SeoulSource adalah sumber utama untuk update Kpop dan Kdrama dalam bahasa Indonesia. Ikuti berita idol, drama Korea, dan gosip terkini — semua terangkum di SeoulSource.

Hubungi Kami

SeoulSource
Online-based, Indonesia
(Kami tidak memiliki alamat fisik)

[email protected]
@kpopdankdramaid di X (Twitter)
Seoul Source di Facebook
@seoulsource_ di Instagram

Syuting Tinggalkan Sampah di Hutan Jeju, Tim Produksi Drama Delusion Klarifikasi dan Minta Maaf

Drama terbaru Disney Plus, Delusion, menuai sorotan publik atas insiden pembuangan sampah sembarangan di hutan Jeju oleh tim produksinya. Peristiwa ini memicu perdebatan sengit tentang tanggung jawab lingkungan di kalangan industri hiburan dan pentingnya menjaga kelestarian alam.

Latar Belakang: Insiden Sampah di Hutan Jeju

Kontroversi ini bermula dari sebuah video yang beredar luas di komunitas online, menyoroti pemandangan yang memprihatinkan di lokasi syuting drama Delusion. Video tersebut menunjukkan tabung gas butana dan berbagai jenis sampah lainnya berserakan di area hutan Jeju yang seharusnya dijaga kelestariannya. Unggahan ini sontak memicu kemarahan publik, mengingat pentingnya perlindungan lingkungan di kawasan alam.

Detail Utama: Kronologi dan Jenis Sampah

Postingan netizen yang mengawali polemik ini secara spesifik menyoroti tumpukan sampah, termasuk coffee holder yang diduga berasal dari kiriman penggemar, yang tergeletak di hutan. Setelah dipastikan bahwa lokasi tersebut digunakan untuk syuting drama Delusion, kasus ini dengan cepat menyebar dan menimbulkan diskusi luas di kalangan masyarakat.

Tanggapan Produksi Showbox

Menanggapi kegaduhan yang timbul, pihak produksi Delusion dari Showbox segera memberikan klarifikasi. Mereka mengakui adanya kelalaian dalam proses penutupan lokasi syuting pada malam itu, yang disebut-sebut disebabkan oleh proses pengambilan gambar yang selesai hingga larut malam.

"Kami menyadari kelalaian tersebut setelahnya, dan langsung meminta maaf kepada pihak terkait serta segera membersihkan area lokasi."

Demikian pernyataan resmi dari perwakilan Showbox, yang menunjukkan pengakuan awal terhadap insiden tersebut.

Dampak dan Pentingnya Kesadaran Lingkungan

Insiden ini tidak hanya menyoroti kurangnya pengawasan di lapangan, tetapi juga memicu diskusi mendalam tentang tanggung jawab sosial dan lingkungan industri hiburan. Publik semakin menuntut akuntabilitas dan praktik produksi yang lebih bertanggung jawab, terutama ketika melibatkan penggunaan lokasi alam yang rentan. Hal ini menjadi pengingat penting bagi semua pihak untuk selalu memprioritaskan kelestarian lingkungan.

Komitmen Perbaikan dan Permohonan Maaf Resmi

Pihak produksi menambahkan bahwa saat ini semua sampah telah sepenuhnya dibersihkan. Mereka juga menyampaikan permohonan maaf tulus kepada publik atas ketidaknyamanan yang timbul serta berjanji akan melakukan perbaikan signifikan.

"Kami dengan tulus menyesal karena tidak menutup lokasi syuting secara menyeluruh, dan berjanji akan lebih teliti serta berhati-hati agar hal serupa tidak terulang kembali."

Pernyataan ini menegaskan komitmen mereka untuk meningkatkan standar operasional dan memastikan insiden serupa tidak terulang di masa mendatang.

Mengenal Drama Delusion

Terlepas dari kontroversi yang menyertainya, Delusion sendiri merupakan salah satu proyek drama Korea yang paling dinantikan tahun ini. Drama ini berlatar tahun 1935 di Gyeongseong, mengisahkan tentang seorang pelukis bernama Yoon I Ho yang diminta untuk melukis potret wanita misterius bernama Song Jung Hwa. Kisah penuh misteri ini digarap oleh sutradara Han Jae Rim dan dibintangi oleh nama-nama besar seperti Suzy serta Kim Seon Ho.

Kesimpulan: Pelajaran untuk Industri Kreatif

Kasus yang melibatkan produksi drama Delusion ini menjadi pengingat penting bagi seluruh pelaku industri kreatif akan urgensi menjaga kelestarian lingkungan dan mematuhi etika produksi. Respons cepat dan permohonan maaf dari Showbox menunjukkan kesediaan untuk bertanggung jawab. Namun, insiden ini juga menjadi cambuk agar praktik produksi yang lebih bertanggung jawab menjadi standar yang tidak bisa ditawar lagi demi menjaga kepercayaan publik dan kelestarian alam.

Tags

Share With Others