Sebuah insiden mengejutkan terjadi di sebuah restoran terbuka di kawasan Naklua, Pattaya, Thailand, pada dini hari 11 Juli. Keributan yang bermula dari perselisihan kecil seputar makanan ini, dengan cepat berubah menjadi perkelahian sengit yang melibatkan beberapa pria.

Suasana restoran berubah mencekam. Saksi mata melaporkan adanya lemparan kursi, piring, dan peralatan makan, yang menyebabkan kepanikan di antara para pengunjung. Teriakan terdengar di mana-mana, dan beberapa tamu bahkan terlihat terjatuh atau terseret saat mencoba menghindar dari kekacauan.

Tindakan Cepat Pihak Berwenang dan Kompensasi Kerusakan

Merespons kekacauan tersebut, pihak kepolisian segera turun tangan. Empat pria asal Korea Selatan, yang merupakan bagian dari satu rombongan wisatawan, ditangkap di tempat kejadian karena dinilai terlibat langsung dalam insiden ini.

Akibat keributan, properti restoran mengalami kerusakan yang cukup parah. Untuk menyelesaikan masalah ini, para pelaku menyetujui penyelesaian damai dengan membayar denda sebesar 100.000 baht Thailand sebagai kompensasi atas kerusakan yang ditimbulkan.

Setelah pembayaran denda, keempat pria tersebut secara resmi didakwa atas pelanggaran berupa perkelahian di tempat umum, namun kemudian dibebaskan.

Gelombang Kecaman dan Aib Nasional di Media Sosial

Rekaman insiden yang diambil oleh salah satu pengunjung dengan cepat menyebar luas di media sosial, baik di Thailand maupun Korea Selatan, memicu berbagai reaksi.

Warganet Thailand mempertanyakan mengapa pihak kepolisian bertindak terlalu lunak terhadap para pelaku. Di sisi lain, netizen Korea Selatan merasa sangat malu dengan kejadian ini, bahkan menyebutnya sebagai "aib nasional" dan menuntut tindakan hukum lanjutan setelah para pelaku kembali ke Korea.

Pentingnya Etika Wisatawan untuk Citra Bangsa

Banyak pihak menyayangkan insiden semacam ini, yang berpotensi merusak citra Korea Selatan di mata internasional, terutama di negara tujuan wisata populer seperti Thailand.

Kejadian ini kembali mencuatkan seruan untuk meningkatkan kesadaran akan perilaku wisatawan. Diharapkan agar para pelancong senantiasa menjaga etika dan nama baik negara mereka saat bepergian ke luar negeri, demi menjaga hubungan baik dan citra positif di mata dunia.