
Tuntutan Perlindungan: Banyak yang menyerukan PAIXPERMIL untuk melindungi Yves dan mengambil tindakan terhadap Lee Hanno.
Penggemar telah membagikan informasi ini secara luas di platform seperti Twitter, menekankan pentingnya kesadaran dan tindakan dari agensi.
Langkah Selanjutnya dan Tanggapan Agensi
Hingga saat ini, PAIXPERMIL belum merilis pernyataan publik mengenai tuduhan serius ini. Situasi ini menimbulkan kekhawatiran besar di kalangan penggemar dan publik, yang menuntut transparansi dan akuntabilitas dari agensi.
Diharapkan agensi segera memberikan respons resmi untuk mengatasi masalah ini, mengingat dampak potensialnya terhadap citra perusahaan dan artis yang mereka wakili.
Kesimpulan
Tuduhan kekerasan dalam rumah tangga yang dilayangkan terhadap staf PAIXPERMIL ini merupakan isu serius yang memerlukan penanganan segera. Reaksi publik yang kuat, terutama dari basis penggemar Yves, menunjukkan pentingnya transparansi dan tindakan tegas dari pihak agensi. Perkembangan selanjutnya mengenai gugatan hukum dan respons resmi dari PAIXPERMIL akan sangat menentukan bagaimana kasus ini berkembang dan reputasi pihak-pihak terkait.