Video Musik Somi Tuai Kritik Keras Akibat Penggunaan AI
Penyanyi solo populer, Somi, kembali menjadi sorotan setelah video musik terbarunya yang berjudul “CLOSER” dirilis. Namun, alih-alih pujian, video tersebut justru memicu gelombang kritik tajam dari para penggemar dan netizen.
Latar Belakang: Kontroversi AI di Balik Comeback Somi
Sebelum perilisan video musik, Somi telah lebih dulu menghadapi kontroversi terkait penggunaan kecerdasan buatan (AI) dalam foto konsep comeback-nya. Tuduhan tersebut sempat mereda, namun kembali memuncak setelah video musik "CLOSER" secara resmi diluncurkan pada 11 Agustus.
Penggemar yang telah lama menantikan karya baru Somi, awalnya menyambut dengan antusias. Namun, kegembiraan tersebut segera berubah menjadi kekecewaan dan kemarahan setelah mereka menyadari penggunaan AI yang sangat dominan, tidak hanya pada satu atau dua adegan, melainkan di sepanjang video.

Dampak: Gelombang Kritik dan Tuntutan Penggemar
Penggunaan AI yang masif ini menimbulkan berbagai reaksi negatif dari netizen. Mereka menuding agensi Somi, THE BLACK LABEL, melakukan "kemalasan" dan tidak mengeluarkan upaya maksimal dalam produksi video musik. Banyak yang merasa bahwa Somi, dengan bakat dan dedikasinya, layak mendapatkan kualitas produksi yang jauh lebih baik.
-
Kualitas Produksi: Penggemar menganggap penggunaan AI yang berlebihan membuat video terlihat "murahan" dan mengurangi nilai artistiknya.
-
Kurangnya Upaya Agensi: THE BLACK LABEL dituding sengaja "berhemat" dan tidak berinvestasi cukup dalam set dan properti fisik, beralih ke AI sebagai jalan pintas.
-
Dukungan untuk Somi: Banyak yang menyuarakan dukungan kepada Somi, menyatakan bahwa ia pantas mendapatkan produksi yang lebih berkualitas dan agensi seharusnya lebih menghargai kariernya.
"Ada apa dengan penggunaan AI yang masif? Sommuchis (penggemar Somi) sudah menunggu lama untuk comeback, dan THE BLACK LABEL nyaris tidak mengeluarkan upaya apapun? Oh baiklah! Somi, kamu pantas mendapatkan yang lebih baik."
Langkah Selanjutnya: Masa Depan Karier Somi di Bawah THE BLACK LABEL
Insiden ini menambah daftar panjang perdebatan mengenai pengelolaan karier Somi di bawah naungan THE BLACK LABEL. Penggunaan AI dalam video musik kembali memicu pertanyaan tentang prioritas agensi dan komitmen mereka terhadap kualitas artistik artisnya.
Para penggemar berharap insiden ini menjadi pembelajaran bagi agensi untuk lebih mendengarkan masukan dari komunitas dan berinvestasi lebih serius dalam produksi konten agar tidak mengecewakan artis dan penggemar di masa mendatang.
Kesimpulan: Suara Penggemar adalah Kekuatan
Kasus video musik "CLOSER" Somi menjadi contoh nyata bagaimana respons penggemar dapat memengaruhi persepsi publik terhadap sebuah karya. Di era digital ini, di mana suara penggemar sangat kuat, agensi dituntut untuk lebih transparan dan berkomitmen pada kualitas demi menjaga hubungan baik dengan artis dan basis penggemar mereka.